G&G 41 - Effect

140 20 28
                                    

Jika ada yang bertanya kepadaku mengenai hal termanis di dunia ini, aku akan menjawab 'kamu'

Jika ada yang bertanya kepadaku mengenai hal terindah di dunia ini, aku akan menjawab 'kenangan bersamamu'

Dan jika ada yang bertanya kepadaku mengenai hal terkejam di dunia ini, pasti aku akan menjawab 'ketika kamu meninggalkanku'

Itulah kenyataan yang sebenar-benarnya.

Apa?

Oh, kamu tidak percaya?

Jika begitu, mari kita perinci lebih dalam lagi.

Kamu meninggalkanku tanpa alasan setelah hadir memberi begitu banyak harapan seolah-olah kita akan bersama selamanya.

Lantas, apakah artinya diriku di hidupmu setelah semua yang terjadi?

Tidakkah kamu merasakan betapa aku tulus mencintaimu?

Melakukan segalanya untukmu?

Dan,

Mempertahankan kamu bersama rasa ini seutuhnya?

Ya,

Sepenuhnya aku sadar..

Ternyata hatiku ini tak pernah cukup menjadi rumah bagi jiwa petualangmu

Cintaku-pun tak pernah mampu mendinginkan panasnya geloramu

Lalu aku bisa apa?

Mengais belas kasih yang kamu cecer di sepanjang jalan?

Tidak!

Itu bukan cinta, jika hanya memberi luka dan derita.

MN


Rajutan tinta hitam yang ter-tumpah ruah dalam lembaran kertas putih nan polos itu seakan-akan menjadi media transfer rasa bagi Gilsha.

Meskipun melakukan hal tersebut tidak menjamin dapat menyembuhkan luka abstrak yang terukir dalam kelenjar terbesar dalam tubuhnya,

Akan tetapi,

Menulis bisa membuat Gilsha mampu mendeskripsikan sesuatu yang menerpa hatinya, menjadi sebuah gagasan yang sekiranya dapat di pahami oleh mata.

Gilsha tidak tahu ini kebetulan atau bukan, tapi setiap kali perasaannya tengah gundah gulana, hujan selalu datang menyentuh permukaan bumi.

Dan sialnya,

Waktu memulai perannya : mengurai tetes hujan menjadi kepingan kenangan yang menelusup tanpa permisi dan membasahi nurani.

Kemudian tetesan air tersebut merangkak naik, menyusun kata-kata yang di bicarakan oleh pelupuk serta memaksa mata bekerja mengeluarkan kalimat penuh derita.

Damn!

"Jadi ini rasanya jatuh cinta dan patah hati secara bersamaan? Jadi dia datang hanya untuk pergi?"

"Hh, kalo datang terus pergi mah tukang galon juga bisa. Udah gitu di kasih tissue lagi sebelum bener-bener pergi. Nah, lo apa kabar? Nyatanya lebih baik tukang galon daripada lo."

Setidaknya seperti itulah racauan Gilsha.

Semenjak kejadian malam itu, gadis ber-zodiak Aquarius ini hanya mengurung diri di kamar.

Grean&GilshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang