4 des 2018
hai all... how r you? btw, follow INSTAGRAM saya yuk dears... id evathink
happy reading, 18+ yooo...
PART 9
Laura bersiap pergi, namun sebuah sentuhan di tangannya menahan langkahnya. Laura menoleh dan melihat Jared masih duduk bersandar di sofa dengan tatapan menghunus dirinya.
Seketika darah Laura bergolak. Apa yang Jared inginkan? Apakah kecupan selamat malam dari tunangannya? Atau ciuman panas? Laura tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Saat ini ia memang sudah menjadi tunangan Jared, tapi mereka tidak saling mengenal dengan dekat sebelumnya. Selama ini hubungan mereka murni sebatas atasan dan bawahan-setidaknya sampai malam Jared menciumnya di kamar Auvie.
Jared berdiri tanpa melepas pegangannya di tangan Laura.
Laura menatap pria itu hampir tak berkedip. Ia menjilat pelan bibirnya yang terasa kering. Jared berdiri menjulang di depannya. Laura merasa mungil berada di dekat pria itu.
"Jared...."
"Ssttt...." Jared merengkuh Laura ke dalam pelukannya. Lalu bibir jantannya menguasai bibir Laura.
Laura mendesah pelan. Tangannya dengan spontan merangkul leher Jared sementara bibir pria itu melumatnya dengan intens.
Bibir Jared membelai, lidahnya menggelitik dan Laura mengerang merasakan hasrat membanjiri dirinya. Dalam sekejap, payudaranya menegang mendambakan sentuhan.
"Jared...," desah Laura antara ingin mengakhiri ciuman panas itu sekaligus menginginkan cumbuan yang lebih liar lagi. Tapi sepertinya bagian kedualah yang paling ia inginkan.
Tangan Jared turun menyusuri pinggang Laura dan berhenti di bokongnya yang padat dan kencang, kemudian menekannya pelan hingga kini tubuh wanita itu merapat ke tubuhnya.
Laura terkesiap merasakan sesuatu yang keras dan besar menekan perutnya.
Jemari Jared meremas bokong Laura dengan lembut namun penuh hasrat sementara bibir pria itu terus menggoda bibir Laura.
Laura merasa dirinya akan mati oleh desakan gairah. Ia tak pernah diserang hasrat seperti ini sebelumnya. Lipatan di antara pahanya terasa panas, lembap, dan mendambakan sentuhan.
Ini gila. Laura tahu seharusnya ia segera melepaskan diri sebelum dirinya benar-benar hanyut. Namun ia tak mampu. Hasrat yang menguar di antara mereka begitu memabukkan.
Ciuman Jared kini turun menyusuri dagu Laura. Pria itu mengecup mesra di sana, kemudian bibir itu menjelajah ke leher dan mengerip lembut.
Laura mengerang dengan jemari mencengkeram bahu kekar Jared.
"Jared, hentikan," ucap Laura dengan napas tersengal saat tangan Jared yang berada di bokongnya kini berpindah meremas payudaranya.
Jared seolah tuli. Jemari pria itu kini sudah membuka kancing blus Laura. Wajahnya kemudian terbenam di belahan dada Laura.
"Oh, Jared." Laura menggelinjang kecil. Jemarinya berpindah meremas rambut pirang Jared.
"Kau begitu menggairahkan, Laura," bisik Jared parau. "Aku sudah tak sabar ingin menyatu dengan dirimu."
Dalam sekejap Jared melepas blus Laura, bahkan menyingkirkan branya. Payudara mengkal Laura yang kencang tampak indah dengan puncaknya yang mencuat tegang. Sangat menggoda.
"Kau begitu indah," decak Jared saat mengamati payudara Laura yang kini telah terekspos dengan sensual.
Laura tahu seharusnya ia segera menarik diri. Namun ia tak mampu. Tatapan intens Jared seperti sihir yang mematikan, yang membekukan segala gerak tubuhnya tapi memanaskan setiap tetes darahnya dengan hasrat.
YOU ARE READING
The Boss's Proposal - REPOST
Romance[Follow Evathink untuk membaca] The Boss's Proposal CR 21+ Editor : Muhajjah Saratini (editor profesional, telah menyunting banyak naskah mayor) "Pinjamkan rahimmu untuk mengandung anak-anakku, akan kuberikan apa pun yang kau mau, asal bukan cinta."...