You.

20 5 3
                                    

My Pov

Aku terbangun.
Lampu LED menyilaukan mata.
Alat bantu pernafasan dan jarum infus ditangan kiriku membuatku kesulitan bergerak namun tangan kananku hangat, kehangatan dari sekapan tangannya.

Terlelap disampingku sambil memegangi tanganku, dia...menjagaku.
Selalu.

Takkan pernah kulupakan, setiap momen itu.

Setiap hujan deras menemani dunia yang kosong, dia datang dan menemaniku dengan senyuman hangatnya.
Pertemuan awal kami cukup canggung...
Kata-kata bagai puisi cinta yang dia bisikkan padaku memberiku kehangatan ditengah derasnya hujan yang membasahi kami.
Pertama kali dalam hidupku.

Pertama kali...aku merasakan kehangatan dari seseorang.

Seseorang yang baru saja kutemui...

"Melihatmu menari diantara Butiran Air hujan yang jatuh, kulitmu yang pucat, rambut basah, dengan Raincoat yang menutupi setengah dari wajahmu....kau benar-benar unik. Pandangan ku terpaku padamu...gadis hujan."
Suaranya...menemani melodi hujanku.

Langkah demi langkah yang dia ambil mendekatiku namun juga menjauhiku... memberiku perasaan yang memusingkan, aku takut, aku bingung sekaligus merindukannya.

"Setiap butiran air hujan yang menyentuh tanah merupakan sebuah melodi ditelingaku , ketenangan serta kebahagiaan yang memelukku saat semua orang menjauhi jalanan untuk berteduh. Kesendirian ini, tidaklah menakutkan bagiku...tapi sekarang...kau."

"Aku...membutuhkanmu."

Aku...tak mengerti cinta...

Aku tak mengerti...kasih.

Aku tak mengerti rindu ataupun sakit hati.

Aku hanya ingin kau disampingku...

"Aku akan kembali. Aku akan terus kembali...dan suatu saat nanti. Kau...akan jatuh hati padaku."

Dengan kalimat itu kau berhasil, berhasil membuatku menunggumu ditengah hujan.

Aku menunggu dan kau tidak datang... Hingga suatu pagi setelah aku memutuskan untuk meninggalkan rumah.

Kau disana.
Dengan ekspresi, pakaian dan postur yang berbeda.

Kau...disana. di hadapanku, Melody ku.
Keadaan kembali canggung. Aku sempat hampir tak mengenalimu karena kau berbeda.

Bahkan jawabanmu akan pertanyaanku...berbeda.
Namun ketika aku dalam bahaya dan hilang ditengah hutan, Kau mencariku.
Kau menyelamatkanku, sekali lagi.

Aku tak pernah tau namamu ataupun siapa dirimu tapi aku mempercayaimu. Ntahlah...aku hanya tidak mengerti.

Sekali lagi, kau menghilang. Kau menghilang setelah menancapkan rasa pedih di hatiku, tidakkah kau tau seberapa cepat jantungku berdegup ketika kau menyekapku di kedua tanganmu? Wajahmu begitu dekat...aku bahkan bisa merasakan nafasmu yang hangat.

Sebuah pernyataan kau mendekatiku karena saudariku membunuhku dari dalam perlahan, namun aku masih tidak mengerti kenapa.

Aku sembuh dengan bantuan dari saudaraku, Jimin.
Dia...seseorang yang baik, dia tidak pernah melupakanku ataupun kau.

Di hari hujan sebelum aku menghancurkan tulang belakangku...
Aku menyiapkan hadiah kecil untukmu dan Jimin.
Aku ingin memberitahu segalanya, aku ingin menceritakan segalanya, aku ingin kau mendengarku dengan senyuman yang lebar...aku ingin...kau melihatku kembali.

Tapi...kurasa hal itu tidak bisa terjadi. Sekarang aku terbaring disini. Dikasur rumah sakit, ditemani peralatan rumah sakit.

"Aku menyusahkan ya...?"
Pertanyaanku itu. Hehe...aku suka sekali melihat wajahnya ketika aku bertanya seperti itu. Dia selalu memasang wajah yang unik ketika aku bertanya seperti itu.
Meski aku sering bertanya dan mengganggunya....dia sangat sabar menghadapiku.

Rain Heart ||  K.T.H FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang