1.24 | Times

27.5K 3.6K 453
                                    

Au/N : play Wendy Rv - Do You Know
.
.
.

"Makasih kak." Gue turun dari mobil kak Doyoung.

"Sama-sama, salam buat Jeno semoga cepat sembuh."

Gue ngangguk dan masuk ke dalam rumah. Nggak lama mobil kak Doyoung pergi dari rumah. Gue masuk ke dalam sambil nenteng boneka sapi baru.

Tin!

Spontan gue noleh, ternyata mobilnya Mingyu. Gue masih berdiri di depan pintu sambil ngeliatin dia. Nggak lama kepalanya muncul dari jendela.

"Bukain pagernya nyet!"

Gue mendengus kesal. "Buka sendiri!"

"Cepat weh, nanti hilang gue."

"Ngomong apa seh!?" Dengan malas gue pun jalan dan bukain pagarnya. "Ngerepotin aja!"

Dia cuma masang muka ngejek terus mobilnya dia masuk ke garasi. Gue masih berdiri di tangga sambil nunggu dia. Nggak tau ngapain di tungguin, aneh emang gue.

Mingyu keluar. Gue kaget dong sama stylenya, bajunya udah keren pake kemeja hitam ternyata bawahnya cuma pake kolor sama sandal hotel. Astaga untung ganteng.

"Apa liat-liat?" Tanyanya nyolot. Pengen gue jorokin aja rasanya.

"Aneh."

"Ini namanya fashion, nggak ngerti fashion sih lo!" Dia noyor kepala gue habis tuh langsung masuk ke dalam.

Ini yang punya rumah siapa ya?

"Mami, mantu mu yang ganteng ini kangen!"

Gue bergidik geli dengar Mingyu teriak gitu. Nggak lama Mami keluar dari dapur. Dan tau? Mami langsung narik bibir Mingyu gemes.

"Kebiasaan banget masuk rumah teriak-teriak! Budeg nggak lama kuping Mami tau!?" Kata Mami gemes.

Gue auto ngakak downk, tapi si item malah nyengir sambil garuk-garuk kepala. Bego emang.

"Kangen ini Mi." Katanya sambil meluk mami. Mana ada malunya emang.

"Bau banget kamu, belum mandi ya?"

"Dih, Mami sembarangan." Mingyu ngelepas pelukannya terus dia ganti jadi meluk gue, sambil nyiumin pipi gue. "Bau katanya aku."

Nggak ada malunya emang. Salah apa gue terima dia? Kok bisa sih?

"Gyu! Ih!" Gue mukul pundaknya tapi dia tetap aja sama kegiatannya. "Nggak bisa napas woe."

Mami cuma ketawa ngeliat kita. Gue malu sebenarnya, tapi udah kayak biasa aja Mingyu begini. Udah keseringan jadi b aja.

"Udah ah, mami mau lanjut masak dulu. Nggak selesai kalo nonton kalian." Nggak lama Mami masuk ke dapur lagi.

"Mingyu! Udah ah."

"Nanti."

"Kenapa sih?"

"Gue cemburu!" Dia sedikit ngegas tapi masih tetap meluk gue.

"Apa?"

"Lo tadi pergi sama Doyoung, nggak bilang sama gue. Lo bilang sama Jeno, eh malah sama mantan."

Gue diam. Kalian pasti udah tau, kalo gue salah pasti gue diam. Dan gue ngaku emang gue salah, nggak bilang dulu sama Mingyu. Tapi beneran awalnya mau sama Jeno tapi tiba-tiba Jeno mendadak sakit perut dan nggak bisa berhenti pup.

"Maaf." Gue balik meluk dia.

Kalo kalian mikir ini drama dan lebay. Emang, tapi gue sama Mingyu kalo lagi nyelesaikan masalah emang selalu begini. Mingyu bilang, biar dia nggak emosi. Fyi, Mingyu ini orangnya gampang terpancing emosi jadi daripada kenapa-kenapa mending begini. Toh, nggak berlebihan juga menurut gue. Kan dia pacar gue.

Perfect | Kim Doyoung ✓ [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang