Atha menggenggam tangan Olive. Membawa gadis itu masuk ke dalam kerajaannya. Mereka kembali setelah langit berubah menjadi jingga. Kai terlalu asyik mengajak keduanya bermain. Namun, hati Olive menjadi lebih baik saat itu.
"Raja Atha!" panggil Kyle di hadapannya.
Atha dan Olive sama-sama melihat seorang lelaki dengan wajah sangar jauh di sana. Kyle Knight marah. Entah karena apa, tetapi Atha yakin, lelaki itu akan menarik pedangnya.
Kyle mengangkat pedang dan berlari secepat kilat pada raja para penyihir. Olive membelalak. Dia pikir ini ada hubungannya dengan kedatangan Rosalind. Namun, apa perlu Kyle sampai mengangkat pedangnya tinggi-tinggi?
"Bisa-bisanya kamu pergi disaat Rosalind mencarimu!!!" amuk Kyle yang lalu menebas Atha.
"At—"
Dalam satu jentikan jari, Olive merasa pindah dari satu tempat ke belakang Kyle. Atha hanya menarik ujung bibirnya ketika melihat laki-laki di hadapannya menebas udara. Namun, Kyle tidak melawan lebih lanjut. Dia justru membuang muka dan mengembuskan napas, melepas kekesalannya.
"Kyle Knight! Kamu mau membunuh Raja Atha?" tukas Olive seraya berkacak pinggang di belakangnya. "Kamu ini kenapa sih?"
"Raja, kami mencarimu di ruangan," ucap Luciel yang muncul tiba-tiba di samping Kyle..
Atha melirik ke samping kirinya. "Ada apa?"
"Apa yang Rosalind katakan?" tanya Olive pada kakak-beradik tersebut.
Kyle berbalik, tetapi tatapannya tidak mengarah pada Olive. Luciel menegakkan badannya dan membalas tatapan tersebut. Olive tahu, bagi Atha mudah saja untuk mengetahui apa yang dipikirkan kedua laki-laki tersebut.
"Apa yang dia inginkan? Aku tahu kabar yang dibawanya bukan perdamaian," balas Atha.
"Benar," balas Luciel, "Rosalind hanya meminta genjatan senjata untuk acara penobatan."
"Penobatan?! Apa maksudnya?" Olive mengerutkan dahi, kedua tangan semakin kuat menggenggam jari-jemari Atha. Dia hanya tidak mengerti.
"Yang aku dengar dari Luciel ... penobatan Raja baru Kerajaan Lowind akan diadakan lusa," celetuk Kyle.
Olive merasa ruangan utama kerajaan tidaklah lagi terasa luas. Atmosfer di dalamnya terlalu menyesakkan. Sulit untuk bernapas dengan normal. Matanya juga tidak lagi melihat keindahan dari hiasan yang terpajang di tembok.
"Siapa?" Olive berucap lirih. Jantungnya berpacu, tetapi membuat hatinya sakit. Sulit baginya untuk bernapas ataupun melihat orang-orang di sekelilingnya. .
"Olive ...."
"Katakan padaku siapa yang akan menggantikan posisi ayah?!" Olive berteriak. Dia mencoba berontak tetapi tangan kekar Atha lebih dahulu menahannya. "Aku tidak bisa menerima ini!"
"Bagi mereka, kita adalah buronan, Putri," tutur Kyle. Tatapan mata lelaki itu melirik ke arah lain. Tajam, seperti mata pedang yang sedang dipegang. Lalu Olive kembali mendengar Kyle melanjutkan ucapannya "tetapi bagiku dia adalah pengkhianat sejati."
"Lusa, pernikahan dan penobatan raja akan dilakukan bersamaan. Kami tahu reaksi Anda akan seperti ini, Putri Olive," ucap Luciel.
Satu telunjuk Atha tunjuk pada bibirnya memberi instruksi pada kedua laki-laki tersebut. Sementara tangan kanan, dia gunakan untuk menopang Olive. Gadis itu mulai berkeringat dingin. Sakit menusuk pada hati, Atha bisa merasakannya.
Kyle dibawa Luciel pergi entah ke mana. Tahu-tahu menghilang setelah lingkaran hitam muncul. Keduanya sepakat memberi ruang dan waktu untuk Olive dan Atha.
![](https://img.wattpad.com/cover/154559294-288-k780516.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hortensia's Tears (END) [dalam Revisi]
FantasiHortensia's Tears : I love you to the moon and back Dalam kehidupan yang ditinggali oleh berbagai makhluk hidup, cinta dan tahta menjadi paling agung. Semua diatur oleh sang penenun takdir, Dewa Agung. Namun, tidak semua cinta akan berjalan mulus...