9. Pertunangan (D-day)

2.4K 175 37
                                    

Happy reading

•••


Hari pertunangan pun tiba, Leana bangun sangat pagi untuk bersiap-siap. Sejak semalam, Leana tidak dapat tidur dengan tenang. Jantungnya berdegub dengan sangat kencang. Gugup dan bahagia bercampur aduk. Bahkan senyumnya pun tidak pudar sedikit pun.

Disinilah ia berada sekarang, di depan kaca besar,  menampilkan wajahnya yang sudah dirias dengan sangat cantik. Gaun indah berwarna pink kesukaan dirinya. Walaupun bukan gaun pilihannya, ia tetap menyukainya.

Anna, Diandra, dan Tisya datang menghampiri Leana yang sedang tersenyum senang di kamarnya.

"Aduh temen gua cantik banget," puji Tisya saat melihat penampilan Leana.

"Ga nyangka gua, pacaran cuma sekali eh tiba-tiba udah langsung tunangan aja," ucap Anna dan dibalas kekehan oleh Leana.

"Gimana rasanya Le?" tanya Diandra dengan penasaran.

"Deg-degan sih, tapi seneng juga," balas Leana dengan malu-malu.

"Cowok lo pasti ganteng banget hari ini," ucap Anna sambil menghadap ke atas seperti membayangi sesuatu.

TAK

Tisya menjitak kening Anna membuat Anna mengaduh-aduh kesakitan.

"Punya temen lo itu!" gertak Tisya dan dibalas cengiran polos Anna. Leana dan Diandra hanya tertawa melihat kedua temannya tersebut.

"Lea, gua cuma mau lo bahagia, gua bener-bener berharap Gior bisa bahagiain lo lebih dari apa yang kita lakuin buat lo, jangan dengerin kata orang, denger kata hati lo ... itu udah cukup," ucap Diandra sambil memeluk tubuh Leana. Leana sangat tersentuh mendengar perkataan sahabatnya itu, matanya pun sudah berkaca-kaca menatap Diandra.

"Heh awas ya lo kalo nangis, entar jadi jelek," omel Diandra.

"Hahaha ... makasih banget Di, Na, Sya, kalian bener-bener ngertiin gua, kalian selalu jadi keluarga kedua gua, gua bener-bener sayang banget sama kalian," ucap Leana yang berakhir berpelukan dengan sahabat-sahabatnya itu. Mereka berempat sama-sama terharu saat itu.

Tak lama kemudian, Tanisha datang menyuruh mereka semua turun ke lantai bawah. Seluruh keluarga Gior berada di sisi kanan dan keluarga Leana berada di hadapan keluarga Gior, di sisi kiri. Gior dan Leana saling bertatapan cukup lama. Gior tersenyum hangat kepada Leana.

Acara pun dimulai, MC membuka pertunangan ini dengan meriah dan tepukan tangan dari seluruh tamu. Akhirnya Gior berdiri dengan mic ditangannya. Ia berdiri menghadap ke arah Adam, lalu memulai pidato.

"Saya Gior Pratama, ingin meminta ijin dengan om Adam Derrick dan tante Tanisha Derrick selaku orang tua Leana, untuk melamar putri om dan tante, menjadikan istri dan ibu dari anak-anak saya kelak, menemani saya hingga tua nanti, saya berharap om dan tante mengijinkan saya untuk menjaga dan menyayangi Leana dengan segenap hati saya dan membahagiakan Leana sepertu yang sudah seharusnya saya lakukan," ucap Gior dengan tegas dan menatap Adam dengan sangat yakin.

Leana tidak dapar menahan air matanya, ia sangat tersentuh dengan perkataan Gior untuk menjadikan dirinya sebagai istrinya kelak. Tak lama setelah Gior mengucapkan kata-katanya, Adam berdiri dan mengambil mic.

"Saya Adam Derrick, Papa dari Leana, menerima lamaran dari keluarga Gior Pratama untuk menikahi putri saya, Leana Aritha Derrick," jawab Adam dan dibalas tepuk tangan yang sangat riuh dan meriah.

Gior menghampiri Leana dan mengulurkan tangannya untuk membawa Leana ke hadapan seluruh tamu. Gior mengeluarkan cincin berlian berwarna rose gold sebagai cincin tunangannya dan memakaikannya kepada Leana. Begitu pun dengan Leana, ia juga memakaikan cincin tunangan ke jari manis Gior. Dilanjuti dengan ciuman di kening Leana. Setelah acara tukar cincin selesai, Gior dan Leana menghampiri tamu satu persatu untuk mengucapkan terima kasih.

"Leana!" seru sahabat-sahabat Leana menghampiri Leana dan Gior.

"Selamat ya Le, semoga pernikahan lo nanti berjalan dengan lancar ya," ucap Tisya.

"Thankyou ya kalian," balas Leana memeluk satu persatu sahabatnya tersebut.

"Dan lo Gior, jangan harap bisa sakitin Leana ya, sekali bikin Leana nangis, itu gigi ilang satu sama kita-kita," gertak Anna dengan galak menatap Gior.

"Iya-iya tenang aja, gua bakal jagain sahabat tercinta lo ini dengan sangat amat baik," jawab Gior dan dilanjuti beberapa canda dan tawa.

"Aku kenalin ke temen-temen aku yuk," bisik Gior di telinga Leana. Leana mengangguk setuju.

"Guys, gua duluan ya, mau ketemu yang lain," ucap Leana lalu mengikuti Gior untuk menghampiri teman-temannya di ujung ruangan.

"YO YO YO MAH BRO," seru salah satu teman Gior dengan rusuh dan beberapa yang lainnya bertepuk tangan.

"Cie udah tunangan, udah makin deket sama married," ledek teman lainnya dan dibalas jitakan oleh Gior.

"Diem dulu deh lo pada, kenalin tunangan gua," ucap Gior dengan bangga mengakhiri kalimatnya dengan kata-kata tersebut. Leana tersenyum ramah ke arah teman-teman Gior.

"Halo Leana," sapa mereka serempak.

"Kenalin gua Karel, temen dia dari dia pipis belom lurus sampe sekarang udah bisa- AW!" Perkataan Karel terpotong karena Gior menginjak kaki Karel dengan kencang.

"Mulut lo dijaga ya badak!" seru Gior dengan kesal. Leana hanya tertawa dan membalas uluran tangan Karel. "Udah-udah gak usah lama-lama." Gior melepaskan kedua tangan tersebut.

"Hai, gua Aldo, temen curhatnya Gior, dia suka cerita tentang lo loh," ucap Aldo dan mengedipkan matanya ke arah Leana.

"Heh! Itu mata mau gua totok?!" bentak Gior membuat Aldo memundurkan langkahnya.

"Halo, gua Stevan, temen Gior," ucap Stevan dengan datar tanpa senyum. Ia memang terkenal sangat cuek dan dingin, namun sebenarnya ia orang yang seru dan ramai jika bersama teman-temannya tersebut.

"Gak usah tebar pesona deh," dumel Gior ke arah Stevan.

"Hai Lea, gua Noel, cowo yang dibilang lebih ganteng dari Gior, menurut lo gimana?" tanya Noel lalu merubah wajahnya dengan ekspresi tampannya menatap Leana. Leana hanya diam canggung menatap Noel. Gior menatap Noel dengan kesal. Ia menendang kaki Noel dengan pelan namun terasa sakitnya.

"ADUH GILA LO YA?!" teriak Noel lalu mengelus-elus kakinya yang ditendang oleh Gior.

"Kenapa sih temen gua gak ada yang bener satu aja!" ucap Gior lalu menarik Leana menjauh dari kumpulan teman-teman abstraknya itu.

TBC

Jangan lupa di vote ya!  ❤

TERIMA KASIH

•••

My Sister's EX ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang