Setelah Taehyung menceritakan segalanya.
Hye Na terdiam dan keringat mengalir melewati pelipisnya.
"Apa benar aku seperti itu? Aku punya keluarga seperti itu... dan kita juga..."Keadaan didalam ruangan canggung dan Hye Na mendadak berkata.
"Tae! K-kurasa, aku mengerti, kurasa aku dulu menyukaimu."Taehyung terloncat dari kursinya, wajahnya merona dan panik.
"H-hey, kau ini, keluargamu sudah mati, dan kau malah memikirkan tentangku.""Hm... ntahlah. Ku tak tau harus bagaimana. Mereka juga melukaiku dan menuduhku."
Wajah Hye Na datar, sambil menyuapi dirinya sesendok nasi yang diberi Jimin beberapa waktu lalu."Ah, ngomong-ngomong, aku selalu bermimpi, seorang pria mendatangiku dalam hujan, dia bilang dia akan menemaniku setelah waktunya tiba... ntah bagaimana."
Nadanya melemah, Hye Na memainkan jarinya berulang kali dengan tempo kecepatan yang sama."Kau...tidak ingat wajahnya?"
Taehyung mendongkak sedikit."Ntahlah...aku lupa, tidak terlalu penting, belum tentu orangnya nyata."
"Itu penting dan nyata...kau tidak mengerti?"
Pikir Taehyung sambil cemberut.
"Kau sama sekali tidak melihat wajahnya? Sekalipun?"
Hye Na memiringkan kepalanya."Apa itu mungkin kau? Tae?"
Ucapnya mendadak, Taehyung terlompat dan panik."Pfft-!!! Uhuk-!"
Pria itupun tersedak air ludahnya sendiri, segera duduk dan menggapai segelas air."K-kau ini-... Hye Na...hentikan, hatiku akan meledak jikalau kau melanjutkan..."
Pria itu mengayunkan tangan padanya sambil menepuk-nepuk dadanya."Benar ya?"
Dia menatapku dengan senyuman."....." Taehyung hanya diam malu.
"Oh...Tae, kau tau? Aku merindukannya."
Cengir gadis ini sambil mengeuk segelas air."Ugh, gadis ini, dia tau, dan dia memancingku untuk mengatakannya."
Pikir Taehyung dengan kacau, berusaha menjaga image nya."Kau ingin bertemu dengannya ya?"
Ujar Taehyung menopang pipinya."Sangat. Karena aku bisa merasakan diriku mencintainya dalam mimpi itu."
Ucap Hye Na tersenyum lembut.Taehyung terdiam, karena mimpi Hye Na adalah kenyataan.
5 tahun lalu dimana hubungan mereka mendekat dan tiba-tiba Hye Na menghilang.
Pada malam hari, Pria ini menyelinap keluar dan mendatangi rumahnya.
Hye Na berdiri didepan gerbang sambil menunduk menangis, Taehyung pun menghampiri dan menjanjikan hal tersebut."Tae. Apa kau...pernah merasakannya?"
Gadis itu tersenyum lemah sekali lagi.
"Kau harus mengalaminya... Karena kau akan segera menemukan jalan pulang setelah kau menemuinya." Lanjut gadis itu sambil tersenyum.Taehyung terkekeh, lalu bergumam.
"Rumah ya...""Tae...sekarang masih hujan lo- Wah-!"
Gadis itu menatap Jendela dan ketika dia berbalik, Pria itu mengecupnya dibibir."T-Tae-!!"
Hye Na meringis malu, dan segera menutup mulutnya dengan kedua tangannya."Hye Na-ah...kau sadar kalau kau sering sekali memancingku?"
Ucap Taehyung memeluk gadis tersebut."T-tapi-"
Hye na tak mampu berkata-kata, dia terkejut dan malu atas hal yang baru saja terjadi."Waktu itu juga, bahkan setelah kau kehilangan ingatan dan terluka, tetapi kau selalu saja begitu."
Hye Na memeluk pria itu kembali."U-uhm... maafkan aku, tapi aku hanya iseng, kukira orang itu bukan kau, ingatanku juga belum kembali, maafkan aku."
Hye Na menunduk, Taehyung menatapnya."Maaf aku sudah menciummu. Tapi, itu bukan mimpi, 5 tahun lalu kita bertemu. Janjiku padamu nyata."
"Aku-... ku tak tau harus gimana, tapi.. terimakasih, karena sudah menemukanku."
Bisik Hye Na pada pria dipelukannya, pria itu memgangguk pelan, dan hujan semakin deras."Bukan hal penting hehe, Lupakan."
Katanya. Whaatt...dia membuatku penasaran....Setelah itu kami terdiam dan berada dalam posisi itu untuk beberapa waktu.
Setelah itu Taehyung melepas pelukannya dan menatap kearah taman yang disirami hujan, termenung sejenak.
"Tae."
Hye Na mendadak memanggilku."Hm?"
Aku menunduk dan tatapan kami bertemu."Panggil namaku...."
Ucapnya pelan, nadanya lembut dan menenangkan hati."Hye Na...."
Sahut pria itu, mendengarnya, gadis itu tersenyum manis...dan tangannya menyentuh kedua pipi Taehyung."Aku senang sekali..."
Gadis itu berbisik padanya, Tangan hangat membelai wajahnya, senyuman manis dari bibir pink susu nya...tatapan dari mata almondnya."...?"
Hye Na mendekat, gadis itu menariknya dan memberi pria itu kecupan dihidung."Y-ya!"
Jantung pria itu seolah memompa dengan kecepatan 200ms sehingga bisa merasakan wajahku memanas."Hihi, itu balasanku."
Hye Na tertawa kecil dengan rona dipipinya. Gadis itupun membelai rambut Taehyung.
"Bodoh."
Gadis itu menepuk kedua pipi pria itu pelan lalu meyandarkan wajahnya didada pria itu."Mau jalan-jalan?"
Tanya Taehyung mengusap rambutnya.
Hye Na mengangguk setuju."Ayo."
▫️Kiss. - End. ▫️
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Heart || K.T.H FF
Fanfiction"Pertemuan pertama kita konyol, aku bahkan tak kenal kau, begitu juga sebaliknya, Tetapi... Hal itu juga tidak buruk... Terimakasih, Taehyung." ---- "Maafkan aku, aku melupakannya." ---- "Setiap butiran air hujan yang menyentuh tanah merupakan sebu...