16. Goodbye

1.9K 116 9
                                    

Diana menghentakan kakinya menuju salah satu ruangan. Ia membuka pintu itu tanpa mengetuk dan segera masuk.

"Diana kok tumben lo kesini?" tanya si pemilik ruangan.

"Maksud adek lo apaan?!" bentak Diana.

"Hah? Ada apa sih Di?" Samuel mendekati Diana dengan bingung.

"Adek lo udah deketin Gior, gua gak suka Sam, GAK SUKA!" Diana sangat terlihat mengerikan dengan teriakannya. Beberapa pelayan menaik ke lantai atas dan mengintip apa yang terjadi.

"Livia deketin Gior? Gak mungkin dia tau Gior dimana!" balas Samuel yang masih terlihat bingung.

"Buktinya Leana sama Gior udah bubar sekarang karena adek lo! Gua seneng mereka bubar, tapi karena cewe lain. Gua bener-bener gak suka ..." Diana menggeleng tidak percaya lalu meninggalkan Samuel yang masih berdiri menatap kepergian Diana.

"Bikin ulah aja," gumam Samuel.

•••

"Leana, ayuk siap-siap kita ke rumah Gior yuk," panggila Tanisha di depan pintu kamar Leana.

Leanapun membuka pintu dengan mata sembab dan masih memakai seragam sekolahnya.

"Kenapa Ma?" ucap Leana dengan suara seraknya.

"Ya ampun kamu kenapa sayang?" tanya Tanisha dengan panik. Leana terlihat pucat.

Tanisha mencoba menaruh telapaknya di dahi Leana. Ia dapat merasakan panasnya suhu tubuh Leana.

"Kamu demam loh Leana, kamu istiraha aja ya di rumah, Mama sama Papa bisa kok ngomongin semua ini." Leana malas untuk diajak bicara sehingga ia mengangguk dengan lemas.

Leana kembali masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan tubuhnya. Sementara Tanisha turun ke lantai bawah dan menyuruh Bi Ani untuk memberi Leana obat dan mengawasinya. Dengan patuh, Bi Ani segera mencari obat dan memasak bubur hangat untuk Leana.

"Adam, Leana lagi sakit demam, dia istirahat aja ya di rumah?" ucap Tanisha dengan wajah cemasnya.

"Leana sakit demam? Ya udah suruh tidur aja, kita berdua aja yang datang kesana," jawab Adam lalu menggandeng jemari Tanisha untuk masuk ke dalam mobil.

Tak lama kemudian, Adam dan Tanisha sampai di depan rumah Gior. Dengan cepat, Adam dan Tanisha turun dan disapa oleh Farrel dan Ranny.

"Kalian tumben banget datang main kesini malam-malam?" tanya Ranny dengan wajah sumringah.

"Iya nih, gak apa-apa kan?" jawab Tanisha dengan senyum tipisnya.

"Gak apa-apa dong, ayok masuk."

Saat mereka masuk ke dalam, pas sekali Gior sedang turun ke lantai bawah dengan santainya. Kedua alisna berkerut melihat datangnya orang tua Leana tanpa Leana. Ia menghampiri mereka dan menyapa dengan ramah.

"Gior kesini dulu yuk bentar, Om mau bicara," ajak Adam dengan tenang. Farrel dan Ranny terlihat bingung dengan diajaknya Gior untuk berkumpul.

"Ada apa ya Om?" tanya Gior sembari duduk di sebelah Ranny.

"Duh gua sebenernya gak enak banget ngomong begini sama kalian, gua mau minta maaf sebelumnya sama kalian semua ..." Adam menjeda perkataannya. "Si Leana bilang dia udah gak mau lanjutin semuanya."

Perkataan Adam serasa petir yang menyambar tubuh Gior. Dengan pandangan kosong dan tubuh yang membeku, ia masih tidak percaya.

"Emang kenapa Dam? Gior ada salah ya sama Leana? Kita mau minta maaf kalo gitu sama Leana langsung," jawab Farrel dengan cepat.

"Leana marah sama Gior ya Om?" tanya Gior dengan hati-hati.

"Dia sekarang lagi sakit di rumah, jadi gak bisa ikut kita ke sini, dia udah jelasin semuanya ke tante kok, Gior. Leana gak marah kok, dia cuma gak mau membebani Gior," jawab Tanisha dengan senyum hangat kepada Gior.

"Leana sama sekali gak membebani Gior, Tante. Justru Gior yang bikin Leana sedih hari ini, aku boleh jenguk Leana sekarang?" tanya Gior dengan menggebu-gebu.

"Kayaknya sekarang bukan waktu yang tepat, Leana masih mau sendiri dari tadi," jawab Adam yang sama cemasnya dengan Tanisha.

"Tunggu-tunggu, emang hari ini ada apa sih? Kok Papa gak tau?" tanya Farrel kepada Ranny dan Gior.

"Hari ini Leana salah paham sama Gior. Dia kira Gior sama Livia ada apa-apa."

"Livia? Cewe sebelah yang suka sama kamu?" Farrel tidak asing dengan perempuan bernama Livia tersebut. Gior dan Ranny mengangguk bersamaan.

"Kenapa dia bisa disini pas Leana kesini?" Farrel sangat terkihat tidak suka dengan Livia yang mengganggu Gior dan Leana.

"Biasalah, dia ketemu Mama sebagai alasan biar dia bisa ketemu Gior," ucap Gior dengan kesal melirik Ranny.

"Aku gak tau kalau Leana bakal datang, dia juga anak baik-baik," cicit Ranny dengan takut-takut.

"Udah-udah gak apa-apa, semua juga udah lewat, gua cuma mau minta maaf sama kalian udah bikin pertunangan ini sia-sia, Leana mau cari jalan hidup dia sendiri," jelas Adam kepada keluarga Gior.

Farrel masih terlihat terganggu oleh masalah ini namun ia tidak dapat apa-apa jika itu memang kemauan Livia.

"Gua yang harusnya minta maaf sama lo berdua, karena keluarga gua, Leana sampai sakit sekarang," jawab Farrel dengan penuh sesal.

"Gak apa-apa, Leana pasti cepat sembuh kok," ucap Tanisha dengan tenang.

Waktu berjalan begitu saja, hal yang paling Gior takuti terjadi. Leana meninggalkannya.

•••
Terima kasih sudah membaca sampai part ini.
Jangan lupa LIKE and COMMENT.

My Sister's EX ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang