Hermione merasa hangat di pipi nya yang terkena sinar pagi. Sebuah suara yang terus memanggilnya memaksa gadis itu akhirnya membuka mata.
"Granger.. Granger.. "
"Granger.. "
"hey, Granger lengan ku sakit. "
Hermione segera membuka matanya, dan menyadari bahwa ia tengah merebahkan kepala dan meringkuk pada Draco (bahkan bisa dibilang memeluknya).
Dengan kaget gadis itu melompat bangun, melihat kanan dan kiri.
"Na--nafasmu bau, Malfoy !"
Draco kemudian duduk dan memutar-mutar bahu nya, "Dan rambutmu sangat berat. " ia mengeluh.
Hermione memandangi tangan nya sendiri. "ini sungguhan. " gumamnya terkagum karena memang tidak bertukar. "bagaimana bisa kau membuat tebakan sebagus ini? "
Draco nampak berpikir sebentar, "Gill memberi ku sedikit ide. " ujarnya sambil memijat - mijat lengan dan lehernya. Kemudian secara bertahap berusaha berdiri sambil menggosok - gosok pakaian mahalnya.
"Gill? Ide apa?"
"ku rasa kau harus buru-buru, sebelum 2 anak mu heboh mencari ibunya yang hilang. " Draco menunjuk jam di dinding dengan isyarat dagu nya. Lalu lelaki itu berjalan dan menghilang dari balik pintu.
"hey! Gill bilang apa? "
***
Hermione berjalan ke menara Gryffindor dan mendapati tempat itu sudah kosong.
"mereka pasti sedang sarapan di aula." gumamnya sambil berlalu kekamar mandi dan melakukan aktifitas pagi.
Sepanjang langkahnya pagi itu, Hermione berpikir keras. Mereka memang mendapat pemecahan masalah untuk berhenti bertukar, namun bukankah itu juga sebuah masalah?
"Mione! " panggil Ron dari salah satu sudut meja. Hermione segera mendatangi mereka. Disamping Ron ada Fred dan George yang sepertinya sedang sibuk dengan projek lelucon yang entah apa, namun jelas Hermione mendengar mereka mengungkit - ungkit tentang coklat yang bisa mengubah mu menjadi benda cair.
Harry menyesap jus labu dari pialanya, terlihat sedikit babak belur dan lelah. sepertinya ia habis berlatih Quiddict sangat keras. Sudut mata Hermione justru bertemu dengan Lavender yang menatap kearah mereka murka.
"Ron, kau bertengkar dengan Lavender? "Ron nampak gugup. "apa dia menatap kita? Pantas aku merasa akan berlubang. " Ron menghela nafas. "menurut mu sampai kapan ia akan begitu? "
Tiba - tiba suara Ginny dari balik Hermione terdengar, "Sampai dia sadar betapa tidak bergunanya diri mu. " sahutnya sambil mengambil tempat duduk.
"mulut tajam yang indah, Sweety." celetuk George pertama.
"aku akan bertaruh, si Brown itu akan langsung membenci Ron saat tahu kalau ia pernah tertukar dalaman dengan mom. " tambah Fred.
"shut up! " saat Ron kesal, sisa orang disana tertawa. "kenapa sih aku selalu jadi bahan olok - olokan? Bahkan oleh saudara ku? "
"Well.. Semua orang perlu hal lucu.. " ujar Fred merangkul Geogre.
"Dan kau adalah salah satu aset lelucon Weasley." sahut George balas merangkul Fred.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until We Fall Asleep (Dramione) - End
FanfictionJika saja malam itu Draco langsung ke asramanya untuk pergi tidur Jika saja saat itu ia tak iseng membuntuti Hermione Granger yang bertingkah aneh lalu masuk ke toilet Moaning Marty di tengah malam Jika saja ia tak melakukannya Jika saja... Maka s...