Trespass.

23 7 0
                                    

Taehyung Pov

Setelah beberapa saat Jimin pergi, aku menunggu dikursi pengunjung sambil menatap kearah ruang UGD.

Tidak lama, seorang perawat keluar dan menghadapku.
"Tuan Kim, keadaan nona Lee membaik. Detak jantung dan nafasnya stabil, pengunjung diperbolehkan untuk berkunjung ketika nona Lee sudah dipindah ruangan."

"B-benarkah? Terimakasih-!"
Suster itu tersenyum hangat.

Secara tidak sengaja aku menggenggam tangan suster itu dan membuatnya terkejut dengan aksiku.

"Maaf...aku hanya terlalu..."
Dia kembali tersenyum setelah aku melepas tangannya.

"Aku mengerti perasaanmu tuan, istirahatlah dahulu."
Ujar perawat tersebut sambil berjalan pergi.

"Hye Na...Ketika jimin kembali aku segera memberitahunya."
Pikirku girang

Setelah jarum jam menunjuk pukul 11.31 malam, Jimin berjalan dari pintu masuk rumah sakit.

Dengan girang aku menyampaikan kabar mengenai Hye Na dan Jimin terlihat sedikit tertekan..

Kami menunggu waktu untuk bertemu dengan Hye Na, tapi tertidur lelap karena kelelahan.
----

Di pagi harinya,
Aku bangun di kursi pengunjung dengan Jimin disampingku.

"T-tunggu...ini sudah pagi-?"
Gumamku melihat sekeliling, selimut menghangatkan kedua kaki kami.

"siapa...-"

"Selamat pagi, Tuan Kim."
Seorang wanita berbisik padaku, ketika aku berpaling dia adalah Kang Ji e.

"O-oh..."
aku menangguk pelan lalu mengusap mataku.

"Apa nona Lee sudah sadar?"
Petugas semalam? Ada perlu apa dia..

Aku menatap kearah jimin yang terlelap disampingku lalu menggeleng pelan.

"Apa...kau punya waktu? aku ingin memberitahu sesuatu."
Dia membungkuk dan berbisik ditelingaku.

"?"
aku memberinya tatapan tidak percaya.

"Tentang...tuan Park Chanyeol."
Aku perlahan berdiri dan berjalan keluar.

"Terimakasih."
Dia tersenyum. tanpa ekspresi aku memasukkan kedua tanganku kedalam kantung celana.
"Lanjutkan."

wanita ini membersihkan tenggorokannya lalu mengangguk pelan.
"Keputusan Hakim bergantung pada jawaban saksi sekaligus korbannya, yaitu Nona Lee Hye Na. Maka saya ingin meminta bantuan agar dapat bertem-"

aku segera menyela ucapannya,
"Seingatku semalam Jimin sudah menjelaskan segalanya? Kesaksian mereka juga pasti tidak berbeda."

"Maaf, tapi anda tau apa mengenai hukum dan politik?"
Ji e melipat tangannya di depan dadanya dan menatapku tajam.

"Intinya...ambil keputusanmu sendiri, lagiapula, Jimin sudah menjadi saksi hidup didepan mata kalian."
Dia terdiam.

Sebenarnya apa yang mereka rencanakan...
Mendadak Jimin meneriaki namaku.

"TAEHYUNG!"
Berlari kearahku dan menarik tanganku.

Kami memasuki ruang perawatan dan Hye Na terbaring dengan alat bantu mengelilingi dirinya.

"H-Hye Na...."
Aku memanggilnya pelan.

Gadis menoleh kearah kami, dengan alat bantu pernafasan di mulutnya, aku dapat melihat nafasnya, membentuk uap disekeliling alat itu setiap kali dia menghembuskan nafasnya.

Mata Almond gadis itu membesar dan berkaca-kaca ketika melihat wajah kami, tidak lama dia air matanya mengalir menuju pelipis dan jembatan hidungnya.

"Kau baik-baik saja...tenanglah ya? Noona...dan Hyung juga..."
Jimin jongkok dan mengusap airmatanya, lalu segera menggenggam tangan Hye Na erat. Tidak lama hidungnya merah...dan dia menangis terisak-isak

"...."
Hye Na terkejut, dia menatap kearahku, aku terdiam membatu, tidak tau apa yang harus kulakukan.

Aku perlahan Berlutut dan menarik Jimin,
"Semuanya akan baik-baik saja...Jangan menangis dihadapannya..."

Aku berbisik padanya, lalu memeluk dan mengusap kepalanya untuk beberapa saat.

Setelah itu, dia berhenti menangis dan berbalik, menatap ke arah Hye Na.

"M-maaf...padahal aku berjanji akan melindungimu, Hye Na..."
Jimin menundukkan kepalanya.

Aku menatapnya dari punggung Jimin, Hye Na tersenyum kecut.

"Ya, Jimin, Minta maaf ketika dia sudah bisa bicara, ok?"
Aku menepuk punggungnya, berusaha tersenyum.

My Pov

Aku terbangun dengan keadaan lumpuh, kaku. aku tak bisa menggerakkan tubuhku, suaraku juga tidak bisa keluar alat-alat ini menyelimuti diriku.

"H-hye Na..."
Suara...? Perlahan aku memaksa diriku untuk merespon.

Ketika aku melihat kedua pria dihadapanku, mereka pucat, ekspresi mereka membuat hatiku retak, air mataku jatuh tanpa kusadari,

Tapi aku tak bisa mengingat apa-apa ...

Pria itu bernama Jimin, dan satunya Taehyung...

Siapa... ada apa ini...
Mengapa mereka bersikap seperti itu.
Lalu mereka meninggalkan ku setelah beberapa waktu.
Tak lama aku terlelap.

"Nona Lee?"
Perlahan aku membuka mataku dan mengembalikan kesadaranku sembari nama Hye Na, yang kurasa adalah namaku, dipanggil beberapa kali.

"Ada yang perlu saya tanyakan."
Ada apa ini... perasaanku kurang baik.

🔸Trespass. - End.▫️

Rain Heart ||  K.T.H FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang