Haiii.... hoho... i am back buat update seperti janji tadi pagi.
cemburu lagi nih sih bebeb jared. happy reading ya. doi dingin2, posesif juga ya, hehe. suka?
PART 27
Jared baru saja keluar dari ruang olahraga yang ada di lantai dasar rumahnya pada pagi Minggu itu tatkala bel pintu berbunyi.
Sambil mengelap keringat dengan handuk kecil, Jared melangkah menuju pintu keluar.
Laura yang sedang menemani Auvie bermain menyusun puzzle di ruang keluarga, menoleh sekilas padanya.
Jared tiba di pintu dan membukanya. Pertama-tama yang tampak oleh mata Jared adalah warna merah dengan wangi feminin yang menyegarkan.
Sebuket bunga mawar menyambut Jared.
Lalu muncul sebentuk wajah tirus di balik bunga tersebut. Kurir pengantar bunga, masih orang yang sama dengan tempo hari.
"Selamat pagi, bunga ini untuk Miss Laura Aldercy, Sir," kata si kurir.
Tanpa sadar Jared mengertakkan rahang. Siapa gerangan si pengirim bunga? Mengapa ia terus-menerus mengatasnamakan nama Laura semasa lajang? Si pengirim tentunya tahu Laura telah menikah mengingat bunga itu dialamatkan ke rumah Jared. Ataukah sebenarnya si pengirim tidak tahu?
Berbagai pertanyaan mulai berdengung di benak Jared. Apakah diam-diam Laura bermain di belakangnya, berkenalan dengan pria lain dan mengaku masih lajang? Ataukah pria tersebut tahu Laura sudah menikah tapi masih mengejarnya dan menganggapnya masih lajang?
Seluruh darah Jared bergolak oleh amarah.
"Sir?"
Pikiran-pikiran Jared buyar. Ia berdeham pelan. "Dari siapa?" tanya Jared tajam.
Si kurir tersenyum tegang melihat aura membunuh yang memancar dari wajah dan tubuh Jared. "Tidak menyertakan nama, Sir."
Dengan geram Jared menerima bunga tersebut dan menandatangani nota tanda terima, kemudian dengan sedikit kasar menjejalkannya kembali ke tangan si kurir. Ia tidak mengucapkan terima kasih. Untuk apa? Ia sangat membenci si kurir—sebenarnya manifestasi dari kebencian dan kemarahannya pada si pengirim yang misterius.
Setelah si kurir pergi, Jared menghempas buket bunga tersebut ke lantai lalu menginjak-injaknya dengan membayangkan menginjak wajah si pengirim, yang dalam egonya, sangatlah buruk rupa.
Setelah puas menginjak-injak, Jared memungut bunga tersebut dan melemparnya ke tong sampah yang ada di depan rumahnya.
Laura tak perlu tahu kalau hari ini ia kembali mendapat kiriman bunga. Jared tidak mau istrinya memikirkan si pengirim, siapa pun itu.
Jared bertanya-tanya benarkah Laura benar-benar tidak tahu siapa si pengirim?
Setelah mengatur napasnya yang sesaat tadi memburu, Jared kembali masuk ke rumah, mengunci pintu dan berjalan ke ruang keluarga.
"Siapa?" tanya Laura begitu melihat Jared.
Jared memandang wajah istrinya lekat-lekat. Benarkah Laura, istrinya yang manis dalam keseharian, yang panas menggairahkan di kamar tidur, diam-diam menduakannya?
"Jared?" tanya Laura saat pria itu masih bergeming.
"Hanya orang salah alamat," jawab Jared setelah bisa menguasai diri.
"Oh...," Laura bergumam kecil.
"Lihat, Mommy, aku berhasil!" seru Auvie gembira.
Jared dan Laura sontak memandang Auvie. Gadis kecil itu telah berhasil menyusun puzzle dan tampak sangat bangga serta puas pada diri sendiri akan keberhasilannya.
"Kau pintar sekali, Sayang," puji Laura sambil mengelus penuh kasih rambut pirang Auvie.
Melihat itu, seketika Jared dilanda rasa malu karena sudah meragukan kesetiaan istrinya. Laura tentunya tidak menduakannya. Jared ragu Laura akan bersikap semanis itu pada Auvie jika wanita itu diam-diam memiliki pria lain.
Jadi sekarang bisa dipastikan Laura tidak berdusta saat mengatakan tidak tahu siapa pengirim bunga itu.
Rasa lega membanjiri diri Jared.
"Aku mau mandi dulu," kata Jared dengan nada ringan.
Laura mengangguk kecil dan Jared pun berlalu.
***
Bersambung...
maaana kekasih jared? hayooo vote dan komen rame2. ehhe. maakasi.
jared titip salam nih buat kalian semua
aku tuh suka banget cowok kayak jared, kalian suka? hoho.
Love,
Evathink
(IG : evathink)
YOU ARE READING
The Boss's Proposal - REPOST
Romance[Follow Evathink untuk membaca] The Boss's Proposal CR 21+ Editor : Muhajjah Saratini (editor profesional, telah menyunting banyak naskah mayor) "Pinjamkan rahimmu untuk mengandung anak-anakku, akan kuberikan apa pun yang kau mau, asal bukan cinta."...