PART 20

27.2K 2K 65
                                    

PART 20

Pagi itu langit kota New York sangat cerah. Awan berarak mengikuti arah angin, sementara sang surya dengan gagah menyinari bumi.

Jared menggendong Auvie, berjalan menuju pintu keluar rumah mewahnya, sementara Laura mengikuti dari belakang sambil membawa tas kerja Jared.

Saat Jared membuka pintu, angin segar berembus menyapa mereka. Jared mencium pipi Auvie, kemudian menurunkan gadis cilik itu dari gendongannya.

"Auvie tidak boleh nakal, oke, Sayang?" ujar Jared sambil memandang lembut putrinya.

"Oke, Daddy."

Jared menunduk pada Laura, mengecup lembut bibir istrinya, lalu menerima tas kerja yang disodorkan oleh sang istri.

Tepat saat itulah sebuah mobil berhenti di depan rumah mereka, kemudian seorang pria muda keluar sambil membawa sebuket besar bunga mawar merah segar.

Laura dan Jared saling berpandangan.

"Ms. Laura Aldercy?" tanya pemuda yang ternyata kurir sebuah toko bunga itu.

"Mrs. Laura Johnson. Dia istriku. Ada apa?" tanya Jared dengan nada tajam.

Pemuda itu menoleh ke arah Jared, kemudian menyeringai kikuk. "Oh, maaf, di sini tertera atas nama Ms. Laura. Kiriman ini untuknya." Pemuda itu menyodorkan buket bunga tersebut pada Laura, kemudian mengulurkan sebuah nota untuk ditandatangani.

"Dari siapa?" tanya Jared dingin.

"Bunganya bagus sekali, Mommy," celetuk Auvie "Wangi. Aku suka."

Jared melirik sedikit kesal pada putrinya. Auvie yang masih kecil jelas tidak tahu kalau bunga itu bisa saja kiriman dari salah satu pesaing ayahnya—pria yang menyukai Laura.

"Pengirimnya tidak menyertakan nama, Sir," jawab si kurir.

Jared mengatup rahang rapat-rapat.

Setelah Laura menandatangani nota, kurir itu pun berlalu.

"Dari siapa?" tanya Jared dengan ekspresi wajah tegang. Ia merasakan dorongan yang sangat kuat untuk menginjak-injak bunga tersebut hingga hancur dan membuangnya ke tong sampah terjauh.

Jared menyesal, mengapa sejak dulu ia tidak pernah memberi bunga pada Laura? Ya, meski ia bukan pria romantis, setidaknya ia bisa memberi istrinya itu bunga, bukan hanya hadiah-hadiah berupa gaun dan perhiasan mewah. Sekarang, ada pria lain mengirimi istrinya bunga. Jared merengut tanpa sadar.

"Aku tidak tahu," kata Laura, "tidak ada kartu di sini."

Jared sedikit melonggarkan dasinya yang terasa mencekik. Entah mengapa ia curiga bunga tersebut dari pria yang menyukai Laura. Tapi siapa? Tidak ada perhatian seperti ini sebelumnya. Selama ini Laura tak tampak dekat dengan pria lain mana pun. Satu-satunya teman pria Laura yang Jared kenal adalah Aldrich Baverly, suami Casie, sahabat baik Laura.

Mungkinkah diam-diam Laura berhubungan dengan pria lain dan ia sama sekali tidak tahu karena sibuk bekerja?

"Aku sungguh tidak tahu, Jared," kata Laura seakan mengerti jalan pikiran Jared.

Jared menghela napas panjang, berusaha menyingkirkan kecurigaannya yang membuatnya terlihat seperti seorang suami pencemburu, kemudian mengangguk samar. "Baiklah. Aku pergi dulu, jaga diri baik-baik."

Setelah mengucapkan itu, dengan dada yang terasa panas dan sesak, Jared meninggalkan rumah dan masuk ke dalam mobil mewahnya.

***


Bersambung...

Evathink
IG/Youtube: evathink

cerita ini tersedia versi PDF, silakan order pada Evathink, WA 08125517788 (dikirim ke Gmail)




The Boss's Proposal - REPOSTWhere stories live. Discover now