__________
Emosi memainkan peran penting dalam hidup kita. Emosi adalah indera pikiran kita, dan kekuatan sekuat indera fisik jita. Emosi anda memberitau anda apa yang anda sukai dan tidak sukai, yang anda inginikan dan tidak inginkan, dan oleh sebab itu mereka menyampaikan pesan - pesan yang begitu penting, Anda perlu menyadari dan mengakui perasaan Anda. Namun, ketika Anda di kontrol oleh emosi Anda, Mereka dapat dengan serius mempengaruhi kemampuan Anda bertindak dan berpikir dengan jelas dalam situasi yang penting. Ketika Anda harus memberikan kemampuan yang terbaik, Anda memerlukan berbagai cara untuk mencegah emosi mengontrol Anda.
Jimin adalah salah satu orang yang setiap waktu harus mengontrol dirinya agar tidak di kuasai oleh emosi. Atau mungkin Jimin sudah tak tau lagi apa itu yang di namakan emosi. Sejak kecil dirinya selalu menjadi bahan cacian bagi rakyat GoldenPark, untuk pertama kalinya mungkin iya jika Jimin merasakan apa itu emosi. Namun, semakin terbiasa dia di perlalukan seperti itu, Jimin tak tau bagaimana lagi menyikapi-nya selain diam dan hanya menyaksikan semua itu berlanjut.
Namun akan lain ceritanya jika apa yang menjadi milik-nya di sentuh apalagi di sakiti.
Seperti saat ini. Jimin yang baru saja bersikap malu - malu seperti anak kucing di hadapan Yoongi, seketika menjelma menjadi Serigala yang mengerikan.
Tatapan matanya dingin. Namun, aura di sekitarnya mampu menjelaskan jika ia sedang di kuasai oleh kabut emosi.
"Kau gagal melenyapkan ku, dan sekarang menayakiti adik-ku. Kim. Namjoon." geram Jimin menatap sosok angkuh di hadapan-nya.
"Keduanya memiliki alasan berbeda Jim. Melenyapkan mu tentu saja untuk keselamatan Jungkook, dan menyakiti Taehyung, karna adik mu telah menyakiti Jungkook." desis Namjoon acuh.
"Apa kau yakin Taehyung mampu menyakiti Jungkook? Apa kau lupa siapa Jungkook bagi Taehyung? Dan apa kau yakin yang Taehyung sakiti itu Jungkook?" geram Jimin.
"Jangan bercanda Park Jimin! Apa menurut mu yang aku lihat itu adalah ilusi? Apa rintihan kesakitan Jungkook saat di cekik Taehyung itu hanya ilusi ku? JELASKAN PADAKU." murka Namjoon. "Dan jangan mengatakan omong kosong apapun hanya untuk membela adik-mu itu Park." lanjut Namjoon.
"Aku membelanya saat dia melakukan hal yang benar Namjoon. Dan tanpa tau apapun kau membuat adik ku berteriak kesakitan. Lalu apa aku harus membuat mu merasakan hal yang sama dengan adik ku?" tawar Jimin sinis.
Yoongi refleks menggenggam tangan Jimin yang mengepal kuat, berusaha menyalurkan ketenangan pada sang Omega. Yoongi tau Jimin bukan-lah Omega biasa, namun Namjoon tetap lah Alpha dan Jimin....
Dia masih belum bisa malakukan Shifer.
"Bertarung bukan pilihan terbaik Jim. Apalagi Taehyung sedang sekarat, apa tidak lebih baik kita mengurus dia dulu?" ucap Yoongi tenang.
Mata Jimin beralih pada Taehyung yang sedang sekarat di tanah. Meskioun Hoseok sedang berusaha mengurus luka - luka nya, namun Jimin tak yakin luka - luka itu mudah untuk Hoseok tangani. Tubuh Taehyung benar - benar telah di hancurkan oleh Namjoon.
"Aku tak peduli jika dia mengincar ku atau bahkan melenyapkan ku, tapi tidak saat dia menyakiti Taehyung."
"Kau tau benar apa yang aku benci Jim." tegas Yoongi.
"Dan kau juga tau apa yang benci hyung." ungkap Jimin tak kalah tegas.
"Kau ingin membalas ku? Jangan bercanda Park, bahkan kau tidak bisa melakukan Shifer dengan peliharaan mu itu." cibir Namjoon.
Rahang Jimin semakin mengeras, bahkan kepalan tangan-nya mengeluarkan tetesan darah.
"Kau bertarung dengan Namjoon, dan saat itu juga Taehyung mati Park Jimin." tegas Yoongi memberi peringatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise | Yoonmin |
Random"Kepercayaan diperoleh bukan dengan banyak nya perkataan, melainkan kesesuaian antara perkataan dan perbuatan."