Hurt.

28 13 14
                                    

Taehyung's Pov

"Ohh kau tinggal disini?"

"Iya!" Sahut gadis itu dengan bangga.

"hm...iya juga, kakakmu menikah dengan Chanyeol Hyung ya. Aku mengerti. Sudah lama sekali ya...."
Aku membawa Hye na ke sofa diruangan tamu.

"Lama...?"

"Oh, haha. Iya, waktu kecil dulu aku sering berkunjung untuk bermain, kurasa itu 10 tahun lalu? Aku merasa tua sekarang hahahaha...."
Aku membuka perban dikaki Hye Na sembari berbincang dengannya.

"Yaaa, Aku mau mandi dulu ya, hari ini panas. Bersenang-senanglah." Ujar Jimin berjalan meninggalkan kami.

"Jimin-ah! Tunggu, beri aku perban dan obat luka sebelum kau pergi."

"Periksa saja di lemari TV, kau akan menemukan kotak P3K."
Jimin menaiki anak tangga satu persatu sambil menunjuk kearah meja TV dihadapan kami.

Aku membuka laci di meja TV yang disebutkan oleh Jimin dan menemukan beberapa bungkus persegi dengan berbagai warna....

"Tae, apa itu yang kau pegang?
Tanya Hye Na penasaran.

"A-ahhahaha, bukan apa-apaaaa..."
Tawaku canggung sambil menyimpan bungkusan pelangi tersebut, lalu membuka laci lain dan mengambil kotak P3K.

"Itu terlihat seperti bungkusan permen...apa aku salah?" Tanya nya polos.

Uh...dia 18 tahun kan...? Bagaimana mungkin dia tidak tau benda ini?

"Bukan, ini bukan permen, jangan kau otak-atik ya...kurasa itu milik kakakmu. Sekarang diam, aku akan mengganti perbanmu." Sahutku berusaha mengganti topik.

"Tapi aku belum mandi...jikalau kau menggantinya sekarang bukannya akan sia-sia?" Tanya nya lagi sambil menatapku.

"Kau mau mandi? Kepalamu sedang terluka. Jadi-"

Dia menyela perkataanku dan menjulurkan kedua tangannya padaku,
"Bantu aku...aku mau jalan dengan kakiku..."

"Kau yakin?"
Dia tersenyum padaku, senyuman manisnya membuatku merasa aneh, dan...

"Percayalah padaku, Taehyung-ssi..."
Mendengar Hye Na mengucapkan hal itu, Mendadak aku teringat dengan suara Hye Jin.

"Ha...? Kenapa malah keingat suaranya?" Pikirku.
Tak kusadari aku termenung, dan ketika aku sadar, Hye Na sudah menghilang.
"Hye-"

Jimin sudah membopongnya pergi, dia berjalan dengan satu kaki.

Sembari mereka berjalan menjauh, aku mendengar bergumam satu sama lain.

"Oppa-ya, seharusnya kau begini dari awal aku dirumah, dengan begitu aku akan lebih menyayangimu."

"Ah diam saja atau aku akan melepasmu."

"Lepas saja, kau akan dimakan oleh Hye Jin-eonni"

"A-aish....terserahlah."

Huh? Apa yang mereka bahas?

Aku menghempas tubuhku ke arah sofa, dan menutup mataku.
"Apa-apaan...senyumannya benar-benar mirip dengannya, ini membuatku tidak nyaman."

"Apa yang tidak nyaman hm?"
Suara Jimin mengejutkanku, aku segera beralih ke posisi duduk dan menggaruk kepala.

"Tidak ada, cepat juga kau balik."

"Hmmm....aku diusir."
Dia melompat dari belakang sofa, dan duduk disampingku.

Rain Heart ||  K.T.H FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang