Memories.

10 6 1
                                    

3rd POV

"HEY KAU-!!"
Jimin meneriaki wanita tersebut.
Wanita tersebut terkejut dan berdiri, menghadap Jimin membungkuk maaf.

"Kelihatannya... Nona Lee kehilangan ingatannya."
Ujarnya dengan nada sedikit terganggu.

"Maaf... kalian siapa... apa yang terjadi."
Jimin menatap kearah suara gadis dari kasurnya.

"...."
Jimin mengepalkan tangannya, wajahnya pucat, dia juga menggigiti bibirnya. Berjalan menghampirinya, dengan mata yang berlaca-kaca dia menunduk.

"Hye Na... aku Jimin, ipar mu? Kau lupa? Kita bertemu di gunung kemarin dan banyak hal terjadi-..."
Suara Jimin pecah ketika menatap mata gadis itu.

Tak lama Taehyung memasuki ruangan dan melihat keadaan yang sedikit kacau.

"Ada apa?"
Tanya nya, Ji E menjawabnya "nona Lee kehilangan Ingatannya."

Mata pria itu membesar tak percaya.
"Jangan bercanda-"

"Itu benar."
Jimin menyela ucapannya.

"Tch-"
Taehyung berjalan cepat dan menekan tombol bantuan kepada pihak rumah sakit.

Tak lama, perawat yang mengurus Hye Na tiba,
"Kenapa kalian ga bilang kalau dia amnesia?"
Taehyung segera mencegat perawat tersebut.

Setelah itu,

Hal-hal dijelaskan, mengenai benturan itu mengganggu ingatan gadis tersebut, dan dengan rehabilitasi, perlahan ingatan yang hilang akan kembali seiring waktu.

Setelah penjelasan tersebut, keadaan dalam ruangan itu sangat dingin.
Tak mampu berkata-kata, mereka hanya bisa menemani gadis tersebut sambil berusaha mengembalikan ingatannya.

Seminggu kemudian.

Di taman sekitar Rumah Sakit.
Taehyung dan Hye Na duduk di bangku kayu taman.

"Tae? Taee?"
Hye na melambai tangan dihadapan Taehyung.

"Oh, maaf, aku termenung, hehe..."
Ujar pria ini menggaruk tengkuknya.

"Jimin dimana? Hari ini dia belum datang?"

"Mungkin dia sibuk...dia sekarang itu bekerja, sabar ya..."
Senyum kecut Taehyung mengusap kepala Hye Na.

Keadaan Hye Na membaik, namun tidak dengan ingatannya, rehabilitasi yang dilakukan pun tetap berlanjut.

"Tae, kata dokter aku ini cepat sembuh, bukankah aku hebat?"
Taehyung menatapnya sejenak, gadis tersenyum padanya.

"Iya kau hebat... dan apa kau sadar bahwa kau makin sering tersenyum sejak kau kehilangsn ingatan?"
Gadis itu diam sejenak lalu terkekeh kecil.
"Eh? Tentu saja tidak. Konyol skali. "

"Dulu kau cuma mau tersenyum pada saat hujan turun tau."

"Ah...itu karena aku merasa nyaman. Aku tersenyum saat aku merasa nyaman. Simple bukan?"
Ucapnya sambil mengetuk-ngetuk jarinya pada kursi taman.

"Baguslah.."
Taehyung tersenyum hangat dan mengusap rambut gadis itu lagi.

"Tae, kau selalu tersenyum, tapi rasanya menyakitkan."
Ujar Hye Na mendadak, wajah gadis itu sedikit cemas menatap Taehyung.

Mata Taehyung membesar, mengingat bahwa gadis itu dulu pernah mengucapkan hal yang sama.
"Haha... maafkan aku."

"Kalau ada sesuatu yang mengganggumu, kumohon, cerita padaku."
Ujar gadis itu memegang kedua pipi pria dihadapannya.

Jantung Taehyung berdegup kencang, "A-ah, iya-! Aku hanya sedih karena kita belum bermain hujan bersama."
Ujarnya sambil melepas tangan Hye Na dari pipinya.

"Ayo. Kita main hujan ketika hujan turun."
Gadis itu berdiri dan menjulurkan tangannya, Taehyung menggapainya.
"Baiklah."

5 hari selanjutnya.

Hujan deras turun, seperti yang mereka janjikan, Hye Na dan Taehyung berjalan keluar.

Tidak lama mereka berjalan...
Jimin tiba, turun dari mobil hitam dengan jas, memegang payung.
Dia tersenyum manis, tanpa mengucap sepatah katapun.

"Jimin? Kau datang hari ini."
Ujar Hye Na tersenyum kecil.

"Maaf ya, aku sibuk."
Jimin mengusap kepala Hye Na.

"Bagaimana pekerjaanmu?"

"Baik...kurasa, Co-CEO ku selalu bolos, jadi aku terpaksa mengerjakannya sendiri. Haha."
Sindirnya sambil menatap Taehyung yang diangkat menjadi Co-CEO Jimin ketika posisi Chanyeol diberi kepada Jimin.

"Ya! Kau menghinaku ya?"

"Ga kok, santai aja kawan, sensitif sekali....oh! Aku harus pergi, aku ada pertemuan dengan klien. Ini aku membawa dua bungkus nasi, nikmati ya."
Hye Na menerima bungkusan itu dan Jimin berlari menjauh.

"Jimin...menjadi mirip dengan Chan-oppa."

Hye Na tersedak oleh ludahnya sendiri.
"Chan-oppa...? Siapa?"

"B-bagaimana, kau bisa ingat Chanyeol?"
Taehyung segera menghampiri gadis itu dengan cemas.

"...."
Gadis itu terdiam, matanya membesar, menatap kearah wajah Taehyung.

"Aku tak ingat dia siapa, tapi samar-samar, figur itu muncul dalam pikiranku"
Hye Na menjawab sambil memegang tangan Taehyung.

"Tae, bisa ceritakan tentang Chanyeol?"
Taehyung mengangguk dan menarik gadis itu kedalam,

Setelah kembali keruangannya, Taehyung menceritakan kejadian yang terjadi sebelum gadis itu kehilangan ingatannya.

▫️Memories. - End.🔸

Rain Heart ||  K.T.H FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang