PART 15

31.7K 2.1K 45
                                    

Halo teman2, seperti yg saya infokan sebelum memublis cerita ini, bahwa update 1 part = 1 babak, kadang ada part yg panjang seperti part 6 dan 12, ada juga yg pendek.
Untuk teman2 yg merasa tidak nyaman, saya minta maaf.

btw happy reading

PART 15

Laura menemani Auvie bermain seperti biasa. Meski kini sudah ada Mrs. Tod, Laura masih senang mengasuh Auvie.

Saat ini, ia sedang duduk berdua dengan Auvie di atas permadani yang terbentang indah di ruang keluarga. Ada sebuah meja lipat kecil di antara mereka. Auvie sedang mewarnai gambar-gambar bunga. Mrs. Tod tampak merapikan mainan-mainan Auvie yang berantakan, sementara Jared duduk di sofa tak jauh dari mereka dengan mata menatap layar televisi yang menayangkan berita nasional.

"Mommy, lihat, aku sudah selesai mewarnai bunga ini." Auvie menunjukkan buku menggambarnya.

Laura tersenyum pada Auvie dan melihat buku tersebut.

"Ya, kau mewarnainya dengan sangat bagus, Sayang," puji Laura tulus. "Nah, bagaimana kalau sekarang kau mandi, setelah itu jalan-jalan sore bersama Mrs. Tod di halaman depan rumah?"

"Mommy mau ke mana?" tanya Auvie.

"Mommy juga mau mandi, Sayang. Sudah sore. Nanti setelah Mommy selesai mandi, Mommy akan bergabung denganmu, oke?"

"Oke," jawab Auvie sambil berdiri, sementara Mrs. Tod berjalan menghampiri mereka.

"Sayang, kau harus belajar merapikan mainanmu. Ayo, simpan dulu buku dan pensil warnanya."

Auvie menurut dengan patuh. Laura membantu gadis cilik itu. Setelah menyimpan buku dan pensil tersebut ke lemari yang ada di ruang khusus mainan, Auvie bersama Mrs. Tod ke kamar.

"Aku akan mandi," kata Laura pada Jared, kemudian melangkah menuju kamar.

"Laura."

Laura menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Jared. "Ya?"

Jared memandang dirinya dengan tatapan panas yang seketika membuat sesuatu dalam diri Laura meleleh. Bayangan percumbuan panas mereka tadi malam seketika menyelubungi Laura. Pusat dirinya berdenyut.

"Nanti malam kita makan di luar, bersama Auvie."

Laura bergeming. Sesaat ia tidak tahu apa yang Jared katakan, karena hal tersebut sungguh berbeda dengan tatapan pria itu yang penuh hasrat.

Beberapa saat kemudian, setelah memahami perkataan suaminya itu, Laura mengangguk kecil.

"Oh, baiklah."

Laura kembali berbalik dan berlalu. Saat melangkah menuju kamar, pikiran Laura mengembara pada rasa bibir Jared di bibirnya, hingga ia tidak sadar pria itu menyusul di belakangnya.

Laura terkejut saat ia masuk ke dalam kamar dan hendak menutup pintu, Jared sudah berada di dekatnya.

Jared masuk, menutup pintu, lalu meraih Laura ke dalam dekapan dada bidangnya. Bibirnya menerkam bibir Laura dengan buas.

Laura terkejut dan tak siap diserbu Jared dengan tiba-tiba. Bibir pria itu terasa panas dan basah.

"Aku sudah menunggu saat-saat seperti ini sejak tadi malam," ucap Jared kasar di sela ciumannya. Tangan besarnya dengan cepat bergerilya di tubuh Laura.

Laura mengerang kecil dan membalas ciuman Jared sama intensnya. Sejujurnya ia akui ia pun menanti-nanti saat bibir Jared menguasai bibirnya. Saat pria itu membuat seluruh tubuhnya menggelenyar mendamba.

Laura berpegangan pada bahu Jared. Bibir mereka saling merayu dan menggoda dengan panas.

Jared membopong Laura dan membaringkannya di ranjang, lalu dengan tak sabar melepas helai-demi helai kain yang membalut tubuhnya.

Laura terkesiap melihat keindahan tubuh Jared. Otot-otot pria itu tampak liat dan kekar. Kulitnya kecokelatannya begitu maskulin, menggoda Laura untuk menyusurkan jemari di sana.

Jared naik ke atas ranjang, dengan tak sabar melepas gaun Laura.

Laura hanya pasrah menerima semua perlakuan penuh hasrat suaminya. Setelah gaun itu terlepas, Jared melemparnya sembarangan ke lantai, lalu menundukkan wajah, mencium bibir Laura.

Laura membalas ciuman Jared. Darahnya menggelora oleh hasrat. Di antara pahanya terasa panas dan lembap. Ia sangat menginginkan jemari Jared membelainya di sana.

Tapi tangan besar Jared justru menangkup payudaranya. Meremas dengan sedikit kasar, sesekali mengusap puncaknya yang menegang dengan ibu jari.

Laura mengerang. Ciumannya dan Jared semakin intens sementara jemari pria itu terus tanpa henti menggoda payudaranya.

Tangan Laura segera mencari bukti gairah Jared. Namun pria itu menahan Laura. Jared melepaskan ciumannya dan memandang Laura dengan tatapan membara.

"Biarkan aku memanjakanmu, Sayang," ujar Jared dengan suara parau.

Dan keduanya pun bercinta penuh gairah. Acara makan malam yang Jared janjikan pun terlupakan.

***

bersambung...

huaaaa... ternyata disensor.

yup. mohon maaf teman2. di wattpad, saya tidak berani terlalu vulgar, ada banyak -18 yang berkeliaran di lapak saya. (cuma klo di ebook n versi cetak saya memang nggak sensor)



Just info teman2, THE BOSS'S PROPOSAL menduduki posisi
#1 bestselling selama 37 hari^^
Terima kasih semua yang sudah purchase, untuk yg belum, yuk segera purchase^^

Just info teman2, THE BOSS'S PROPOSAL menduduki posisi#1 bestselling selama 37 hari^^Terima kasih semua yang sudah purchase, untuk yg belum, yuk segera purchase^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Boss's Proposal - REPOSTWhere stories live. Discover now