30. I Love You To The Moon And Back

38.3K 1.5K 24
                                    

Kepada : Ratu Olive Sperare

"Terkejutkah kamu mendapatkan surat ini Ratu Olive? Haha, maaf karena aku baru memberanikan diri menulis surat ini. Bagaimana kabarmu setelah tiga tahun terakhir? Raja Atha merindukanmu, hingga dia berpikir untuk menyeret dirimu ke dalam kelas bangsawan Kerajaan Ranhold. Ya, aku tahu itu konyol.

"Aku juga merindukanmu, Ratu. Tiga tahun terakhir di Kerajaan Ranhold membuat afeksi yang benar-benar hebat. Keuntungannya aku dan Luciel menjadi lebih dekat. Dia memang adikku yang terlewat aneh, tetapi aku tetap menyayanginya.

"Aku bisa melihat Raja Atha yang begitu serius menghadapi salah paham antara penyihir dan manusia. Syukurlah, jika penyihir benar-benar menerima kita.

"Aku mendengar dari Luciel. Ketika perang tiga tahun lalu berakhir, aku tidak berdaya dan koma selama dua tahun. Di kala itu, Ratu Olive sedang membereskan tatanan kebangsawanan, 'kan? Maaf karena aku tidak ada sana. Padahal aku berjanji akan selalu ada di sampingmu.

"Aku melihat kilas baliknya. Di mana langit sebiru lautan menjadi saksi bisu ketika kamu menjatuhkan hukuman mati pada Rosalind. Dia memberontak, menyalahkan semua padamu. Namun, kamu dengan tegas memberi jawaban yang membuat orang-orang tercengang. Katamu, 'Aku tidak bisa memberikan toleransi pada orang yang telah membunuh saudara, teman, dan keluargaku. Seluruh rakyat Lowind adalah keluarga kecuali kamu yang berniat membunuh kami!'.

"Kalimat yang sungguh menyentuh, Ratu. Raja Kenneth pastinya bangga padamu. Terkadang aku berpikir, bagaimana bisa seorang putri manja, malas belajar dan berpikiran pendek kini menjadi pemimpin yang luar biasa? Baiklah aku tahu itu juga berkat Raja Atha.

"Ratu Olive, setelah mengetahui kabar kalian tidak bisa bersatu, apa kamu merasa sedih? Aku jadi heran, kenapa kalian tidak menggabungkan kedua kerajaan menjadi kekaisaran?"

Hormat Pengawal setiamu,
Kyle Knight.

••••••

Olive menutup surat yang diterimanya beberapa jam lalu. Dia mengusap pelan air pada ujung-ujung matanya. Dia menghirup aroma mawar dari stempel yang ada pada surat tersebut.

"Ratu, mengapa Anda menangis?" tanya seorang pelayan padanya.

Dia menggeleng. "Tidak ada apa-apa. Dibanding itu, apa Myra sudah tidur?"

"Putri Myra sudah tidur. Hari ini dia begitu aktif, sehingga dia kelelahan dan cepat tertidur," jelas pelayan tersebut.

"Kalau begitu, bisakah aku minta tolong? Suruh keluarga Arches menyiapkan kendaraan. Besok aku dan Myra akan pergi ke Ranhold."

Pelayan tersebut mengangguk. Membungkuk pelan pada sang ratu di hadapannya. Lalu beranjak dari tempatnya.

Olive kembali melihat surat yang dipegangnya. "Kyle, terima kasih. Aku juga merindukanmu."

•••••

Atha mengambil tiga lembar kertas berisikan tulisan. Keluhan-keluhan rakyat mengenai manusia yang datang dan membuat kerusuhan. Olive pasti dibuat pusing dengan tingkah hewan para manusia itu.

"Raja, kenapa Anda belum tidur?" tanya seorang laki-laki berambut hijau. Dia membawa nampan dengan gelas yang diisi teh hijau di dalamnya. "Teh untuk menemani Anda."

"Untuk apa aku tidur sementara pekerjaan lusa masih sanggup aku kerjakan?" balas Atha pada penasehatnya.

Luciel geleng-geleng. Dia lalu tertawa sambil membalas, "Bilang saja Anda merindukan Ratu Olive."

"Ya, itu salah satunya." Raja para penyihir tersebut memijat pelan pelipisnya. Dia butuh cairan, segera tangan kanannya dua gunakan untuk mengambil teh yang dibuat Luciel.

Hortensia's Tears (END) [dalam Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang