"Apa kau yakin dengan rencanamu?"
"Kau sudah mendengar jawabannya, hyung."
Yoongi langsung menjatuhkan tubuhnya pada tempat tidur dengan posisi tengkurap. Dia memalingkan wajahnya, tidak ingin melihat ke arah Jimin dan membuat emosinya meluap. Sabar.
"Jangan terluka." pintanya.
"Aku tidak janji."
"Jangan berjanji, itu bisa kau ingkari. Hanya lakukan, akhiri semuanya tanpa terluka."
Jimin terkekeh mendengarnya. "Kau jahat sekali hyung, bagaimana bisa kau memberikan beban sebesar itu padaku?"
"Aku bisa lebih jahat jika kau menginginkannya."
Ah! Jimin jadi mengingat kembali bagaimana reaksi Yoongi saat dia memberitaukan pada Alpha itu mengenai rencananya. Menyebalkan.
Flashback
"Setalah sakit aku rasa kau lebih seenaknya, ya?" selidik Hoseok. Dia merasa jika setelah kejadian dihutan tempo hari membuat seorang Park Jimin bersikap seenak dan semaunya sendiri. Seperti sekarang, anak itu menyuruh dirinya dan Yoongi tengah malam untuk menemuinya.
"Aku akan kesal jika tidak melakukan yang aku inginkan."
"Ya, dan yang kau inginkan itu telah membuatku kesal."
"Tapi aku bahagia, bagaimana?"
Hoseok pasrah. Dia menyandarkan tubuhnya pada kursi, menunggu apa yang ingin dikatakan anak itu hingga membuat dirinya datang tengah malam begini.
"Jika ada yang ingin kalian tanyakan, tanyakan saja, apapun itu aku akan menjawabnya sekarang." katanya serius lalu menatap keduanya memberi kesempatan.
"Rahasia besar apa yang kau sembunyikan dari semua orang?" tanya Hoseok santai.
Jimin tersenyum kecil. "Aku bukan putra mahkota kerajaan Heaven." akunya.
"Maksudnya?" tanya Hoseok tidak mengerti.
"Raja Chanyeol, aku bukan anak kandungnya." jelasnya, membuat Hoseok melongo dan Yoongi yang menyerngit bingung.
"Jangan bercanda." kesal Hoseok.
"Aku serius. Mereka berdua hanya orang tua angkat."
Hoseok menggeleng tidak percaya. Park Jimin, anak itu benar-benar penuh kejutan. Sulit di percaya, bagaimana bisa anak itu hidup dengan semua fakta yang dia simpan sendiri.
"Mereka tau kau mengetahui semua ini?" tanya Yoongi.
Jimin menggeleng. "Aku bisa membaca pikiran siapapun, kalau kalian lupa."
Hoseok tidak bisa mengatakan atau bertanya lagi. Hanya satu pertanyaan, dan itu sudah cukup membuatnya diam kehabisan kata-katanya.
"Ceritakan tentang dirimu yang tidak aku ketahui." pinta Yoongi, membuat Jimin langsung terdiam dan Hoseok yang menatapnya dengan aneh.
Jimin tersenyum menatap Yoongi sebelum menjawab pertanyaan Alpha itu. "Apa yang ingin kau ketahui? Tidak, maksudku, siapa yang ingin kau ketahui? Park Jimin atau si putra mahkota?"
"Memang apa bedanya?" tanya Hoseok.
"Park Jimin." Yoongi menatap Jimin tajam. Inilah waktunya, waktu yang sangat ia nantikan untuk membuat Jimin berbicara semuanya.
"Yoon. Jimin memang bukan putra mahkota yang 'sah, tapi dia tetap Park Jimin." protes Hoseok.
"Ya, kau benar. Tapi keduanya berbeda."
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise | Yoonmin |
Random"Kepercayaan diperoleh bukan dengan banyak nya perkataan, melainkan kesesuaian antara perkataan dan perbuatan."