Abduction.

21 10 6
                                    

My Pov

Setelah mengucap hal itu, aku terdiam sejenak dan tatapan kami bertemu.

Sekali lagi, dia mendekatkan, seolah hampir menciumku,
"Jangan berbohong, Kau rindu padaku?"
Seringainya sambil berbisik, Aku segera mundur selangkah, berusaha memberi jarak diantara kami.

"Hye Na, kenapa? Dia mengganggumu?"
Jimin berada dibelakangku dan memegang kedua bahuku sambil menatap kearah Taehyung yang tersenyum dingin.

"O-oppa...tidak kok..."
wajahku merona, aku tersenyum kecil dan melepas Jimin dariku.

"Kalian berdua saja dulu akan ke taman."
Aku segera berjalan menjauhi mereka berdua, Hujan semakin deras,

Entahlah...pertama kali seumur hidupku, aku merasa kesepian berdiri diantara hujan deras ini. aku berjalan menuju kearah taman yang berlokasi beberapa blok dari lokasi kami tadi.

"Eonni..."
aku melepas raincoat ku sambil duduk diatas sebuah ayunan berbentuk kuda poni, membiarkan air hujan membasahi seluruh tubuhku.

Rambutku basah kuyup, kaos putih yang kukenakan segera menjadi tembus pandang, celana pendekku dan sendalku licin.

Aku menutup mataku dan mendongkakkan kepalaku kearah langit.

"Hye Na."
Suara berbisik dari seorang perempuan,

"ah...siap-!!!"
Tepat setelah aku membuka mata, Eonni dan Chan-oppa menyergapku dan menyekapku dengan kain.

"Aku... pulang? haha."
Seringainya menyeret tubuhku yang memberontak.

Tak lama, kesadaranku hilang.

Taehyung's Pov

Aku dan grup musik ku sedang berkumpul untuk minum.
Kami hanya beranggota 5 orang.
Namjoon, Yoongi, Hoseok, Jungkook dan aku.

Tiba-tiba Jungkook menunjukkan HP nya kepada kami.
"Ya! Hyung! bukankah dia imut? haha, lihat aja dia berfoto dengan minuman jus bervitamin seperti itu."

"Itu insta? Apa usernamenya?"Aku segera mengeluarkan HP ku dari kocekku dan membuka instagram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Itu insta? Apa usernamenya?"
Aku segera mengeluarkan HP ku dari kocekku dan membuka instagram.

"Aish, buru-buru amat, aku tau dia cantik tapi jangan terlalu buru-buru teman, kau bisa saja dianggap stalker ja-"
Jungkook mengetuk-ngetuk layar HP nya.

"Sudah beri aja. lagian aku tak begitu menggunakan Insta."
Jungkook menghela nafas dan menunjukkan sebuah akun.

"Tuh."

"Ahh...kau follow dia?"
Dia memiringkan kepala dan mengangkat kedua bahunya.
"Akunnya tidak Private so...."
Dia tersenyum lalu bersulang dengan Namjoon dan Yoongi.

Ah...
Aku tersenyum sembari menyeruput segelas alkohol di tanganku.

Besoknya,

Ku berbaring malas sambil, mengecek Profile Instagram Hye Na. Hujan turun saat itu, Tidak terlalu deras, teringat janjiku padanya untuk menemaninya ketika hujan.

"Maafkan aku karena pergi terlalu lama, Hye Na."
Aku segera mengambil hood dan raincoat hitam lalu berjalan keluar.

Seharusnya mereka akan berada disini.
.
.
Bingo.
Suara cipratan air dari langkah kaki seseorang mendekat kearahku. Dan ketika tatapan kami bertemu.

"T-tae...?"
Tatapan terkejutnya, bibir pink pucat dan kepala yang ditutupi oleh hood coat.

"Aku menepati janjiku, Kan?"
Aku memberinya senyuman, dan mengusap kepalanya, mendadak dia mengungkapkan bahwa dia merindukanku.

Hatiku berdegup kencang- sulit sekali menahan senyumanku, kurasa wajahku merona..

Dengan mendekatkan wajah kami, aku bertanya apakah dia serius dengan ucapannya barusan.

"Hye Na, kenapa? Dia mengganggumu?"
Ah.. Jimin, apa-apaan dia melirikku seperti itu.

"Aku akan ketaman."
Pandanganku terpaku pada punggung kecilnya selagi dia menjauh.

"Oi, Tae."
Mendadak saja jimin memanggil namaku dengan nada yang dingin.

Aku memalingkan kepalaku padanya dan menatapnya.

"Kenapa kawan?"
Aku tersenyum.

"Kemana kau dua minggu ini? Kau menghilang begitu saja dan sekarang kau muncul dihadapan dia seperti itu."

Oh...ternyata sudah dua minggu aku tidak bertemu mereka?

"Berpikir."
Ujarku singkat sambil mendongkakkan kepalaku, sedikit arogan.

"Ujarku singkat sambil mendongkakkan kepalaku, sedikit arogan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Brengsek." Geram Jimin mengepalkan tangannya.

"Tenanglah, aku emang berpikir, Bodoh." Hela nafasku menenangkannya.

"Kenapa? Kau bahkan tidak memberitahu keadaanmu pada kami."

"Well, aku ada bilang kalau aku perlu waktu kan?"
Cengirku sambil berjalan menyusuli Hye Na.

Tak lama aku berjalan, mendadak saja firasatku buruk, jadi aku berlari ke lokasi.

Dan sialan!
Hye Na menghilang,
Secara samar aku melihat bayangan di balik gang sempit.

"YA! TUNGGU!!"
Aku berteriak dan segera mengejar mereka.

"TAE! TUNGGU!"

▫️Abduction. - End.🔸

Rain Heart ||  K.T.H FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang