My Pov
Secara tidak sengaja, Terlintas ingatanku mengenai kejadian semalam, Aku terbangun di dadanya Taehyung, kepala ku sakit, namun detak jantungnya...terdengar sangat damai...membantuku tenang.
Dia memelukku, dan tertidur dalam posisi duduk. Uh...jikalau aku gerak, dia bangun?Tidak berani bergerak, dengan wajah yang merona aku menutup mataku, hingga dia bergerak.
"U-ungh...aku ketiduran..."
Sesaat, tatapan kami bertemu."U-uh..."
Aku terlompat, dengan gugup dan malu.
"M-maafk-!!...aku...hanya saja aku...tidak mau membangunkanmu....jadi aku...diam...saja...""O-oh...kau sudah tidak apa? Apa yang sebenarnya terjadi semalam?"
"T-Trauma masa kecil...astaga, kepalaku sakit."
Menyandarkan punggung di tembok gubuk, ku mengusap kepalaku, dan menjawab pertanyaan Taehyung.
"Trauma?"
"Aku berteriak 'eomma eomma' bukan? Dia lah traumaku... hm, kukira aku sudah tidak lagi mengingatnya..."
Aku Menunduk kan kepalaku, dengan perasaan yang bercampur aduk, aku mengepalkan tanganku."Kurasa...aku pernah bertemu seseorang sepertimu...dia teman sebangku ku saat SD. Kurasa namanya...Jeon Jungkook?"
Taehyung menggenggam tanganku, membuka kepalan tanganku. Aku menatapnya.Dia tersenyum padaku.
"Dia anak yang baik, ramah, senyuman nya juga lucu, seperti kelinci kecil. Hihi. Dia juga punya ibu abusive, tapi akhirnya dia meninggalkan rumah dan menjadi salah satu penyanyi top internasional.
Maka...kau harus bisa sepertinya, kalahkan rasa takutmu."Dia tersenyum padaku dengan lebar, senyuman box nya, tak kusadari ujung bibirku terangkat.
"Waah, kau tersenyum padaku? ini sungguh sebuah keajaibann!"
Dia terkekeh,apa se 'ajaib' itu bila aku tersenyum? Aku menutup mataku dan menghela nafas.
"Taehyung-ah, Hye Na, aku disini kalian ingat? Ya! Hye Na, kau adik Hye Jin- noona kan? Aku iparmu!"
Aku berbalik, ipar? Aku menatap kearah jimin untuk beberapa saat dengan tatapan polos.
"Oh! kau, saudara Chan-oppa? Aku tak pernah menyadarimu.""T-tunggu-... ipar?! H-Hye Jin"
Taehyung bertanya dengan terkejut, matanya membesar."Iya. Kakaknya menikah dengan hyung ku. Dan mereka pindah, tapi gadis ini bahkan tidak menyadari keberadaanku. Yah... bukannya aku terlalu peduli juga sih..." gumamnya pelan
"Hmm, Chan-oppa sendiri yang mengatakan bahwa kau hampir tidak pernah berdiam dirumah. Kau selalu keluar rumah untuk hangout."
"Y-yahh, itu karena...saudara iparku tidak memperdulikanku." Ucapnya menoleh dan menggaruk pipi
"Gak kok, sebelum kami pindah kau sudah seperti itu." Jawabku lagi dengan datar.
"U-uh...."
"Tentunya, seseorang sepertimu...tidak berpengaruh dalam hidupku...jadi, kenapa aku harus pusing?" Lanjutku sambil mengangkat pundakku.
"Ya! Ya! Kauu benar-benar kurang ajar! Aku ini sangat berpengaruh pada orang-orang disekitarku. Dan kau-"
"Untuk kebodohan mu...iya, kuakui. Sekarang, pergilah mandi, kalau tidak kita tidak bisa pulang untuk Jjangmyeon."
Taehyung menyela pembicaraannya dan meminta Jimin untuk mandi."Pulang?"
"Huum, kurasa setelah kejadian semalam aku tak mau membiarkanmu disini terlalu lama, kembali saja, kalian serumah bukan?"
"Tapi-...." ucapanku terhenti,
Mengingat bahwa sejak hari pertama ku mereka sudah membantuku, kurasa aku tidak akan bertahan diluar jikalau mereka sudah pergi."Baik..."
Aku mengangguk pelan.
"Ok, kakimu bagaimana? Akan kubantu kau berjalan..."
Aku berbalik, melihat kearah pergelangan kakiku."A-ah...tidak apa, aku bisa berd- ngh!!!"
Ketika aku mencoba untuk berdiri, kaki ku mengirim rasa menyengat ke seluruh tubuhku, Aku menahan teriakanku."Y-ya! Pergelangan kakimu itu bengkak, jangan paksakan gerak."
Aku terkejut mendengar hal itu, dalam sekejap tubuhku lemas membayangkan keadaan pergelangan kakiku dibalik perban itu.Astaga...separah itu? Tapi....masa sih?
"U-ungh...sakit.....huaaaaaaa!!! Aku lumpuhhhhh, Eonniiiiiiii huaaaaaa.....!!!"
Aku menangis dengan kencang."Tenang- Hye Na, kau tidak akan lumpuh, hanye bengkak sedikitt... akan sembuh dalam beberapa hariii. Percayalah."
Mendengar itu aku berhenti menangis. Lalu kembali ke wajah datar."Oh benarkah? Okelah, aku akan berdiri sendiri." Senyum ku lebar.
"....sudah? Hanya perlu mendengar itu?"
Wajah Taehyung tercengo melihat responku."Huum, kau sudah menjelaskan segalanya. Dan wajahmu tadi...lucu, hihi" seringai ku mengejek Taehyung yang tercengo sesaat.
Ketika ku ingin berdiri, kepalaku sakit,
"Ouch! Pedih....ap-...hiiikkkk!"
Suaraku melengking ketika melihat darah ditanganku."Bagaimana bisa Kepalaku berdarah??" Panik ku menatap Taehyung.
"Astaga, maaf, aku lupa memeriksa kepalamu...kemari."
Dia mengambil kain lalu mengelap kepalaku."Ah....Kurasa benturan semalam melukai ubun-ubunmu, untung saja dia berdarah."
"Hiks, sakit Taee...." rengekku manja.
"Tenang, ini lebih baik daripada penggumpalan darah, bisa saja kau mati karena tumor atau bahkan kanker diotakmu akibat penggumpalan." Ujarnya dengan wajah datar
"Kenapa kau selalu membuatku takut?"
Kesal, ku mencuatkan bibir dan membuang muka."Hm...? Haha, maaf, tapi aku hanya memberitahu kemungkinan terburuk." Cengirnya mengejekku kembali.
"Ah, jikalau kau merasa aneh, tidak nyaman dan lainnya, beritahu aku, aku dapat membantumu." Lanjut pria itu.
"Huum, terima kasih..."
Setelah itu, Taehyung memberi obat luka, sesekali aku mendesis dan mendesah karena rasa pedih dari obat itu.Pria itu juga mengganti perban dikakiku. Saat dia melepas perban itu, pergelangan kakiku biru, dan bengkak,
Tuhannnn..., kumohon kuatkan batinku...
"Dan, selesai!"
Taehyung tersenyum puas dengan perban barunya."Tae!" Kejutku meneriaki namanya.
Pria itu menatapku dengan bingung,
"Hehe, bukan hal penting, aku hanya ingin berterima kasih.""Oh, haha, tidak masalah, aku senang membantu. Hubungi aku kapan saja..."
"Wow, apa yang kulewatkan. Kau memintaku untuk pergi mandi supaya kalian bisa bermesraan? Apa- itu darah?!"
Jimin keluar dari toilet dan mengomentari segalanya."Sudahlah chim, kau tidak perlu tau, kau bisa pingsan jikalau kau tau kenyataannya...hahaha"
"Aishhh...."
🔸Experience-End▫️
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Heart || K.T.H FF
Fanfiction"Pertemuan pertama kita konyol, aku bahkan tak kenal kau, begitu juga sebaliknya, Tetapi... Hal itu juga tidak buruk... Terimakasih, Taehyung." ---- "Maafkan aku, aku melupakannya." ---- "Setiap butiran air hujan yang menyentuh tanah merupakan sebu...