Hye Na.

38 17 13
                                    

Jimin's Pov

Sesaat setelah aku menggantungkan handukku, aku melihat kearah Jendela, Hye Na sedang berjalan memasuki Hutan, di tengah derasnya hujan. Dan diikuti oleh Taehyung.

Apalagi yang gadis itu lakukan?! Mereka bisa tersesat! tanpa pikir panjang aku berlari keluar dan meneriaki Taehyung.

"Yaa!!! Taehyung!! kenapa kau berlari keluar!"

"Gadis itu berjalan kedalam hutan! aku harus mengikutinya! kau tandai jalan keluar!"
Setelah menghela nafas panjang aku segera mengambil beberapa rotan, tali dan barang-barang yang bisa kutusuk kedalam tanah, aku bahkan tidak tau harus mengambil apa, keadaan sekarang sangat genting, bisa saja hutan itu menelan korban...karena jejak akan hilang terhapus oleh air hujan.

aku segera berlari, menancapkan barang-barang sepanjang jalanku sembari mengejar Taehyung yang hampir tidak terlihat di tengah hujan deras.

"Ah sial, seberapa panjang jalannya! Penandanya sudah hampir habis!"
Dengan kesal, aku melepaskan kaos ku, dan merobeknya hingga beberapa lembar kain sembari berlari memasuki Hutan, berusaha tidak kehilangan jejak Taehyung.

Dan tidak kusadari, berjam-jam sudah kami memasuki hutan, hujan mereda, dan langit berubah warna, dengan upaya terakhir, aku melepas sendalku, kuletak diatas tanah becek sebagai penunjuk arah.

disana, aku sudah bertelanjang dada dan kaki.
"JIMIN-!!! SEGER-A! BAWA DIA!"
Taehyung berteriak dari salah satu tanah curam, aku segera mendatangi dan melihat keadaan Hye Na yang mengenaskan.

seluruh tubuhnya pucat pasi, kaki kirinya bengkak, hampir seluruh tubuh dan pakaian nya tertutupi lumpur, kehilangan kesadaran dia terlelap di tangan Taehyung.

Aku terdiam untuk beberapa saat, Taehyung mengejutkanku.
"Ayo! Cepat, bawa dia, aku harus bernafas sebentar..."

"Astaga...apa dia bahkan tidak melihat keadaanku? haha, Dasar pria yang sedang mabuk cinta."
Aku segera turun dan mengangkat Hye Na dipunggungku, dengan bantuan Taehyung aku memanjati tanah curam itu.

Ketika aku sudah diatas, aku menarik tangannya.
Berjalan cepat, aku membopong Taehyung, kami kembali dengan mengikuti jejak berantakan yang kubuat.

"Ya! kau bahkan menggunakan baju dan sendal mu?"
Dia mengganggu ku, sembari aku mengenakan satu sendalku ( pasangannya di depan ), dia tersenyum lega padaku dengan senyuman Box nya.

"kalau tak kugunakan kita takkan bisa kembali, kau tau? kita tak punya persiapan untuk memasuki hutan, dasar gila. kau harus mentraktirku Jjangmyeon setelah ini ok? aku hampir mati kedinginan."
aku tersenyum kecil, berjalan menyusuri hutan

"Aha, sial, untung saja Hye Na tidak sadar... aku capek, harus kuakui kau memang kawan terbaikku, Jimin-ssi... Setelah semuanya baik, aku akan mentraktirmu, dan Hye Na juga, tenang saja..."
Hela nafasnya sambil tersenyum.
Setidaknya dia tersenyum karenamu, Hye Na...

dan kami tiba dimalam hari, kami segera setelah kami memasuki gubuk, aku membaringkan tubuh Hye Na dikasur Kayu kami.

"Akan kuganti pakaiannya. Kau pergi ambil pakaian gantinya di meja itu."
Dia mengatakan itu, dengan santai? Wow...
Terserahlah, aku hanya mengikuti permintaan nya.

Aku mengambil 1 set baju tidur, dan dalaman...ah, malunya...

"Nih."
"Ok....sekarang tutup matamu, Chim."
"Huh? Tutup? O-oh...baik"
Aku berbalik dan menutup mataku. Suara pakaian basah dan gumam-an kecil terdengar di telingaku.

"Tunggu...ini...dalamannya gimana..."
Dia berbisik padaku, aku....juga tak tau.
Untuk beberapa saat kami berdua terdiam, lalu aku memikirkan sesuatu.

"U-uhhh...aku ambil kain, l-lalu kau...lepas, dan aku...t-tutup dengan kecepatan kilat."

O-oh astaga, aku merasa seperti orang mesummm!!

"Ok, pergi ambil, dan ketika kau sudah berada di posisi, tutup matamu, tutup!!"
Aku mengangguk dengan cepat dan segera mengambil handuk yang digantung, secara random,

kemudian, Hye Na didudukkan, menghadap tembok, aku berdiri diantara punggung Hye Na dan Taehyung, dengan tanganku memegangi handuk di bagian depan.

"1...2...-3! Sekarang bungkus!!"

"Aaaa! Y-yang bawah- gimana!!?"

"Terserah, kau tetap bungkus, aku ambil handuk lain!"
Dengan posisi terjinjit dan telanjang dada, aku menahan handuk nya, wow, dingin banget.

"Taae!! Kakiku pegall! Cepaatt!"

"Sabar! Aku kesana! Mari, ulang lagi! 1, 2 3..!! BUNGKUS LAGIII!! HWAAAA!! B-BOKONGNYA!!!"

"WOI SALAH ARAH, BUKAN KESANA!"

"MAAF! AKU GUGUP, INI MEMALUKAN!"

• • •

Sepanjang malam kami berteriak tanpa suara, dengan rasa malu, panik, konyol sekali malam itu, haha.

Tetapi kami berhasil! Ntahlah, Ku tak tau keadaan dalamannya tapi...setidaknya dia sudah tertutupi dengan benar.

Setelah itu, Taehyung segera mengeluarkan peralatan P3K dan mengobati kaki bengak Hye Na.

Taehyung pernah memasuki kelas Psikolog dan Kedokteran, jadi dia cukup profesional dalam hal ini, Dia itu teman yang sangat spesial...

Setelah perjuangan panjang dan memalukan, Kami mengganti pakaian kami, kami pun terlelap kelelahan.

Setelah perjuangan panjang dan memalukan, Kami mengganti pakaian kami, kami pun terlelap kelelahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tae? Boleh aku bertanya?"

"Ha? Boleh la, tanya aja."

"Kau...ah, bukan, kenapa kau begitu peduli padanya? Kau baru mengenalnya bukan?"

"Ngh....dia...ntahlah, dia cantik, haha, sudahlah, aku tidur dulu..."
Dia berbalik dan menutupi dirinya dengan selimut.

Setelah beberapa menit, aku menatap kearah langit-langit gubuk itu.

"Tae..."
Aku berbisik, dan dia tidak merespon. Hm, kurasa dia emang sudah tertidur.

Dan, yah, Aku tidak bisa tidur! Aaaahhh.......aku menggaruk-garuk kepalaku.
Terserahlah, aku hanya akan menunggu waktu berlalu.

"Tae...Hyung..."
Aku segera mendongkakkan tubuhku karena mendengar bisikan, melihat kearah Hye Na.

Mendadak Hye Na berlaku aneh, berteriak dan menghantukkan dirinya ke gubuk. Dengan panik aku berusaha menghentikannya hingga akhirnya Taehyung menenangkannya.

Mendadak terlintas ingatanku mengenai seorang wanita, "Hye Jin."

Huft...kau emang gadis itu ya.. Keadaanmu sangat menyedihkan hingga kejadian kecil saja dapat membuatmu "Kambuh".

Bergumam, berteriak, menyakiti diri sendiri, berhalusinasi.
"Apa kau bahkan bisa sembuh? Dik?"

🔸Hye Na - End▫️

Rain Heart ||  K.T.H FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang