Secret.

21 11 12
                                    

Dia berbalik dan mengucapkan
"Cinta pertamaku."

"Ha?" Responku tercengo.

"..." dia menatapku sinis

"M-maaf Tae tapi...." aku tak tau bagaimana meresponnya.

*BUAGHH!

"Maaf, Kau tidak boleh bertemu dengannya..."
.
.
.

My Pov

"Nggghhh~ aku tidur nyenyak~"
Aku meregangkan tubuhku diatas kasur hangat.
"Huft."
Setelah itu aku melemaskan tubuhku, lega nya.

"Sekarang....apa?"
Gumamku sambil menatap ke arah langit-langit kamarku.

Mendadak saja aku mendengar ketukan dan ganggang pintu kamarku terbuka.

"Selamat pagi Hye-Na. Seperti yang kau minta aku mengunjungi kamarmu."
Jimin memasuki kamarku dengan nampan kayu, membawa se-teko susu hangat dan roti selai.

"Selamat pagi...Oppa?"
Aku segera duduk dan mengusap mataku pelan, sembari dia berjalan mendekat aku terus menatap kearah nampan itu.

"Kau menatap nampan ini dan bukan wajahku? Apa-apaan?"
Ucapnya terkekeh kecewa, lalu meletak nampan itu dihadapanku, diatas kasur, tentunya.

"Kau memanggilku oppa? Haha, lucu, entah kenapa aku masih sulit untuk beradaptasi."
Ucapnya sambil menuang susu hangat itu kegelas dan memberinya padaku.

"Maksudmu?"Dia mengambil kursi dan duduk dengan menopang dagu (seperti di foto) , menatap kearahku dengan senyuman yang lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maksudmu?"
Dia mengambil kursi dan duduk dengan menopang dagu (seperti di foto) , menatap kearahku dengan senyuman yang lebar.

"Jikalau aku lupa kalau kau adalah adik iparku mungkin aku akan jatuh cinta padamu."
Mendengarnya, sontak aku menyemburkan susu yang sedang kuseruput dan mengotori kasur dan pakaianku.

"Itu- tidak lucu...Jimin."
Ucapku sambil batuk, tenggorokanku gatal karena tersedak.

Jimin tertawa terbahak-bahak melihat reaksiku, dan segera mengambil tisu.

"Maafkan aku, adik!"
Ucapnya dengan senyuman lebar sembari mengulurkan tangannya.

"Sialan kau-."
Ucapku lagi sembari menepuk-nepuk dadaku.

Dia berdiri dan memegangi daguku, dia pun mengelap bibir dan sekitar mulutku.
"Aish, kau ini seperti anak-anak tapi kasar..."

Dan mendadak saja,
"UHUM!"
Seseorang berdiri didepan pintu sambil melipat kedua tangannya didepan dadanya, tersenyum kecut dan dahi berkerut.

"Oh? Taee! Kau sudah bangun? Hahaha...."
Ucap Jimin melepas tangannya dariku.

Kenapa saudara ipar ku segan berlaku layaknya seorang 'oppa' dihadapan Taehyung?

Rain Heart ||  K.T.H FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang