8. FROM

190 44 8
                                    

"KEVIN!"

Kevin menutup telinganya ketika suara sang mama terdengar. Ia meringis kemudian terkekeh tidak jelas sambil menghampiri mamanya yang sedang berdiri di depan pintu.

"Mama udah nunggu kamu sampe botak sariawan, kamu malah dateng dengan komuk gak bersalah," cicit sang mama, Vinna.

"Maaf Mamaku sayang." Kevin langsung memeluk lengan Vinna dengan manja, membuat Vinna mendelik tidak suka.

"Ayo cepet, nanti Mama telat lagi arisannya."

"Loh? Tadi katanya mau ke Salon? Kok malah jadi arisan?" Kevin sudah malas jika mendengar kata 'arisan'. Pasalnya ia selalu di paksa untuk menemani Vinna juga. Dan selanjutnya Kevin akan menjadi bahan cubitan para tante-tante.

"Ke Salon dulu, nanti langsung arisan di rumah tante Metti." Vinna mengambil kunci mobil dari tas dan langsung menyerahkannya pada Kevin.

"Kevin ikut gitu?"

"Ya iyalah!" Vinna menjitak kening Kevin keras, "Mama lagi males nyetir mobil. Jadi kamu yang harus nemenin Mama."

"Kan ada Pak Taryo, Mah." Kevin memasang wajah semelas mungkin.

"Pak Taryo suka ilang-ilangan kalo Mama lagi arisan, males ah." Vinna mengibaskan rambutnya kebelakang kemudian berjalan menuju mobil milik keluarga Mahaprana.

"Kevin belom ganti baju, Mah!" teriak Kevin dari tempatnya berdiri tadi.

"Cepet ganti, 5 menit!" Kevin langsung berlari menuju kamarnya dan berganti pakaian secepat mungkin.

***

"Kevin, buruan ngebut! Ini udah mau telat, aduh, ya ampun!" Vinna sedari tadi berkacak pinggang, melihat Kevin yang melajukan mobilnya dengan sangat lambat.

"Kamu ngapain malah ketawa?" sinis Vinna, mendelikkan matanya tajam ke arah Kevin.

Siapa yang tidak kesal, jika seusai dari salon, bukannya mendapat pujian dari sang anak, ia malah mendapat kekehan, atau lebih tepatnya ledekkan? Ahh, itu membuatnya kesal.

"Mama kaya tante girang ih lu––"

"Bilang apa kamu tadi!?" sela Vinna cepat.

Bukannya menghentikan tawanya Kevin justru semakin tertawa keras. Dan hal itu berhasil membangunkan singa betina. Siapa yang tak tertawa, jika melihat seorang wanita paruh baya mewarnai rambutnya dengan warna hijau, belum lagi menggunakan dress yang senada dengan rambutnya. Memang sih Mamanya ini masih terlihat cantik dan awet muda di umurnya yang ke 39 tahun, tapi tetap saja  terlihat aneh, bila wanita paruh baya yang gayanya seperti anak muda seumurannya dengannya berpenampilan seperti itu.

"Uang jajan kamu Mama potong," ujar Vinna dengan tenangnya. Hal ini membuat Kevin dengan cepat langsung menoleh ke arahnya.

"Mah! Kevin kan udah mau anterin Mama, masa uang jajannya dipotong?"

"Kendarain dulu mobilnya dengan benar Kevin, jangan mengalihkan pandangan kamu!" Kevin menghela napas dengan pasrah.

Selalu saja seperti ini bila bersama ibunya, dasar ibu-ibu genit!

***

"Ya ampun Kevinn, ini kamu? Kamu kok makin cakep aja sih?"

"Vin, ini beneran anak kamu kan? Kok kaya Oppa-Oppa Korea sih?"

"Kevin kamu cocok deh kalau jadi artis, ganteng bangett!"

"Vinna, jodohin anak kita aja yuk."

"Jangan, sama anak saya aja Vin. Pasti cocok deh."

Dan masih banyak lagi, rumpian ibu-ibu jaman now itu yang tidak henti-hentinya memuja Kevin.

Kevin tahu kalau dia tampan, cool, manis, badboy lagi. Tapi nggak usah berlebihan juga kali.

Lihat saja Mamanya itu, bukannya membantu Kevin dari rubungan ibu-ibu di sini, ia malah tersenyum lebar seakan-akan memang ingin pamer kalau ia memiliki anak secakep Kevin. Ck, ck, ibu macam apa itu?

"Emm, Tante, aku pengin pipis. Udah dulu yah, kebeleeet, takut pup di sini duluan. Dahhh, semua. Mah Kevin pengin pipis ya!" Dengan secepat kilat Kevin berlari menghindari para ibu-ibu yang membuatnya risih.

"Loh dia kebelet pipis kok bilangnya takut pup duluan sih?" ujar salah satu teman Vinna, yang menyadari kebodohan Kevin.

Vinna gelagapan, awas saja anaknya itu. Padahal ia sudah dengan bangga memperkenalkan Kevin pada teman-teman arisannya, dan seenaknya Kevin malah mempermalukan dirinya dengan sifat bodohnya itu?

________

To be continue...

Can you appreciate our work with your vote and comments?

Music From Badboy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang