29. Goodbye

1.2K 55 4
                                    

Happy reading

•••

Mereka berbincang sangat asyik sampai tidak sadar sebuah mobil dengan kecepatan cukup tinggi mendekat ke arah Leana.

BRUK

Leana terpental jauh tak sadarkan diri dengan ponsel masih di genggamannya.

Seorang wanita yang menabrak Leana pun ikut terkejut. Ia membelalakan matanya melihat Leana jatuh tergeletak dengan darah yang mengucur dari kepalanya. Wanita itu turun dari mobil dan berlari ke arah Leana.

"LEANA?!" seru wanita itu sambil menepuk-nepuk pipi Leana.

"Leana?! Lea?! Kamu kenapa?" seru Gior panik mendengar suara tabrakan yang sangat kencang.

Wanita itu melihat ponsel Leana yang masih menyala. Ia meraihnya dan menyapa Gior.

"Ha- halo, Gi?" sapa wanita itu takut-takut.

"DIANA? Lo apain Leana?!" Diana menangis merutuki diri yang tidak sengaja itu. "Cepet bawa Leana ke rumah sakit, biar gua yang hubungin yang lain!"

Diana segera menggotong tubuh Leana masuk ke dalam mobilnya. Selama perjalanan ke rumah sakit, ia hanya bisa menangis dan berharap adiknya tidak kenapa-napa.

Ada rasa sesal di dalam hatinya bahwa selama ini ia kasar kepada Leana. Ia menjauhi adik satu-satunya yang sebenarnya tidak bersalah.

Mobil Diana sampai di rumah sakit dan segera memanggil suster untuk memberikan Leana perawatan. Sesaat Diana menunggu Leana yang sedang diperiksa oleh dokter, orang tuanya datang bersama Gior dan keluarganya. Nafas Gior tersenggal-senggal menahan amarah menatap Diana.

"Lo apain Leana?! Gak puas lo udah nabrak Jessy, hah?!" seru Gior tepat di hadapan wajah Diana. Ranny sudah menarik-narik lengan Gior agar menjauh dari Diana.

"Gu- gua gak sengaja, Gi hiks," jawab Diana dengan tangisannya. Gior mendecih kesal.

"Dulu juga lo bilang hal yang sama," ucap Gior melemah. Ia menatap Diana dengan pandangan tidak percaya.

"Jessy siapa? Maksudnya gimana Gior?" tanya Adam sedikit bingung dengan pernyataan Gior. Gior sedikit ragu dan enggan mengatakannya. "Bilang sama Om, Gi."

"Diana pernah nabrak cewek dengan sengaja, Om, aku gak mau itu keulang lagi karena cewek itu adalah mantan aku," tegas Gior menajam ke arah Diana. Tubuh Diana bergetar ketakutan. "Hasil dari tabrakan sengaja Diana itu sangat fatal, dia gak bisa ngelakuin apa yang dia sukai lagi."

"Ya ampun Diana! Kamu ini benar-benar bertingkah ya! Kenapa kamu gak kasih tau, hah?!" seru Adam menjadi pusat perhatian. Diana tidak dapat berkata apa-apa.

"Sekarang kamu kasih tau Papa dimana cewek itu? Kita harus meminta maaf kepadanya! Dimana sopan santun kamu itu? Jahat sekali hatu kamu?!" lanjut Adam sangat kesal. Ia tidak pernah menyangka putrinya akan seperti ini.

"I- iya, Pa," sahut Diana terbata-bata karena isakan tangisnya. Tanisha sudah menangis di bangku rumah sakit bersama Ranny yang terus memeluknya.

"Udah ya, Tan, sekarang lo harus doain Leana," ucap Ranny ikut sedih mendengar kabar buruk dari Gior.

Semua yang ada di situ duduk dengan wajah merenung. Hati Gior sangat marah dan sedih bersamaan. Ia tahu betul saat-saat Leana tertabrak karena ponselnya masih terhubung. Doanya kepada Leana tidak berhenti sejak tadi. Tidak ada yang lebih penting dari keselamatan Leana.

Tak lama, dokter keluar dari ruangan operasi. Ia mengatakan bahwa jantung Leana kembali normal, darahnya pun baik-baik saja. Ia hanya menjahit kecil pelipis Leana yang sedikit terbuka. Tetapi semuanya akan baik-baik saja. Leana akan bangun jika obat biusnya menghilang.

Para suster mendorong kasur Leana dan membawanya ke kamar VIP. Keluarga Gior dan Leana ikut masuk ke dalam kamar Leana yang cukup luas.

"Om, Tante, boleh saya jaga Leana malam ini?" ijin Gior segera saat Leana sudah di kamar. Orang tua Leana mengijinkannya dan mereka akan pulang ke rumah. Begitu dengan Ranny dan Farrel, mereka juga pulang saat Gior ingin menemaninya. Hanya Diana yang masih di sana.

"Gi, boleh ngobrol bentar?" tanya Diana pelan. Gior menghembuskan nafasnya lalu mengisyaratkannya untuk keluar.

"Kenapa?" Gior tidak ingin basa-basi.

"Gua minta maaf soal semuanya, gua tau gua salah. Dari kejadian Jessy, gua juga minta maaf," ucap Diana dengan sangat tulus. Ia tidak ingin bertengkar seperti ini lagi.

"Bagus kalo lo sadar! Lo itu udah kelewatan, gua sampe gak percayain lo lagi buat jaga Leana!" bentak Gior kesal.

"Iya gua minta maaf ... termasuk soal pertunangan lo berdua. Gua dibutai oleh cinta, gua terlalu sayang sama lo, sampe-sampe gua gak rela kasih lo ke adek gua ..."

Tanpa mereka sadari, Samuel yang baru sampai mendengar ungkapan hati Diana. Ia kira Diana sudah benar-benar mencintai dirinya. Ternyata, masih ada nama Gior di sisi hatinya. Ia tidak ingin mendengar percakapan mereka lebih jauh. Karena ia sayang dengan Diana, ia akan merelakannya dengan Gior.

'I'm happy for u, goodbye♡"

Ponsel Diana berbunyi tanda pesan masuk. Namun, pemiliknya meninggalkan ponselnya di dalam kamar Leana.

TBC

Ada yang syedih?

Jangan lupa vote yaaa! ⚠ 10 VOTE = NEXT

T E R I M A K A S I H

•••

My Sister's EX ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang