_______
Bangun dengan kepala pening yang luar biasa bukanlah hal yang menyenangkan. Belum lagi rasa nyeri di punggung sangat terasa nyeri walau Jimin hanya bergerak sedikit saja. Kedua netranya masih belum belum membuka sempurna seolah masih beradaptasi dengan cahaya lampu yang tertempel di sudut sudut ruangan.
"H-haus."
Keluh Jimin saat di rasa kerongkongannya sangat kering, dia hanya bisa menelan ludah kasar.
Suara decitan kursi terdengar dari sisi ranjang Jimin berbaring. siluet manusia terlihat samar mendekat ke arahnya dan seketika gelas kayu terpampang di hadapannya.
"Mau minum? Bisa duduk?" tanya suara rendah itu dengan nada cemas.
Belum sempat Jimin menjawab pertanyaannya, sebelah tangan si empunya suara sudah menelusup kepunggung nya dan membantunya duduk perlahan.
"sini kubantu."
Dengan cekatan, si empunya itu perlahan mendekatkan gelas kayu itu pada bibir Jimin. Tegukan demi tegukan air yang di minumnya itu serta merta membasahi kerongkongannya yang kering. Seakan baru menyadari jika orang yang membantunya sedari tadi adalah Yoongi.
"Sudah hyung.."
Jimin berusaha menetralkan rasa pening di kepalanya, ntah apa yang terjadi sebelumnya hingga kepalanya begitu terasa sakit seperti itu.
"Hyung, bukanya hyung pergi ke SilverMoon?" tanya Jimin saat dirasa dia mulai merasa lebih baik.
"Aku sudah menyelsaikannya." jawab Yoongi.
"Tapi ini bahkan baru sehari hyung, sebenarnya urusan apa yang kau katakan itu."
"Hanya urusan kecil, lusa Appa akan kesini untuk menjelaskan sisanya." jelas Yoongi.
Jimin hanya manggut-manggut, sebenarnya dia masih merasa pusing dan penasaran bagaimana dia bisa berada di pondok Yoongi. Karna ini jelas bukan pondok nya yang baru atau pondok saat dirinya satu pondok dengan Jungkook. Maka kemungkinan besar yah pondok Yoongi.
"Hyung, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa aku merasa sangat pusing."
Yoongi hanya diam menatap Jimin cemas.
Dia sebenarnya tidak ingin menceritkan hal yang terjadi pada Jimin, dan berharap Jimin tak ingat. Namun apa boleh buat jika Jimin bertanya seperti itu."Katakan saja hyung, aku ingin tau." kata Jimin saat sekilas mendengar pikiran Yoongi.
"Aku juga tidak tau apa yang terjadi. Saat aku tiba disini semuanya udah kacau, saat mendengar penjelasan Hoseok dia juga hanya bilang jika kau berkelahi dengan Jungkook."
Jimin berusaha mengingat kejadian seperti yang Yoongi katakan, namun semakin dia mengingatnya semakin dia merasa pusing luar biasa.
"Aaahhhh.." erang nya.
"Jangan di paksakan untuk mengingatnya, nanti yang ada kepala kamu tambah pening." ujar Yoongi
"Aku tidak ingat apapun hyung." lirih Jimin menatap sedih Yoongi.
"Berhentilah mengingatnya Jim, aku tidak ingin kepala mu tambah sakit." kata Yoongi lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise | Yoonmin |
Random"Kepercayaan diperoleh bukan dengan banyak nya perkataan, melainkan kesesuaian antara perkataan dan perbuatan."