G&G 2 - Siapa Dia?

170 26 9
                                    

PLS hari pertama di isi dengan perkenalan dari para guru dan kakak-kakak pembimbing OSIS.

PLS hari kedua di isi dengan agenda sosialisasi dari anggota kepolisian.

Dan, tibalah PLS hari ketiga. Pada PLS ketiga ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya yang terasa sangat membosankan.

Ya, hari ini semua murid tingkat X mengikuti acara outbond ke hutan pinus yang letaknya tidak jauh dari sekolah, sekitar satu jam perjalanan.

"Eh, De-Gil! Lo sama dua temen lo ini dapet Bus 2." Suara nyaring tersebut dilontarkan untuk Gilsha.

"Eh, kak Icha? Ish jangan panggil De-Gil dong ah jelek banget!"

"Biarin, suka-suka gue dong!"

De-Gil artinya Dede Gilsha. Gilsha sebenarnya sangat amat tidak setuju jika ia dipanggil seperti itu karena menurutnya panggilan tersebut begitu jelek, hampir mirip De-Kil. Tapi apa boleh buat? Itu adalah panggilan kesayangan kak Icha terhadap Gilsha.

"Kemaren dipanggil Bu-Gil ama Varos, sekarang dipanggil De-Gil sama kakaknya Varos. Miris amat nama lo bu!" Ledek Inka.

"Sumpah demi apa? Kok Varos panggil lo Bu-Gil sih, De-Gil? Wah ngaco tuh anak, adeknya siapa kira-kira ya?" Tanya Icha sok polos.

"Adek lo ih! Gak usah sok amnesia." Bentak Inka dan Rosi kompak.

"Dia adik gue ya? Ya ampun! Sorry deh. Secara, dia udah lama banget tinggal di London ampe bikin gue lupa kalo gue punya adek. Gue pikir gue anak sematalenong!"

"Sematawayang woy!" Ralat Inka dan Rosi bersamaan.

Icha memang jarang sekali bertemu dengan Varos. Biasanya Varos hanya pulang kampung satu tahun sekali pada saat Hari Raya Idul Fitri. Tak heran jika kak Icha selalu merasa kesepian, kecuali jika ia berkunjung ke rumah Gilsha atau sebaliknya.

Mengenai Icha, sebenarnya ia sekarang sudah memasuki ranah kelas XII dan bukan anggota OSIS lagi namun karena para guru masih mempercayai Icha untuk menangani kegiatan sekolah mau tidak mau Icha harus melaksanakannya, ya walaupun untuk kegiatan-kegiatan tertentu saja agar tidak terlalu mengganggu konsentrasinya di kelas XII.

"Eh, btw kenapa Varos panggil lo Bu-Gil si, De-Gil?" Tanya Icha pada Gilsha.

Sebelum Gilsha menjawab pertanyaan Icha, Rosi sudah menyambar pertanyaan Icha terlebih dulu. "Jadi gini loh kak, itu sebenernya singkatan. Gilsha kan cerewetnya minta ampun tuh kayak Ibu-Ibu komplek, makanya BU untuk Ibu, dan GIL untuk Gilsha. Dan jika disambung? Ah hayati gak kuat nyebutnya."

"Haha, ada ada aja tuh si kunyuk satu." Sahut Icha dengan tawanya ysng menggelegar mendengar penjelasan Rosi.

Entah syaithon apa yang merasuki Varos sampai ia membuat nama panggilan se-absurd itu untuk sepupunya.

Dari kejauhan nampak cowok bertubuh sedang, rambut lurus agak diponi melambai-lambaikan tangannya ke arah Gilsha, Inka, Rosi dan Icha. Tentu saja cowok itu adalah Varos.

Gilsha dkk. berjalan menuju Varos.

"Aduh, lama amat Bu? Runding mulu kayak menteri aja!" Cerocos Varos.

Grean&GilshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang