Perasaan bahagia gue nggak cukup sampai sebatas chat. Gue bener-bener bersyukur ternyata itu beneran kak Doyoung. Gue nggak tau dia cuma mau ngasih gue harapan lagi atau memang berubah.
"Permisi!"
Gue yang lagi ada di dapur, ngemilin buah langsung keluar. Gue bukain pintu, dan ternyata itu kak Doyoung. Dia datang dengan kantung plastik putih besar dua di tangannya.
"Eh, apa itu?" Tanya ku langsung karna kaget.
"Makanan." Jawabnya santai.
Eh, ini beneran kak Doyoung? Auranya beda. Serius deh nggak bohong. Kalo yang biasanya mukanya datar dengan jaket face, kali ini mukanya santai kayak Kim Doyoungnya NCT. Gemes banget sih, ah.
"Masuk kak." Kata gue memberikan ruang untuk di masuk.
Dia mengangguk terus masuk dan langsung duduk di sofa. Gue duduk di sebelahnya, sambil berpikir 'kak Taeyong ngapain dia ya?'
"Ekhm." Dehamnya yang membuat gue terkejut. "Ada Mami?"
Gue mengangguk. "Kenapa?"
"Mau ngomong sebentar, bisa nggak?" Tanyanya dengan wajah serius.
Gue mengernyit bingung. Kenapa dia tiba-tiba pengen ngobrol sama Mami coba? Tapi gue nggak tanya, gue langsung berdiri dan manggil Mami yang lagi ada di kamarnya.
"Mi." Gue nongol di sela pintu, dan ngeliat Mami lagi makan manisan mangga di dalam. Oh, jadi Mami main belakang ya. "Ih, Mami! Makan manisan kok nggak ngajak sih!?"
Akhirnya gue masuk ke dalam dan duduk di depan Mami, ngelupain tujuan gue kesini tadi. Biarlah, dia nunggu biar dia tau rasanya nunggu itu nggak enak. Iya kan yorobun??
"Ehehe... Mami kira kamu tidur." Kata Mami dengan cengirannya. Mirip kak Taeyong masa senyumnya.
"Bagi." Todong gue dan langsung Mami sodorin manisannya.
"Ngapain kamu kesini? Tumben." Tanya Mami.
"Mami di cariin kak Doyoung, mau ngomong katanya sama Mami."
"Oh ya? Mana mantu Mami?" Tanya Mami langsung heboh.
Gue heran deh, ini yang pacaran sama kak Doyoung, gue apa Mami sih?
"Di depan, ruang tamu." Jawab gue santai.
Dan kalian tau? Mami langsung buru-buru keluar, tanpa perduliin gue dan manisan mangga yang lezat ini. Au ah, yang penting makan.
Setelah hampir sepuluh menit, Mami nggak balik-balik. Akhirnya gue yang keluar, karena manisannya udah habis. Gue dengar suara kak Doyoung ketawa dari arah ruang keluarga.
Eh... apa tadi gue bilang? Suara kak Doyoung ketawa? WHAT!? Gue langsung ngintip mereka dari balik lemari, pembatas antara ruang tamu dan ruang keluarga.
"Iya, Mi." Kata kak Doyoung sambil senyum dengan sisa ketawanya.
"Mami kaget waktu itu dia pulang di antar Jaehyun mukanya udah kucel banget." Cerita Mami semangat.
Iya mami gue mah semangat kalo nistain anaknya.
"Dia cerita semua ke Mami. Mami agak kecewa sama kamu waktu itu."
Hm... Mami ya...
"Saya minta maaf Mi, sudah buat Mami dan Taerin kecewa. Saya bener-bener nyesal sudah buat Taerin nangis. Saya janji nggak akan ulangin lagi." Kata kak Doyoung sambil tertunduk.
Eh....
"Iya, Mami percaya kok sama Doyoung." Ucap Mami sambil menepuk bahu kak Doyoung.
Kok gue tenang ya liat mereka? Kayak adem aja gitu, Mami bisa dekat sama Kak Doyoung. Tapi, lagi-lagi gue kepikiran soal Mamanya kak Doyoung. Apa iya, gue bisa kayak gitu sama Mamanya kak Doyoung?
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect | Kim Doyoung ✓ [Sudah Terbit]
Fanfic[FULL VERSION] 𝓦𝓱𝓮𝓷 𝓭𝓮𝓼𝓽𝓲𝓷𝔂 𝓪𝓬𝓽𝓼 𝓽𝓱𝓮𝓷 𝓮𝓿𝓮𝓻𝔂𝓽𝓱𝓲𝓷𝓰 𝔀𝓲𝓵𝓵 𝓫𝓮 𝓹𝓮𝓻𝓯𝓮𝓬𝓽 - 𝐊𝐢𝐦 𝐃𝐨𝐲𝐨𝐮𝐧𝐠 Cover by : karin ©Shereen2018 Highest rank #2 in kim Highest rank #1 & #42 in ff Highest rank #8 in Yuta Highest rank...