Saat ini Kevin sedang membujuk Nara yang sedang merajuk. Wanita itu tadi marah pada Kevin karena Kevin membohonginya. Nyatanya, orangtua Kevin tidak ingin bertemu dengannya seperti kata Kevin tadi.
“Bu, jangan marah dongg, saya mau tampil nih Bu, jangan marah ya, saya minta maaf Bu.” Kevin menatap Nara dengan wajah memelasnya.
“KEVIN, BURUAN!” teriakan Liyo, Kevin abaikan, fokusnya kali ini hanyalah pada Nara.
“Bu, jangan diem aja dong. Saya gak enak nih.”
Hening, tidak ada jawaban apapun dari Nara, bahkan cewek itu dengan santainya memainkan ponsel tanpa mempedulikan Kevin.
Tamu-tamu mulai berdatangan, dan entah ini hanya perasaan Kevin atau bukan, tapi Kevin merasa bahwa hampir semua orang sedang menatap dirinya dan Nara. Apa karena baju yang mereka kenakan sama? Entahlah Kevin tidak peduli.
Ide licik seketika tiba di benaknya, cowok itu menatap Nara dengan senyum miring lantas bangkit dari duduknya.
Nara yang mendengar dencitan kursi pun sontak mengalihkan pandangannya pada Kevin. Matanya menyipit, kala melihat Kevin yang menghampirinya, sampai akhirnya matanya membelalak saat Kevin berlutut di hadapannya, dan tentu saja itu mengundang perhatian banyak orang.
Kevin tersenyum manis dengan tangan yang tiba-tiba menggenggam tangan Nara dengan erat. Cowok itu mendongak, menatap Nara dengan intens.
“Sayang, kamu masih marah ya sama aku? Maafin aku ya Sayang? Aku mohon Sayang, aku ngaku salah.”
Deg!
Jantung Nara seketika berdetak kencang dengan wajah yang merah padam.
Apa urat malu cowok di hadapannya ini sudah putus?
Lihat saja, bahkan sekarang semua orang fokus menatapnya dan itu membuatnya sungguh tidak nyaman!
“Kevin...,” kata Nara dengan suara tertahannya. Matanya melotot dengan dada yang naik turun.
“Iya sayangku?” Kevin mengeluarkan smirk nya.
Nara diam. Sampai akhirnya menatap Kevin dengan senyuman lebarnya. Wanita itu menarik tangannya yang masih di genggaman Kevin lantas mengarahkan telapak tangannya pada wajah mulus Kevin.
Cewek itu mengusap pipi Kevin dengan lembut seraya berkata, “iya sayang, aku udah maafin kamu. Sekarang kamu tampil ya, katanya mau kasih aku kejutan?”
Berhasil.
Nara berhasil membuat Kevin diam tak berkutik dengan tubuh yang sedikit kaku bak es batu. Mata cowok itu mengerjap beberapa kali mendengar panggilan ‘sayang’ yang Nara ucapkan.
“Sayang buruan, itu temen kamu udah pada nungguin,” kata Nara dengan nada mengusir, tetapi terdengar lembut.
Kevin hanya mengangguk singkat. Ia bangkit dengan tegang lantas melangkah menuju teman-teman band-nya yang sedang menatapnya dengan tatapan menggoda.
“Kevin!” panggil Nara setengah teriak.
Kevin berbalik dan langsung mendapati Nara yang sedang melambaikan tangannya ke arah pemuda itu.
“Semangat sayang, love you,” teriaknya terlihat semangat. Padahal, dalam hati ia sudah merencanakan akan meneggelamkan diri ke dasar laut.
“Ekhem, yang lagi kasmaran mah beda ya!” seru Liyo yang berada tak jauh dari Kevin, diikuti oleh yang lainnya.
“Depan umum woy!”
“Cie, cie.”
Suara godaan dari teman-teman band-nya berhasil menyadarkan lamunan Kevin. Dengan pelan-pelan cowok itu menatap Nara, dan ia merutuki dirinya sendiri saat melihat Nara yang yang menatapnya dengan senyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Music From Badboy✓
Novela Juvenil[teenfiction, romance] Dear my love teacher, I want to give you music. Listen, I hope I find you. Stay with me, don't go. ____________________________________________ "Bu, jadi pacar beneran saya mau nggak?" -Kevin Ezra Mahaprana "Kamu sadar gak sih...