17 - Titip salam

6.8K 966 201
                                    

Snape memasuki kelas ramuan dengan langkah cepat - cepat dan cenderung tergesa - gesanya. Ia melirik seluruh isi kelas dan tak menemukan Hermione Jean Granger yang entah dimana dengan Draco Lucius Malfoy yang jelas ia tahu sedang di Manor.

Sebenarnya ia memiliki dugaan tersendiri. "buka halaman 157 , perhatikan bagian ke B" perkataanya seperti titah pasti membuat murid - muridnya dengan malas membalikan halaman kertas tua kekuningan mereka.

Lavender terus - terusan memegangi tangan Ron, membuat Snape jengah dan membuka suara penuh legenda nya. "Aku yakin Ini bukan saatnya berkencan, nona Brown? " segera gadis itunmelepaskan gelayut tangannya dan tertunduk.

"kurangi 30 point daru Gryffindor karena melakukan hal tak senonoh dikelas ku"

"tapi, sir... " belum selesai kalimat Ron ingin membela diri.

"masing - masing diantara kalian berdua dan masing - masing kata yang kau ucapkan untuk membela diri" segera Ron mengunci mulut setelah mendengar itu. Harry yang duduk disebelah Ron menatap ngeri.

"kau melihat Hermione, Neville? " tanya Harry pada lelaki yang terlihat takut menjawab itu. Neville menggeleng. "-- dimana dia?" Harry berbicara sendiri berpikir kemana gadis itu menghilang dan membolos.

****

"err, Malfoy.. Apa ditahun ketiga ada muggle Born lain yang memukul hidung mu selain aku? "

"hah? Kau mengigau, Granger? " baru selesai Draco berbicara sebuah ketukan pintu membuatnya Hermione langsung gelabakan menyembunyikan dirinya dibalik invisible cloak yang setengah mati ia curi dari lemari Harry.

"Boleh aku masuk? " ujar Narcissa dengan suara agak nyaring agar terdengar.

Draco mendehem sekali sebelum membuka kunci dan membuka pintu dengan sangat tak lebar. "ada apa? " ia bertanya.

"apa kau punya menu tertentu yang kau inginkan untuk makan malan? " Tawar Narcissa.

"hmm.. Apa saja" Narcissa nampak heran, ia berusaha mengintip kamar Draco yang seperti ia sembunyikan.

"tumben.. Biasanya kau selalu meminta macam-macam" Narcissa memandang Heran.

Draco menggaruk - garuk kepalanya, "aku hanya ingin untuk tidak menjadi menyusahkan dalam sehari" lalu tersenyum awkward.

Narcissa memandang menyelidik. "kau pasti benar - benar kelelahan, mandilah" lalu ibu 1 anak itu melenggang pergi.

Draco memperhatikan punggung itu menghilang, sebelum menutup pintu rapat - rapat dan menguncinya. hermione keluar dari invible cloak, "jubah ini bau sekali" ia mengeluh.

Draco menyahut sambil berkacak pinggang, "memang apa yang kau harapkan dari jubah yang diwariskan bahkan sebelum zaman ayahnya? "

hermione memasang wajah jijik, "menjijikan" ia menanggalkan Jubah itu jauh - jauh darinya. "--Aku mau mandi.." gadis itu berujar seperti sang pemilik rumah (emang pemilik rumah sih) lalu berjalan menuju kamar mandi.

"err malfoy? "

"hmm? "

"jangan lihat kebawah, ok? "

"yang itu aku juga tau! " Hermione menyahut dengan wajah memerah. "--tapi tergantung kondisi sih" lanjutanya membuat Draco benar - benar ingin menonjok ekspresi menyebalkan itu.

Until We Fall Asleep (Dramione) - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang