38. MFB

121 26 3
                                    

Here I will sing a song, especially for someone,” kata Kevin dengan senyum lebarnya. “He is my teacher, my friend, my sister, my girlfriend and my future fiance and wife,” lanjutnya.

“Wah, jadi lagunya untuk mereka semua?” kata sang mc.

“Yes, because they are the same person, the initials are NC.”

“Wow amazing!”

Kevin hanya tersenyum lebar.  Sampai akhirnya acara pun dimulai, para mc sudah berlari menuju belakang panggung. Yang ada sekarang hanya Kevin dengan gitarnya.

Suara penonton semakin riuh saat Kevin sudah memulai intro melalui gitarnya.

“KEVINNN! I LOVE YOU!”

MY HUSBAND!

“AAAA KEPINNNN!!”

RAHIM GUE ANGET SIALAN!” Kalau yang ini jangan ditanya dari mana asalnya. Sudah dipastikan orang Indonesia yang berteriak seperti itu.

Kevin terkekeh pelan, sambil perlahan-lahan terus memainkan gitarnya.

Lagu, pelan-pelan sudah Kevin bunyinya, disambut oleh para fansnya yang berteriak tak keruan. Di antara ribuan atau bahkan jutaan orang di depannya. Kevin hanya berharap ada satu orang yang Kevin tunggu-tunggu selama ini.

Tentu saja Nara.

Namun, rasanya semua itu hanya angan saat lagu yang Kevin nyanyikan sudah hampir habis, tapi tak Kevin temukan Nara di banyaknya para penonton.

Sampai lagu berhenti dan suara gitar ikut berhenti, orang yang dicarinya tak kunjung hadir, membuat Kevin lagi-lagi mendesah kecewa.

“TERIMA KAS—”

“KEVINNN!!!!!!”

Jantung Kevin berhenti berdetak kala suara itu terus berdengung di telinganya. Rasanya mustahil kalau suara itu benar-benar nyata. Bayangkan saja dari jutaan orang di depannya, mengapa ia hanya fokus pada satu suara?

Kevin memejamkan matanya, lantas menggelengkan kepalanya beberapa kali, menghilangkan halusinasi yang terngiang di kepalanya saat tiba-tiba pikirannya mengingat Nara.

“KEVINNN! IM HERE!

Kevin terus menggelengkan kepalanya, sampai suara itu terdengar untuk ketiga kalinya.

“KEVIN! INI AKUU, NARAAA!!”

Cepat-cepat Kevin menolehkan kepalanya ke depan, dan entah keajaiban dari mana, dari sekian banyaknya orang hanya ada satu titik yang menjadi perhatiannya.

Nara, dengan tangan yang terus melambai ke arahnya, dan duduk di kursi rodanya, jangan lupakan juga pakaian rumah sakit yang masih ada di tubuh nya.

Deg!

Apakah ini nyata?

Kevin menggelengkan kepalanya, ia menyipitkan mata untuk melihat Nara dengan jelas. Masih sama, ada Naranya di sana, masih dengan senyum lebar yang sangat-sangat Kevin rindukan.

Tanpa pikir panjang Kevin berlari cepat, membelah ramainya penonton dan mengabaikan manager serta rekan kerjanya yang terus meneriaki dirinya, jangan lupakan juga para satpam yang terus menarik tubuhnya menjauh dari para fans, namun setera Kevin tepis dengan kasar.

Tujuannya saat ini adalah menemui Nara!

Rasanya sulit bagi Kevin untuk menghampiri Nara, bagaimana tidak jika para fansnya sibuk mengeribunginya. Perlu diingatkan lagi, kalau ini jutaan penonton.

Music From Badboy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang