5. Sosial Media

3.8K 288 125
                                    

Happy reading

•••

Leana berjalan masuk ke dalam gedung sekolahnya. Banyak mata menatapnya dengan tatapan menghina tetapi Leana tidak ingin ambil pusing dengan hal tersebut. Tiba-tiba seseorang memanggilnya.

"Leana woi," panggil orang tersebut. Leana menoleh ke arah suara itu berasal.

"Eh Mike," balas Leana dengan kerutan di dahinya. Untuk pertama kalinya si mantan memanggil namanya sejak berakhirnya hubungan mereka. Mike termasuk lelaki terkenal yang ada di sekolahnya, maka itu banyak sekali adik dan kakak kelas yang menyukainya.

Leana memutusi hubungannya dengan Mike karena Mike tertangkap basah oleh Leana sedang berselingkuh dengan salah satu adik kelas yang cukup terkenal dengan kecantikannya. Sejak saat itu, Leana tidak pernah membuka hatinya dengan lelaki-lelaki lainnya di sekolahnya.

"Jadi sekarang udah berubah?" tanya Mike dengan senyum di wajahnya.

"Berubah maksud lo apa sih?" tanya Leana dengan kesal. Mantannya ini suka sekali menguji kesabarannya.

"Iya sekarang udah jadi perebut cowo orang," ucap Mike dengan menatap remeh ke arah Leana. Leana semakin mengerutkan keningnya.

"Rebut cowo orang?" tanya Leana meminta penjelasan.

"Kalo ngomong dijaga, kayak lo engga aja," celetuk Anna yang sudah berada di sebelah Leana. "Ga inget cewe yang udah lo rebut dari temen-temen lo?"

Mike terbungkam tidak mengucapkan kata apa pun. Karena yang dikatakan Anna memang benar, ia pernah mendekati wanita yang disukai temannya sendiri. Anna tersenyum sinis melihat kebungkaman Mike.

"Udah Na biarin aja, ga penting," ucap Leana lalu berjalan bersama Anna meninggalkan Mike yang terdiam kesal menatap keduanya. Setelah menjauh dari Mike, barulah Anna membuka suara.

"Lo tau gak berita lo rebut cowo kakak lo tuh udah kesebar, kakak lo nyindir-nyindir lo di sosial medianya," ucap Anna saat sampai di depan kelas.

"Hah? Kok gua gak tau?" Leana kembali dikejutkan dengan tingkah laku kakaknya itu.

"Gak tau deh, kakak lo kan terkenal, makanya beritanya cepet banget nyebar," ucap Anna yang juga kesal terhadap Diana.

"Gua gak nyangka dia kayak gitu," gumam Leana lalu mengeluarkan ponselnya, ia mencari kontak Diana dan menghubunginya. Anna memperhatikannya dengan diam.

Beep beep

"Halo? Kak-" Belum juga Leana menyelesaikan kalimatnya, Diana sudah memotongnya terlebih dulu.

"Kenapa? Kesel semua orang hina lo?" Tanya Diana.

"Kakak kenapa gini sih?!" seru Leana dengan suara tertahan agar tidak ada yang mendengar.

"ASAL LO TAU, GUA PUNYA KUASA BUAT BIKIN LO SENGSARA, SIAPA SURUH AMBIL GIOR DARI GUA!" bentak Diana lalu mematikan teleponnya.

"Halo? Kak? Sial," umpat Leana saat tahu Diana mematikan teleponnya.

"Udah diemin aja kakak lo, sabar-sabar aja Le, entar juga reda," uca Anna menenangi Leana yang terlihat sangat kesal.

***

Saat Gior ingin masuk ke dalam kelasnya, ia tidak sengaja mendengar suara Diana yang sedang berbicara dengan lawan teleponnya.

"ASAL LO TAU, GUA PUNYA KUASA BUAT BIKIN LO SENGSARA, SIAPA SURUH AMBIL GIOR DARI GUA" bentak Diana membuat Gior terloncat karena suara bentakannya tersebut.

Seketika Gior mengerutkan keningnya, ia mendengar namanya disebut oleh Diana. Tanpa dikasih tahu pun ia tahu bahwa Diana sedang berbicara dengan Leana, calon tunangannya tersebut.

Melihat Diana yang sudah mematikan teleponnya tersebut, Gior menghampiri Diana dengan tenang.

"Abis ngomong sama siapa tuh?" tanya Gior santai tetapi membuat Diana terkejut. Diana berusaha mengalihkan tatapannya ke arah lain.

"Kepo banget sih lo, urus aja cewe lo," balas Diana lalu melangkahkan kaki ingin meninggalkan Gior. Tetapi cepat-cepat Gior menahan lengan Diana.

"Lo apain Leana?" tanya Gior tanpa basa-basi. Gior menatap Diana tajam.

"Bukan urusan lo," jawab Diana yang tidak kalah sinis.

"Jelas urusan gua, dia cewe gua, calon tunangan gua, calon istri gua, calon ibu dari anak-anak gua," uca Gior lalu melipat tangannya dan bersender di dinding menunggu jawaban Diana.

"Itu semua masih 'calon' belom ada kepastian kan? Lagian-" Diana menghentikan kalimatnya sebentar lalu tersenyum manis "cinta aku lebih besar daripada Leana, Gi."

Gior menatap Diana dengan jijik dan merasa mual di perutnya.

"Jangan harap lo bisa gantiin posisi Leana, bangun woi udah siang jangan mimpi mulu!" balas Gior lalu meninggalkan Diana sendirian. Diana menghela nafasnya kasar lalu menghentakan kakinya pergi ke tempat lain.

Sementara Gior masuk ke dalam kelas dan membenamkan kepalanya di atas meja. Tak lama kemudian, Karel, teman Gior menghampirinya dengan tergesa-gesa.

"Woi! Woi! Gi bangun!" panggil Karel sembari menggoyang tubuh Gior untuk bangun.

"Apa sih nyet pagi-pagi udah ganggu?!" seru Gior dengan kesal karena tidurnya diganggu oleh temannya itu.

"Lo udah liat sosial media Diana belom?" tanya Karel yang duduk di samping Gior. Gior mendecih pelan.

"Ngapain gua liatin sosmed dia? Kurang kerjaan," jawab Gior lalu membenamkan kembali kepalanya di atas meja.

"Ini penting woi, tentang calon lo ini," ucap Karel dengan kesal melihat Gior mengabaikannya. Mendengar kata 'calon' Gior segera menegakkan tubuhnya.

"Calon gua kenapa? Diana apain dia?" tanya Gior dengan cepat.

"Nih." Karel memberikan ponselnya ke tangan Gior. Saat melihat isi ponsel Karel tersebut, wajah Gior berubah perlahan, ia mengerutkan keningnya.

Isi ponsel tersebut adalah sebuah foto Diana yang ia unggah dengan kalimat yang membuat semua orang mengomentari fotonya itu.

'Haruskah merebut pacar kakaknya sendiri untuk merasakan bahagia?'

"Udah sini hp gua, entar lo banting lagi," ucap Karel lalu merebut ponselnya yang sudah diremas kencang oleh Gior.

"Tuh cewe gila atau apa sih!" seru Gior lalu termenung menahan amarah.

"Jangan gitu ah, mantan lo itu," goda Karel dengan senyuman meledek di wajahnya. Gior dengan kesal mengambil tasnya untuk ia lempar ke wajah Karel. Tetapi segera ia urungkan saat melihat dosen sudah datang ke dalam kelasnya.

TBC

Jangan lupa di vote ya! ❤

TERIMA KASIH

•••

My Sister's EX ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang