Privacy.

72 16 2
                                    

My Pov

Dipagi hari aku terbangun, cahaya matahari mengintip dari sela kamp ku, setelah meregangkan tubuh, aku pun duduk dan mengambil beberapa perlengkapan memasak outdoor, lalu merangkak keluar dari kamp. Aku menyiapkan semangkuk ramen dan menanak air panas.

"Kira-kira...dimana kedua pria aneh itu menghabiskan malam ya? Ah...silau."
Gumamku menutup wajahku dengan tangan sembari menunggu air mendidih.
Setelah ini...aku harus ngapain? Kurasa ada yang kulupakan...

Hm, Terserahlah. Makan dulu...
Tanpa berpikir panjang aku menuangkan air panas tersebut kedalam mangkuk ramen istant ku.

"Oh astaga! Buku lagu ku! Aku lupa menjemur semua isi tasku..."
Aku juga baru ingat bahwa pakaian tidurku kupinjam dari permandian air panas semalam....oh tidak.....
Aku meletak ramenku ditanah, dan membongkari isi tasku.

Pakaian, buku, Hp dan chargerku, semuanya basah, wow...kurasa hp ku sudah rusak sekarang.
Aku menjemur pakaian dan Bukuku diatas Kamp. Ah, pakaian dalam terkecuali, aku menjemurnya didalam kamp.
Aku mengambil Hp ku dan mencoba menghidupkannya, namun tidak berhasil. Bahkan keluar air dari dalamnya ketika kugoncang....maafkan aku, eonni, tapi hadiahmu baru saja mati akibat air tergenang.

Aku berdiri setelah melempar barang-barangku, mengambil mangkuk ramenku lalu berjalan menuju ke pinggiran bukit yang di kelilingi pagar besi sambio menyeruput habis setiap sisa dari mangkuk tersebut.

"Well, not bad. Tapi sedikit terlalu panas untuk dimakan saat matahari terbit."
Aku melempar sampah mangkuk ramen ke dalam tempat sampah yang disediakan.
Dan...tidak kusangka, pria dengan rambut mullet dan bahu lebar berjalan keluar dari sebuah gubuk kecil, lokasinya beberapa meter dari lokasi camp ku.

tidak kusangka, pria dengan rambut mullet dan bahu lebar berjalan keluar dari sebuah gubuk kecil, lokasinya beberapa meter dari lokasi camp ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Who-a!? Siapa kau?"
Teriak nya kaget, ketika melihatku dalam keadaan yang "berantakan" yah...rambut kusut dan jubah mandi? Siapa yang tidak kaget hahaha.

"....bukan siapa-siapa."
Aku segera berbalik dan segera setelah aku melangkahkan kakiku, dia menarik lenganku.

"Eits- berhenti disana, gadis. Ada apa denganmu? Kau berantakan, apa kau tersesat? Terlebih lagi kau bahkan mengenakan jubah mandi dan berkeliaran seperti itu."
Terdiam, tubuhku berkeringat, aku sangat gugup.

"Apa kau butuh bantuan?"

"T-t-tidak....?"
Ucapku terbata-bata, aku tidak berani berbalik dan menatapnya, aku menundukkan kepalaku.

"Kau yakin?"

"L-lepas-kan...tanganku..."

"Uh...tidak? Kau bahkan tidak menjawabku, jadi...aku tidak akan melakukan hal yang kau minta."
Dia menahanku, genggamannya sangat kuat hingga aku tidak bisa melepaskannya.

"L-lee...Hye Na..."
Gumamku.

"Hm? Lee?"

"N-namaku L-lee Hye Na, aku tidak tersesat dan seluruh isi tasku basah maka aku terpaksa meminjam pakaian ini dari permandian."

"Lee Hye Na...ahaha, nama yang imut. Baik, kulepas genggamanku, dimana sekarang barang-barangmu? Perlu tempat menjemur?."

"T-tidak..."

"Oh terserah."
Dia pun mendadak berjalan mendahuluiku, dan...melihat kampku, bukan, gundukan pakaianku di sebuah spot yang kecil di samping pohon rimbun.

Untuk sesaat...keadaannya sangat canggung dan aneh.
"Kau bercanda?"

"Hah?"

"Kau menjemur barang-barangmu di bawah pohon rimbun?"

"Uh....huum?" Aku menganggukkan kepala dengan sangat canggung, sambil memalingkan pandanganku kearah yang berlawanan dengannya.

"Huft-....jemur saja ditempatku."
Dia segera mengambil pakaian lembabku dan membawanya menuju gubuknya, disana ada beberapa kursi panjang, dibawah matahari dan dia merapikannya disepanjang kursi kursi tersebut.
Setelah itu dia juga mengambil beberapa barangku yang lainnya.

"U-uh...jangan masuk...kedalam sana."
Dia berbalik dan memiringkan kepalanya, menatapku dengan bingung.

"P-privasi..."
Ucapku dengan suara yang kecil.
"Apa?"
"B-barang- privasiku..."
"Kau tidak jelas."
Dia pun membuka kampku dan melihat...seluruh pakaian dalamku yang bertebaran.

"H-HUAAAAAAAAA!!!!!"
Kami berdua berteriak dengan sangat kencang, aku segera menampar wajahnya dengan kuat, lalu menutup kampku.

"Wa-Akkhh!!!"

"S-sudah kukatakan PRIVASI!!!"

"Kau berbicara dengan suara yang super duper kecil, bagaimana bisa aku mendengarmu??!?"

"A-Aku maluu!!!"

"Meski begitu kau harus memperjelas segalanya, bukannya malah menamparku dengan kasar!!"

"Aku tidak sengaja- itu reflek!!"

Kami berteriak satu sama lain, menyalahkan satu sama lain...Dan akhirnya, pakaian dalamku dijemur di balik pakaian luaranku.

▫️Privacy. - End🔸

Rain Heart ||  K.T.H FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang