10. I Like You

810 96 12
                                    

Hyora's POV

AKHIR-akhir ini Taehyung semakin mirip dengan Seokjin. Dia bisa berubah menjadi sangat sensitif jika ada seorang pria berada di dekatku.

Kurang lebih kakakku, dia akan menyuruh siapapun pria yang sedang berada dalam jarak satu meter dari tempatku berdiri untuk menjauh walaupun pria kurang beruntung itu tidak saling mengenal denganku.

Awalnya dia hanya akan menarikku lebih dekat dengannya atau membawaku berjalan lebih cepat untuk menghindari pria asing yang berada di dekat kami. Lalu semakin hari sikapnya semakin membuatku kesal dan tidak nyaman.

Contohnya seperti sekarang.

Beberapa saat lalu, di gerbang sekolah ketika jam pulang, Min Yoongi menghampiriku dan bertanya tentang Hyegi yang tidak masuk sekolah hari ini. Padahal jarak kami berdiri terbilang cukup jauh dan percakapan kami terkesan sangat singkat, namun Taehyung yang seperti biasa menungguku di depan gerbang, datang dan langsung menyembunyikanku di belakang punggungnya.

Mata Taehyung menatap tajam pada Yoongi, yang dibalas dengan tatapan dingin dari pria berkulit putih pucat itu.

"Nuguya?"

Yoongi mengeluarkan napas jengkel sambil membuang pandangan ke samping, lalu kembali menatap Taehyung. "Apa itu penting? Menyingkirlah, aku tidak ada urusan denganmu." Yoongi mencoba melihatku dari balik punggung Taehyung. "Hyora-ssi--"

"Jika kau punya urusan dengan gadis ini, kau juga berurusan denganku. Jadi paling tidak beritahu siapa dirimu."

Aku menggoyangkan tangan Taehyung yang sedang memegang lenganku agar dia menoleh. "Ya, dia hanya teman Hyegi, kau tidak perlu mencurigainya."

"Apakah..." Yoongi memasukkan tangannya ke dalam saku jas seragam, "kau pacarnya?"

"Eoh."

Mataku membulat lebar mendengar jawaban Taehyung tidak sesuai dengan kenyataan. "Ya!" Aku mencoba menggerakkan tangannya lagi, namun dia sama sekali tidak menghiraukanku.

"Ada lagi yang kau butuhkan? Tidak ada? Baiklah." Lalu Taehyung menyeretku menjauh keluar dari sekolah.

<STIGMA>

"Taehyung, berhenti."

Dia masih berpura-pura tidak mendengar dan terus melangkah dengan tangannya yang masih menarikku.

"Taehyung-ah."

Napasku mulai tidak terkontrol. Aku mencoba meraup udara sebanyak-banyaknya selagi berjalan.

"Kim Taehyung."

Kakiku mulai lelah melangkah terlalu cepat. Aku tidak sanggup lagi.

"KIM TAEHYUNG, KUBILANG BERHENTI!"

Dahiku menabrak keras punggungnya saat dia tiba-tiba berhenti berjalan.

"Aish, jinjja." Aku mengusap dahiku kasar, menghunusnya dengan tatapan tajam. "Neo pabonya?!"

Taehyung membalikkan badannya menghadapku dengan tampang seolah tidak terjadi apa-apa, dan itu membuatku makin ingin memukul kepalanya.

"Sebenarnya ada apa denganmu? Kenapa kau bersikap seperti ini?"

Alih-alih menjawab, dia memalingkan wajahnya dariku.

"Kau membuatku tidak nyaman, Kim Taehyung. Aku tahu kau hanya bersikap waspada dengan pria-pria yang kau anggap mencurigakan. Tapi ini terlalu berlebihan. Semalam kau bahkan hampir membunuh seseorang di tempatku bekerja."

StigmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang