FOLLOW IG penulis ==> evathink
1 OKT 2018
HELLO semuaaaa... apa kabar? semoga baik dan senang karena sudah selesai baca ISTRI IDAMAN SANG DUDA hingga ending ya... nah... sekarang giliran JARED DAN LAURA nih... semoga suka... jangan lupa kasi author vote dan komen. ah, ya, akan ada novel THE BOSS'S PROPOSAL versi cetak gratis untuk yang intens vote dan komen cetar.
oke d, happy reading. eh, under 21 harap undur diri... ini part dewasa hoho.
PART 2
"Bagaimana keadaan Auvie?" tanya Laura dengan nada cemas begitu memasuki kamar anak.
Jared sedang duduk dengan Auvie di pangkuannya. Gadis kecil bertubuh sedikit montok itu sedang menangis. Namun begitu mendengar suara Laura, ia menggeliat dari pelukan ayahnya.
Laura berjalan cepat menyeberangi ruangan, kemudian meraih Auvie ke dalam gendongannya.
Laura menepuk-nepuk lembut punggung Auvie, berusaha menenangkannya. Dari bibirnya meluncur kalimat-kalimat manis membujuk.
Jared hanya diam dan memandang Laura yang sedang menenangkan Auvie. Saat ini dini hari, Jared merasa berengsek telah mengganggu jam istirahat wanita itu, tapi Auvie menangis tak henti-henti. Dokter pribadinya sudah memeriksa Auvie tiga puluh menit yang lalu, dan memberi obat. Gadis kecilnya demam panas, meski tidak terlalu tinggi.
"Badannya sedikit panas," kata Jared. "Aku sudah memberinya minum obat."
Laura duduk di pinggir ranjang, tidak jauh dari Jared. Auvie di pangkuannya tampak mulai tenang.
Samar-samar Jared menghidu aroma feminin tubuh Laura dan keinginan aneh untuk memeluk tubuh itu menyerangnya. Selama ini, Jared belum pernah berdekatan dengan Laura seperti ini. Biasanya ia bertemu Laura hanya sebentar, saat wanita itu datang ketika ia akan pergi ke kantor, atau saat ia pulang malam harinya.
"Maafkan aku. Seharusnya aku memberitahumu kalau tadi siang Auvie beberapa kali bersin-bersin. Aku pikir dia tidak apa-apa karena suhu tubuhnya normal."
"Tidak apa-apa."
Sesaat Laura dan Jared saling pandang.
"Dia sudah tidur," kata Laura sambil mengelus lembut tubuh mungil dalam pelukannya yang kini terlelap dengan tenang.
Jared membantu Laura membaringkan Auvie ke ranjang.
Setelah Auvie diselimuti, Jared berdiri di sisi ranjang, sementara Laura masih duduk di bibir ranjang dan memandang Auvie dengan lembut.
Hati Jared yang dingin seketika menghangat. Ia tidak pernah melihat seorang pun memandang Auvie selembut itu, bahkan tidak Misty, ibu Auvie. Pengasuh-pengasuh sebelumnya juga tidak pernah menunjukkan kasih sayang seperti halnya Laura.
Melihat kasih sayang Laura pada Auvie, Jared semakin yakin dengan keputusannya menikahi Laura. Laura akan menjadi ibu yang baik, untuk Auvie dan juga anak-anak mereka nanti.
"Maafkan aku merepotkanmu, Laura. Tapi maukah kau tidur di sini malam ini? Aku khawatir Auvie menangis lagi. Aku tidak tahu bagaimana cara menanganinya."
Laura tersenyum maklum. "Baiklah. Aku akan tidur di sini."
"Terima kasih. Jika kau membutuhkanku, aku ada di kamar sebelah. Dan selimut untukmu, ada di lemari." Jared mengedikkan bahu ke lemari di sudut kamar.
Laura mengangguk.
"Selamat malam, Laura."
"Selamat malam, Sir."
Jared yang baru akan berbalik menuju pintu penghubung kamar Auvie dengan kamarnya, seketika memandang Laura dengan tatapan tajam. "Cukup panggil aku Jared, Laura." Entah mengapa, malam ini Jared tak suka mendengar Laura memanggilnya dengan embel-embel "Sir". Panggilan itu seakan merentangkan jarak yang sangat luas di antara mereka.
"Tapi...."
"Cepat atau lambat, saat kau menjadi istriku, kau akan memanggilku dengan nama depanku, Laura. Maka biasakanlah dari saat ini," kata Jared tenang namun penuh keyakinan.
"Tapi aku tidak...."
"Sstt...." Jared melangkah maju, menutup jarak di antara mereka. Sebelah tangannya memegang bahu Laura, sementara sebelah lainnya menyusur ke belakang kepala wanita itu, lalu kepalanya menunduk, dan bibirnya melumat bibir ranum itu.
Tubuh Laura mengejang di bawah sentuhannya, tapi Jared mengabaikan keterkejutan pengasuh putrinya itu. Entah apa yang terjadi pada dirinya. Saat ini ia begitu ingin mencecap kemanisan bibir Laura.
Ciuman Jared sedikit kasar, mendesak Laura membuka bibirnya. Saat bibir Laura terbuka, lidah Jared dengan liar menerobos dan menggoda dengan buas.
Laura mengerang. Dan Jared semakin terbakar oleh hasrat. Tangannya yang berada di bahu Laura, turun, meraba payudara penuh wanita itu.
Saat itulah Laura melepaskan diri.
Jared memandang Laura dengan panas. Wajah cantik di depannya merona, sementara bibir ranum itu membengkak oleh ciumannya.
Jared tidak tahu kegilaan apa yang telah ia lakukan. Usianya kini tiga puluh tiga tahun. Ia lelaki matang. Bagaimana mungkin ia bisa lepas kontrol? Ia mencium pengasuh putrinya dengan buas—ia bahkan menyentuh payudara indah wanita itu, yang terasa begitu menggairahkan.
Tapi Jared tidak menyesal mencium Laura. Bibir wanita itu begitu manis. Begitu menggoda.
Kemudian tanpa kata, Jared berbalik dan meninggalkan kamar Auvie.
***
bersambung...
huaaa... HOT. udah dewasa semua, kan? hehe... vote dan komen ya all.. makasi.
YOU ARE READING
The Boss's Proposal - REPOST
Romance[Follow Evathink untuk membaca] The Boss's Proposal CR 21+ Editor : Muhajjah Saratini (editor profesional, telah menyunting banyak naskah mayor) "Pinjamkan rahimmu untuk mengandung anak-anakku, akan kuberikan apa pun yang kau mau, asal bukan cinta."...