Mom.

24 14 25
                                    

Kematian bukanlah sebuah akhir.
Namun, itu adalah sebuah awal dari pilihan kehidupanmu selanjutnya.

"Segalanya tergantung padamu."

-Flashback-

Kembali saat sebulan sebelum Ibu Hye Jin melahirkan Hye Na. Mereka tinggal disebuah apartemen di Seoul.

"Jin ah, kemari, eomma akan bercerita untukmu."

"Oh! Yay!! Akhirnya eomma mau bercerita untukku, hihi..."
Senyumannya hangat, belaian tangan lembutnya, membuatku merindukannya setiap saat...

"Eomma...ketika adik diperutmu lahir, siapa namanya?" Sahut ibu Hye Jin dengan senyuman hangat

"Oh?"

"Namanya Hye Na, gadis kecilku. Haha, Aku pulang, SooYeong-ah. Hye Jin."
Seorang pria dengan pakaian jas formal berdiri di hadapan mereka.

"Ah!! A-ppaa!! Selamat datang kembali! Hihi"
Hye Jin berlari dan memeluk ayahnya yang berdiri di pintu.

"Aisshh...kau merawatnya dengan baik, Yeobo. Dia tumbuh dengan cantik dan sehat, maaf karena aku lama kembali...aku sangat merindukanmu."
Menggendong Hye Jin, pria ini berjalan menuju istrinya yang sedang mengandung putri keduanya.

"Tidak apa, setidaknya kau kembali dengan selamat. Ah, kurasa Hye Na akan lahir dalam sebentar lagi."
Pria ini Mencium kening istrinya dan tersenyum hangat.

"Kau harus banyak beristirahat dan memakan lebih banyak vitamin, agar kau kuat!"
Pria ini tersenyum dengan lebar.

Kehangatan memenuhi rumah itu dan sekelilingnya. Cinta dan kasih sayang, adalah hal yang paling indah seumur hidup.

5 minggu kemudian, Kelahiran Hye Na.
Hye Na lahir pada bulan desember, tepatnya tanggal 29.

"Wahh....ini Hye Na? Hihi, adikku lucu." Ucap Hye Jin gembira menatap adiknya yang baru lahir.

"Kau sudah berjuang SooYeong, terima kasih ya..." senyum hangat pria itu kepada istrinya.

Dan,
Itu adalah senyuman terakhir dari seorang pria yang sangat dicintai oleh wanita ini.

"Yeobo?"
"SooYeong-ah, aku harus berpergian lagi, kali ini akan lama. Apa kau mau menungguku?"
Ujar pria ini sambil mengusap kepala istrinya dengan lembut.

"Kemana?" Tanya istrinya cemas.

"Ke *bzzztt. kumohon rawat Hye Jin dan Hye Na untukku ya." Senyumnya kecut.

"Aku...akan menunggumu kembali."
Sahutnya dengan penuh harapan.

Sejak saat pria itu melangkahkan kakinya keluar dari pintu apartemen mereka,

Pria itu tidak pernah kembali.

Berhari-hari, berbulan-bulan, Bertahun-tahun, sang istri menunggunya.

"Eomma...lihat ini. Apa kau suka? Aku menggambarnya untuk eomma, hehe."

Menunjukkan secarik kertas yang berisi coretan, anak berusia 5 tahun ini menunjukkan rasa cintanya kepada ibunya dengan gambar keluarga kecil yang berpegangan tangan, membentuk sebuah rantai.

"...."
Tak berkata-kata, ataupun melihat, SooYeong mendorong Hye Na, kehilangan keseimbangan, dia terjatuh.

"Eomma....hiks"
Hye Na menangis, tapi itu malah membuat ibunya menampar wajahnya.

Rain Heart ||  K.T.H FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang