G&G 10 - Cekalan

123 16 0
                                    

Menyukai orang sedingin kamu membuat aku sadar, jika kamu menaruh perhatian tidak pada sembarang orang.

Hari ini adalah hari dimana semua ekstrakurikuler di SMA Merdeka mulai dilaksanakan.

Dan hari ini pula tepat satu bulan sudah kejadian dikantin berlalu, yang melibatkan Gilsha dkk. serta Grean dkk.

Selepas kejadian itu, untuk kesekian kalinya Rosi harus berdebat dengan Inka.

Inka menyadari kesalahannya yang diam saja ketika Gilsha dipermalukan oleh Selo, dengan tulus Inka langsung meminta maaf kepada Gilsha.

Gilsha-pun memaafkan Inka karena ia sama sekali tak ingin mempermasalahkan hal itu lebih panjang lagi walaupun sejujurnya ia sangat kecewa pada Inka. Akhirnya, dalam satu hari masalah itu rampung.

Hubungan Grean dan Inka cukup mengalami perkembangan, dimana mereka berdua sering berkomunikasi via chatting dan selama satu bulan terakhir ini Grean dan Inka juga selalu pulang sekolah bersama.

Tentu Gilsha mengetahuinya, bagaimana tidak? Inka saja selalu menceritakan semuanya kepada Gilsha tanpa tertinggal sedikitpun.

Sejujurnya tak ada yang berubah dari sikap Grean, pada saat Grean bersama Inka-pun, ia masih setia dengan sikap diamnya, tapi Gilsha bersyukur karena Grean mau memberikan kesempatan pada Inka sesuai permintaan Gilsha.

Pada saat Grean dan Inka pulang bersama, sebenarnya Gilsha selalu diajak karena kebetulan rumah mereka bertiga satu arah, tapi Gilsha menolaknya.

Gilsha menolak karena ia sadar betul bahwa ia takkan mampu berada di tengah-tengah Grean dan Inka.

Mendengar cerita tentang chatting Grean dan Inka saja sudah cukup memporak-porandakan hatinya. Apalagi.. ya begitu lah!

Terakhir kali, Grean juga hanya mengirimkan pesan kepada Gilsha untuk meminta maaf atas perlakuan Selo, namun Gilsha tak membalas pesan Grean.

Setelah itu Grean tak pernah mencoba menghubunginya lagi. Lagian untuk apa Grean menghubungi Gilsha? Tak ada lagi alasan mereka untuk berkomunikasi karena tugas Gilsha sudah selesai. Tugas untuk merelakan Sang Firstlove.

***

"Huaaa!! Akhirnya bisa lepas juga dari jeratan mematikan pelajaran Matematika!" Seru Rosi sambil tubuhnya mencak-mencak tak jelas.

"Bener tuh! Gila gak sih? Pak Anton tuh ngajarnya cepet banget kayak dikejar-kejar setan. Dipikir kita itu cucu Professor kali ya mampu nyedot rumus segitu banyaknya dengan waktu singkat!?" Cerocos Yolla menimpali pernyataan Rosi.

"Otak kalian aja yang gak nyampe." Cetus Inka.

"Cih, sombong!" Sahut Rosi.

"Kan gue emang punya sesuatu yang patut disombongkan, Yos!"

"Tapi tetep aja hukum sombong itu Haram!"

"Lebih Haram lagi kalo suka nyontek tugas temen, khususon tugas Matematika." Sindir Inka untuk Rosi.

"Nyindir nih??"

"Sebenernya engga si, tapi kalo lo ngerasa ya syukur deh."

Gilsha sesekali hanya tersenyum mendengar percakapan ketiga sahabatnya yang gendeng itu. "Eh gue pamit duluan ya ke lapangan Basket, sebentar lagi mulai nih ekskul Cheers-nya."

"Yaelah, buru-buru amat sih, Gil? Ekskul karate gue juga dimulai setengah jam lagi." Timpal Rosi.

"Ya kalo Karate kan pembimbingnya didatengin dari luar sekolah, nah kalo Cheers? Kakak kelas bre pembimbingnya! Bisa-bisa berabe gue kalo sampe telat."

Grean&GilshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang