14; Pusying

1.8K 364 17
                                    

Bel sekolah baru aja bunyi, para anak murid bersiap siap pulang ke rumah nya masing masing. Termasuk Yena, bahkan Yena yang paling semangat pulang.

Yena mau kabur dari Jihoon.

Ntah kenapa setelah Wonyoung ngeconfess sama Yena tadi, Yena jadi ngerasa gaenak sama Wonyoung.

Ya bayangin, Yena sama Wonyoung suka sama Jihoon. Yena bingung harus gimana. Yena udah nyaman sama Jihoon, tapi Yena juga gamau persahabatan nya sama Wonyoung rusak cuma gara gara cowok.

YENA HARUS NGAPAINNNN?!

"Hoi! Kenapa bengong? "Tanya Jihoon sambil melambaikan tangan nya di depan wajah Yena.

Yena mengerjapkan mata nya, "E-eh, Jihoon. Siapa yang melamun? Engga kok! "

"Pasti mikirin gue, "Ucap Jihoon pede. Kepedean yang bener.

Yena menjulurkan lidahnya ke arah Jihoon, "GEER BANGET HUUUU! "

Pas Jihoon sama Yena lagi ribut, Wonyoung yang baru saja selesai piket keluar dari kelas. Wonyoung menatap Yena dan Jihoon bergantian, lalu tersenyum.

"Yena, Jihoon, duluann" Ujar nya.

Yena mengangguk kikuk. Yena jadi ngerasa canggung sama Wonyoung dah.

"Ayo pulang. Eh, temenin gue ke tukang martabak bentaran. "Ujar Jihoon. Yena hanya mengikuti Jihoon tanpa berbicara apa pun.

Jihoon menjulurkan helm nya ke Yena, Yena langsung mengambil helm nya dan memakai nya. Jihoon pun bingung.

Biasanya, Yena kalo disuruh make helm pasti ngoceh dulu gamau make takut rambutnya rusak. Tapi ini kok anteng aja gitu loh???




...






"Mang, martabak kacang satu sama coklat keju nya dua ya. "

"Siap! "

Sembari menunggu, Jihoon dan Yena pun memutuskan untuk duduk di kursi yang disediakan. Yena masih terdiam. Yena sebenernya pengen ngomong sama Jihoon, kalo sebenernya Wonyoung suka sama Jihoon.

Tapi ya, gaenak aja gitu.

"Yen, kenapa sih lo? "

Yena masih melamun.

Jihoon menjentikkan jari nya, membuat Yena tersadar dari lamunan nya.

"Melamun mulu kenapa? Cerita. "

Tuh kan, Yena jadi makin bimbang mau ngomong atau engga.

"Malah diem"

"Jadi, tapi lo janji ya gaboleh jauhin dia! "

Jihoon mengernyitkan dahi nya.

"Wonyoung, suka sama lo"

"Wonyoung temen lo? "

Yena ngangguk.

"Oh, "Jihoon mengangguk sambil memainkan hp nya.

Rasanya Jihoon pengen nyeletuk, Kalo lo suka sama gue ga? Tapi ga, Jihoon gamau dia dan Yena jadi canggung akhirnya.

"Trus gimana? "

"Gimana apa nya? "

"Ya lo suka sama dia juga ga? "

BUNDA MAAF YENA GABISA NAHAN RASA KEPO INI.

"Enggak, buat gue dia sekedar temen sekelas. Gue deket sama dia aja engga" Jawab Jihoon santai.

Ntah kenapa Yena jadi ngerasa lega.

Tapi ada satu pertanyaan lagi yang Yena gemes pengen tanyain ke Jihoon.

"Berarti, lo suka nya sama siapa? "

"Sama lo. "

"HAH?! "

Teriakan Yena ngebuat pada pengunjung menoleh. Yena pun menutupi mulutnya yang tadi kelepasan tereak saking shock nya.

"Kenapa? "Jihoon menatap Yena bingung.

"Tadi, ben—Eh boong kan? "

Jihoon mengangguk sambil memainkan hp nya, "Asal sebut"

Kenapa dada Yena sesak seketika? Yena udah berhasil terbang dan dengan santai nya Jihoon jatohin lagi.

"O-ohh, iya lah! Ga mungkin beneran kan? Hehehe, "Yena tersenyum kecut.

Jihoon tidak menggubris perkataan Yena, mata nya tetap fokus pada hp.

Namun itu hanya akting belaka, sebenarnya Jihoon merasa bersalah melihat senyum kecut dari Yena. Jihoon bener bener keceplosan.

Haduh, Jihoon kayak nya salah ngomong.








...









Setelah sampai di depan rumah nya, Yena turun dari motor Jihoon dan melepas helm nya. Yena pengen cepet cepet masuk ke dalem rumah nya.

Jihoon menyodorkan seplastik martabak yang tadi mereka beli, "Buat bunda sama kakak lo. "

"Makasih, Hoon. "Yena menerima plastik tadi. "Hati hati ya! " Jihoon mengacungkan jempol nya.

Tangan nya melambai ke arah Jihoon yang mulai menjauh dari pandangan nya. Setelah Jihoon pergi, Yena buru buru masuk ke dalam rumah nya.

"WAHHH, APA TUUUUUUUUU????" Seru Yoojung saat melihat Yena membawa satu plastik makanan.

"Martabak, noh makan. "Yena menaruh plastik itu di atas meja. Yena berjalan ke arah tangga dan pergi menuju kamar nya.

"LO GAK MAKAN JUGA YEN??? GUE ABISIN YAA!!!"

"ABISIN AJA SANAA!"

Velleity | Park Jihoon, Choi Yena✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang