25

1.8K 180 9
                                    

"Hoseok hyung?!"

Perasaan apa ini?! Rutuknya membatin. Entahlah! Mengetahui kalau orang yang di maksud Yoongi adalah Hoseok, membuat hatinya sedikit nyeri. Karena itu artinya sekarang dirinya bukan apa-apa di banding Hoseok, sekarang bukan dirinya lagi yang memahami dan mengetahui apapun tentang Jimin. Tapi orang lain.

"Kenapa? Kau tidak percaya padaku?" tanya Yoongi yang tidak menyadari perubahan air muka Taehyung.

Taehyung tersenyum tipis. "Tidak. Kita mungkin datang ke orang yang tepat." lanjutnya, pelan.

"Memang! Aku juga mengetahui rencana Jimin dari Hoseok. Awalnya, sih, tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka. Tetapi setelah itu aku memaksa Hoseok untuk menceritakan semuanya." ungkap Yoongi.

Bolehkah Taehyung berteriak? Kenapa mendengar semua ucapan Yoongi membuatnya kesal.

Setelah menghela napas panjang, Taehyung menyeret kakinya menyusul Yoongi yang sudah masuk terlebih dulu ke bilik Hoseok.

"Kenapa lagi?" suara pertama yang Taehyung dengar saat masuk adalah suara kesal Hoseok.

"Kan aku sudah bilang kemarin! Kau harus membantuku."

"Apa kurang kebaikan yang ku lakukan padamu kemarin, hah?"

Yoongi mencibir. "Seok-ah, apa kau mau mengikuti keinginan Jimin begitu saja? Apa kau tidak memikirkan bagaimana perasaan dia yang sebenarnya? Apa kau tidak berniat untuk menahannya tinggal dan memperbaiki semuanya? Kita akan melakukannya demi Jimin, apapun."

"Apa kau juga tidak mau membantuku, hyung?" ujar Taehyung, pelan.

Hoseok menatap ke arah Taehyung. Dih! Perasaan maksud perkataanya kemarin bukan seperti ini. 'lakukan' dia mengatakan jika kedua Alpha itu tau apa yang harus mereka lakukan untuk Jimin, tapi bukan berarti harus melibatkan dirinya.

"Aku sudah bilang. Ini bukan urusan ku, tapi urusan kalian."

"Aku tau. Tapi sekarang yang lebih tau tentang Jimin hyung adalah kau, bukan aku, hyung."

"Tae! Kau adiknya, kau pasti tau bagaimana cara menghadapi hyung mu."

Taehyung membeku. Cara? Bagaimana dia tau cara menghadapi Jimin, bahkan hanya untuk bertemu dengannya saja Taehyung tidak tau caranya.

"Jung Hoseok!" panggil Yoongi, membuat Hoseok langsung mendecak malas. "Apa kau tidak ingin mencari tau apa yang sebenarnya Jimin ingin kan?"

"Keinginan Jimin sederhana, dia hanya ingin hidup bahagia." ujar Hoseok.

"Dan apa kau tau apa kebahagiaannya? Apa menurutmu, rencana yang Jimin buat itu bisa menjamin kebahagiaannya?"

"Aku tidak tau! Dan mungkin, Jimin juga tidak tau."

"Jadi, kau hanya akan mengikuti keinginan tidak jelasnya itu?"

"Aku tidak tau, Yoon. Aku hanya ingin melihatnya bebas, melepaskan semua bebannya." jelas Hoseok.

"Aku yang salah. Andai aku tidak terlalu sibuk dengan Jungkook, Jimin hyung tidak akan pergi." ujar Taehyung, pelan.

Baik Hosoek, Yoongi, keduanya hanya diam setelah mendengar ucapan pelan Taehyung. Ada penyesalan, kesedihan, dan juga perasaan terluka dalam ucapannya. Apa sebegitu kuatnya ikatan kedua sodara itu?

"Aku akan membantu! Tapi hanya rencananya saja, tidak dengan yang lainnya." putus Hoseok.

"Benarkah?" yakin Taehyung.

Hoseok mengangguk. "Kau adiknya. Kau berhak melakukan apapun untuk mencegah kepergiannya."

"Lalu menurutmu aku tidak berhak?" protes Yoongi.

Promise | Yoonmin |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang