G&G 18 - Terkekang

88 18 8
                                    


"Yuhuuu.. Good Morning Rosike dan Yollanda?" Sapa Inka dengan raut wajah yang sangat sumringah.

Rosi dan Yolla yang tengah melakukan aksi 'menyalin' tugas-pun terkejut ketika mendengar sapaan Inka.

"Semangat banget lo, In?" Jawab Rosi tanpa meninggalkan aksinya.

"Woos, iya dong. Liat nih! Taraaaaa!!"

Rosi mengeluarkan tupperware berwarna ungu dari tasnya, berisikan beberapa potong sandwich.

"Waah, itu buat kita?" Tanya Yolla antusias.

Rosi menoleh sejenak. "Yash.. Itu sandwich buat kita-kita, In? Tau banget sih kalo gue belum sarapan! Siniin!" Kata Rosi seraya mengambil tupperware tersebut dari tangan Inka.

"Cih, apaan sih? Ini buat My Prince Migreano!"

Yolla berdecak. "Kalo itu buat Grean, ngapain coba di tunjukkin ke kita?!"

"Ya jadi gini loh, kalian mau gak temenin gue buat kasih ini ke Grean? Mau ya?"

"Males!" Tolak Rosi dan Yolla dengan penuh keyakinan.

"Tuh kan, gitu!"

"Lo gak pake kacamata kan, In?" Tanya Rosi kesal.

"Masih pagi udah ribut aja!" Gertak Gilsha yang baru saja memasuki ruangan kelas.

"Eh, Gilsha? Lo udah berangkat? Ya ampun! Hari ini lo cantik banget kayak Bella Hadid!" Bullshit Inka.

Gilsha mengernyitkan alis.

Rosi mengumpat. "Ada maunya tuh, Gil!"

Inka cengengesan tak jelas. "Anu.. Itu.. Lo mau temenin gue ke kelasnya Grean?"

Sepagi ini?

"Ngapain?"

"Gue tadi bikin sandwich, nah gue mau kasihin ke Grean. Tau aja dia belum sarapan, tapi gue yakin sih dia emang belum sarapan."

"Gak mau, ah."

"Yah, kok gitu? Cuma lo satu-satunya harapan gue, Gil. Tuh Rosi sama Yolla udah nolak mentah-mentah."

"Sendiri, aja."

"Gue udah lama sendiri, rasanya gak enak." Balas Inka polos.

"Maksud gue--"

"Ayo Gil ah! Masih ada waktu 10 menit sebelum bel masuk! Kalo lo gak mau nemenin gue, gue bakal--"

Kalimat Inka terhenti ketika ia melihat Gilsha sudah berjalan keluar lebih dulu darinya.

"Ayo!"

Inka tersenyum senang. Mereka berdua berjalan menuju kelas Grean yang letaknya berdampingan dengan kelas mereka.

Saat sampai di ambang pintu kelas Grean, mata Inka menyipit mencari sosok cowok bertubuh tinggi itu.

"Nah, tuh dia!" Ujar Inka sambil menunjuk pada bangku Grean.

Gilsha hanya mengangguk. "Gue tunggu disini aja ya?"

"Iya."

Inka melenggang menuju bangku Grean.

"Selamat pagi, calon pacar?"

Please, In! Gue denger! Gerutu Gilsha dalam hati.

Daniel melongo mendengar sapaan Inka pada sahabatnya. "Dulu aja malu-malu, sekarang blak-blakan gini!"

"Orang kan harus punya kemajuan Dan kalo pengin membangun sebuah hubungan!" Jawab Inka.

"Gitu ya?"

Grean&GilshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang