Taehyung.

30 14 14
                                    

My Pov

"Taehyung bersikap aneh..." gumamku pelan

Setelah mematikan lampu, keadaan kamarku sangat indah, seolah ditemani bintang-bintang.

(Cr on pic©)

(Cr on pic©)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lelahnya..."
Aku bergumam lalu menghela nafas pelan, Perlahan kelopak mataku menutup, aku tertidur lelap.

Jimin's Pov

Sejak Taehyung kembali dari kamar Hye Na wajahnya murung, dia pun tidak begitu banyak merespon pertanyaanku.

Diruang tamu,

"Kau mandilah, pinjam pakaianku."
Dia menatapku sekejap lalu tersenyum kosong.

"Tentu, Makasih."
Jawabnya dengan datar.

Ku membiarkannya memilih pakaian yang ada dilemariku, tak lama, dia berjalan memasuki kamar mandi.

"Taehyung-ah, aku akan berkunjung ke kamar Hye Na sebentar, nikmati saja waktumu."
Tidak mendengar respon apapun darinya, Aku berjalan keluar dan berjalan menuju pintu kamar Hye Na.

Aku mengetuk pintunya dan memanggil nama gadis itu beberapa kali, tapi aku tak mendengar respon apapun.
"Apa dia sudah tidur...?"
Gumamku sambil memutar ganggang pintu kamarnya pelan, ruangannya gelap dan dia tidur dengan manis.

"Oh...Kau selalu membiarkan gorden mu terbuka ya...Hye Na."
Aku berjalan dan duduk disampingnya, membelakangi pancaran cahaya bulan, menatap wajah gadis itu.

"Mungkin kau tak pernah sadar, tapi aku sering mendengar tentangmu dari Hyung, katanya kau sangat imut saat tidur, ternyata emang benar."
Aku bergumam pelan, tertawa kecil.

"Aku juga menyadari luka dan memar mu waktu pertama kali kau kemari, tapi aku tak terlalu peduli, maafkan aku."

"Setiap kau berteriak ketakutan dimalam hari,  Jin-Noona dan Chan-hyung segera mendatangimu dan menenangkanmu, tapi aku hanya bisa melihatmu dari jauh."
Gumamku lagi sambil mengelus rambutnya pelan.

"Maafkan aku udah jadi ipar yang buruk ya... Haha..."
Aku berbisik sembari mengusap rambutnya lalu tersenyum kecil.

"Tidur yang nyenyak, adikku."
Aku mengecup dahinya lalu berdiri, berjalan keluar dari kamarnya, menghela nafasku pelan.

Setelah hal itu, ku kembali kekamar dan membuka HP ku.
HP ku dihujani notifikasi.

"Wow, Sudah berapa jam aku tak membuka HP ku? Oh, HP Hye Na rusak kan ya. Apa perlu kubelikan?"
Gumamku sambil berpikir.

Setelah beberapa menit, Taehyung keluar dari kamar mandi dengan rambut basah.

"Oh kau sudah selesai?"
Taehyung berjalan kearah kursi komputer dengan pakaian casual yang kupinjamkan, dia meletak handuk diatas rambutnya yang basah.

"Ya."
Dia merespon dengan sangat cuek dan dingin, dia bahkan tidak menatap kearahku.

"Ya! Kau seharusnya meresponku dengan lebih baik, dan minta izin kalau minjam barang milik orang!."
Taehyung menghidupkan PC nya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Apa yang terjadi...?" Ku mendatanginya dan menepuk pundaknya.

Taehyung membuka sebuah situs web yang bertuliskan sebuah pernyataan dari seorang anak remaja mengatakan.

'아빠를 살해 한 아이. ( Saya membunuh ayah saya.) '

"Kau tau ini?"
Dia mengejutkanku dengan suara beratnya.

"Iya aku tau, kurasa itu...5 tahun lalu? Dia menyatakan bahwa kematian ayahnya adalah perbuatannya, seorang bocah lelaki, tapi aku tak tau informasi mengenai selebihnya, itu semua ditutupi oleh pihak pemerintah."

Dia mengangguk, lalu membuka situs lain, wajah seorang wanita terpampang di layar itu, wajahnya lebam, banyak bekas luka terukir diwajahnya.

"Apa- siapa itu?"

"Seorang gadis yang 5 tahun lalu berusia 20 tahun dan hampir menikah...-"
Dia menunduk dan mengusap dahinya dengan tangan kirinya.

"-tapi ketika ayahnya mengetahui rencana pernikahannya, dia dilecehkan dan di habisi oleh ayahnya sendiri." Lanjutnya dengan nada kesal.

"Sialan, tapi apa hubungan gadis itu dengan kasus pembunuhan ini? "
Taehyung diam, Setelah itu dia meng-scroll situs itu, menunjukkan biodata gadis itu.

"Kim Tae-Young...?"
Aku menyipitkan mataku, membaca dan menganalisis identitas gadis itu. dengan wajah yang dipenuhi bekas luka dan memar agak sulit untuk mengetahui wajahnya.

Taehyung mendadak saja melanjutkan ceritanya.

"Demi melindungi adiknya, dia menyerahkan dirinya pada pihak kepolisian mengakui bahwa mengenai kematian pria tua itu adalah kesalahanny-..."
Suaranya retak, dia berhenti bicara.

Sembari menatap ke arah monitor, air matanya menetes ke meja komputer.

"Tae?"

"Dialah...alasanku memasuki kelas psikologi dan kesehatan medis."
Dia membalikkan wajahnya, menatapku dengan mata merah.

"Apa maksudmu...?" Aku bingung mencerna ucapannya barusan.

"Kim Tae-Young adalah...kakakku."
Air matanya mengalir dari pipinya, menetes  pada lengan bajunya, dia tersenyum kecut.

"Air matanya mengalir dari pipinya, menetes  pada lengan bajunya, dia tersenyum kecut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau terkejut?"

"Tunggu, A-apa-...?!"
Aku jatuh terduduk, aku tercengo, dan masih tidak percaya mengenai apa saja yang baru saja kudengarkan.

"Kau...membunuh ayahmu...?"
Aku menelan ludah, perasaan gugup menyelimuti pikiran dan hatiku.

"Bukankah...aku menghilang 10 tahun lalu? Saat itu..."
Dia menopang dagu dan menatap ke arah monitor.

"Aku masuk ke rumah sakit untuk dirawat akibat kecelakaan yang disebabkan oleh ayahku. Tidak lama, hanya 1-2 tahun...? Dengan meninggalkan sekolah dan hal lainnya aku tidak lulus."

"Tapi dengan sogokan ke pihak pemerintah, aku bisa memasuki universitas kesehatan dan psikolog. Tentunya...aku mendalaminya. Untuk Young-Noona dan... gadis itu."
Hela nafasnya panjang sambil mengerutkan dahinya.

"Gadis...? Siapa?" Tanyaku lagi, dia berbalik dan mengucapkan....

🔸Taehyung. - End.▫️

Rain Heart ||  K.T.H FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang