G&G 27 - Accompany

88 16 6
                                    

Gilsha mendamprat habis-habisan jantungnya ketika mengetahui bahwa jantungnya terlalu peka akan situasi. Malu bukan main membayangkan Grean beranggapan bahwa ia benar-benar gugup.

Lagi-lagi Gilsha berhenti, mencoba mengambil napas dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan untuk mengembalikan normal detak jantungnya.

Tanpa disadari sesuatu menggelepar dalam perutnya, gelepar urat-urat perut yang kosong. Hal itu membuat Gilsha tau sekarang tujuannya harus kemana!

***

Di meja kantin yang biasa, Inka nampak bertopang dagu tanpa sedetikpun mau melirik Ketoprak yang sudah dipesannya.

"Lo gak laper?" Pertanyaan itu menculat saja dari mulut Selo.

Inka menengok. "Enggak."

"Nanti Grean pasti dateng, lo makan dulu aja. Kasihan ketopraknya gak di jamah-jamah."

Inka tersenyum getir lalu mengikuti apa saran Selo.

Masih dimeja yang sama, Daniel malah sibuk memerhatikan Rosi yang tengah menyantap makanan langganannya yaitu Siomay. "Lahap banget sih makannya?"

"Lo mau?"

"Enggak ah. Liatin lo udah bikin gue kenyang."

Pipi Rosi seketika dipenuhi oleh rona merah yang menyebar tanpa aba-aba. "Apaan sih?"

Daniel terkikik renyah. "Yos, lo bisa munduran dikit gak?"

"Kenapa sih?"

"Cantik lo kelewatan."

Ucapan Daniel berhasil memperdaya Rosi. Rosi merasa ia telah tenggelam sedalam-dalamnya di lautan cinta milik Daniel.

Awalnya Rosi memang agak sedikit 'baper' dengan Varos yang sempat beberapa kali menggodanya, namun Varos tiba-tiba saja berpindah haluan pada Yolla.

Tak ada yang tau bahwa Rosi merasakan 'kekecewaan' sampai akhirnya Daniel datang dan mengisi tempat yang sebelumnya diisi oleh Varos. Sebentar.

"Ada kresek gak nih? Gue mual soalnya!" Celetuk Varos.

"Jangan muntah disini, muntahan lo banyak bakterinya." Timpal Daniel.

"Biarin aja, biarin bakterinya nyerang lo."

"Gak papa, asalkan gak nyerang Yosyos."

"Kalo nyerang Rosi gimana?"

"Ya gue bakal suruh Yosyos mandi pake Det--"

Gedebug!

Buku berwarna pink bergambarkan Princess Aurora secara tiba-tiba jatuh dimeja, tepat didepan Daniel.

Kepala Daniel menengadah. "Tuti?"

"Tuh kan bener deh apa dugaanku, kamu kan yang nyoret-nyoret buku aku?!" Gertak cewek yang berpenampilan sangat norak.

"Apaan sih? Gue gak tau apa-apa!"

"Coba buka bukuku yang bagian belakang sendiri!"

Dengan secepat kilat tangan Daniel membuka buku itu dan membaca tulisan yang terpampang di lembar terakhir.

Tuti, aku sebenarnya ingin mengungkapkan sesuatu sama kamu udah lama nget, tapi bibirku kelu. Melalui tulisan ini, aku ingin mengatakan:

Elapeyu polepel en epel unch unch:*
From: Babang Enil.

Mata Daniel membulat sempurna, ia kaget sekaligus jijik membaca tulisan itu.

"Kamu suka sama aku? Kalo iya gak usah nembak lewat ginian dong! Ini kan buku pelajaran masa dicoret-coret!"

Grean&GilshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang