4 - Mustahil

8.2K 1K 93
                                    

Lagi-lagi nafas berat,  tangan nya yang mungil menggapai pintu besar yang entah terbuat dari kayu apa hingga terasa sangat berat. "..atau ini karena Aku sedang ditubuh, Granger?" pikir Hermione sebentar, sebelum ia tertawa.  "dasar lemah" lanjutnya mengumpat sang empu tubuh.

Didalam sudah ada Banyak orang, sepertinya ini hanya berberapa menit sebelum apa yang sudah dijawalkan,  well... Beruntung ia tak terlambat.

Dan kau tahu keberuntungan selanjutnya?  Kursi disamping Ron dan Harry terisi!  Artinya...  Hermione bisa duduk lebih jauh dari mereka,  ia tersenyum..  Luar biasa lebar. Namun...

"Kau bisa duduk disini,  Hermione..  Aku akan pindah" Dean mengubah pelangi-pelangi tadi menjadi kabut asap tebal,  ini seolah ia memiliki hak istimewa..yang membuatnya harus selalu menempel dengan 2 orang aneh itu. Akhirnya Hermione duduk disamping Ron.

"terima kasih,  Dean" ujar Ron menyadari kalau gadis disamping nya sepertinya enggan mengatakan sesuatu yang sesuai dengan tata krama atau sopan santun,  Dean hanya mengangguk lalu tersenyum sambil membawa dirinya bergabung dengan Seamus.

"Hai.." ujar Neville lagi dengan canggung dan gugup saat Hermione menyentuhkan pantat nya di samping Ron, Kebetulan Neville adalah orang yang tadi duduk disamping Dean.

Memandangi Neville dari atas hingga bawah, jelas itu pandangan tidak suka.  Neville menegak ludah nya,  baru kali ini ia merasa Seperti akan mati hanya karena di tatap seseorang. Terlebih ini hanya Hermione!  "..maksud ku..  Hermione bukan Death Eater atau semacamnya !" kecamuk Neville dalam kepala kecil nya.

"hai.." hanya itu sahut Hermione dengan nada kelewat datar kemudian berbalik menatap kedepan kelas.

"Demi Merlin!  Bahkan Crabbe yang bodoh nya lebih rendah dari mata kaki pun pasti tahu arti dari nada itu!  Ia jelas membenci ku !" pekik Neville, tapi apalah daya..  Ia terlalu takut untuk bertanya apa salahnya.  Neville Longbottom sedang berpikir keras sekarang,  mengingat-ingat apa yang sudah ia lakukan hingga membuat Hermione membenci nya.

Tak lama Professor Snape Akhirnya masuk kedalam kelas,  dengan tampang sangar sekaligus tenang nya ia mengayunkan tongkat membuat seluruh ruangan lebih gelap dari sebelumnya. "baik..  Mari kita mulai kelas ini dengan cepat" mulai nya dengan nada slow motion namun tajam, seperti biasa.

"Kutukan Antonin Dolohov, Aku yakin sebagian dari kalian tidak asing dengan Kutukan ini,  benarkan..  Nona Granger? " tekan Professor Snape pada kalimat terakhir. Seolah bukan dirinya yang disebut,  Hermione sangat acuh, bahkan cenderung seperti tidak peduli.

"..kutukan ini... " Kalimat Snape terpotong ketika pintu besar itu terbuka,  menunjukan batang hidung seorang pemuda berambut Platina. Draco berdiri mematung, karena Apalagi kalau bukan karena ia Terlambat di kelas Professor Snape yang killer ! Ia tak pernah mentolerir keterlambatan setengah detik pun!

"..M.. maafkan Aku Professor,  ta.. "belum genap mulutnya menutup Professor Snape sudah membuka mulut lebih dulu.

"duduklah" ujarnya tegas,  membuat Draco langsung bergegas mencari tempat kosong dan duduk disana,  tepat dibelakang para Trio Emas, dan pura-pura tak melihat Hermione yang komat - kamit entah apa.

"mungkin salah satu diantara kalian bersedia menjelaskan sedikit tentang kutukan Antonin Dolohov?" Snape berujar masih dengan nada khasnya,  diluar ekspektasinya yang mengira bahwa Gadis berambut semak sok tau itu yang akan mengangkat tangan, justru Draco Malfoy yang mengacungkan tangannya tinggi.

"Kutukan Antonin Dolohov...  Kutukan ini akan menyebabkan luka dalam yang sangat serius namun yang lebih mengerikan adalah karena kutukan ini tidak menunjukkan gejala apapun. Dan Mantra pada kutukan ini tidak termasuk pada mantra nonverbal. " semua Orang menatap Draco terkesima,  sesaat orang-orang mengira kalau Hermione yang barusan berbicara. Professor Snape juga terdiam sesaat dengan mulut sedikit terbuka.

Until We Fall Asleep (Dramione) - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang