34. MUSIC

105 27 5
                                    

Ini hari kelima Kevin tidak bertemu Nara, tapi entah kenapa amarahnya masih belum reda, tidak, Kevin tidak marah, ia hanya, kecewa?

Kevin kecewa karena Nara melampiaskan semuanya pada Luna, Kevin kecewa karena Nara tak percaya pada cintanya sampai-sampai cemburu pada Luna sampai segitunya, dan Kevin kecewa karena Nara malah berlaku kasar pada Luna, bahkan mengatainya ... Jalang?

Itu benar-benar keterlaluan!

Rindu?

Tentu saja Kevin rindu, sangat. Kalau hari-hari biasanya, Kevin akan berangkat pagi hari hanya untuk antar Nara, dan pulang cepat untuk mengantar cewek itu. Kevin rindu saat mereka mengobrolkan sesuatu yang random, bernyanyi bersama di dalam mobil, tebak-tebakan sesuatu yang tak penting dan bercerita banyak hal lainnya lagi.

Rasanya, ingin Kevin ke rumah Nara sekarang juga, mengajak cewek itu pergi dan kembali pada kebiasaan-kebiasaan kecil saat semenjak mereka menjalin hubungan.

"Vin!" Merasa pundaknya ditepuk, Kevin menoleh dan mendapati Liyo berada di hadapannya.

Ya, saat ini dirinya sedang di kafe, kembali pada rutinitas sehari-harinya sebelum ia menjalin hubungan dengan Nara.

"Kenapa?" tanya Kevin santai.

"Ada masalah apa lo? Tumben ngelamun, kesambet setan apaan?"

“Pusing gue,” kata Kevin sembari menyeruput es teh miliknya.

“Ada masalah sama guru lo itu, siapa namanya? Nura? Rana, eh siapa sih? Lupa gue.”

“Nara, bego!”

“Hahahah, iya itu maksud gue. Jadi, kenapa?”

Kevin bangkit dari duduknya, lantas menatap Liyo dengan senyum lebar. “Kepo lo! Udah ya gue balik duluan, salam buat semuanya!”

“Woy Vin, gue penasaran Vin!” teriak Liyo saat Kevin mulai menjauh.

“BODO AMAT, GAK PEDULI!”

**

Kevin termenung di ranjangnya. Rasa rindunya pada Nara entah mengapa semakin hari semakin membesar. Tadi pagi adalah jadwal Nara mengajar di kelasnya, tapi bukannya Nara yang Kevin lihat ia malah melihat bu Lia yang mengajar, dengan alasan menggantikan Nara.

Sebenarnya, ke mana cewek itu? Apa Nara menghindarinya?

Setelah sekian  lama termenung, Kevin mengambil ponselnya di atas nakas. Cepat-cepat ia nyalakan ponselnya yang sudah lama ia matikan. Persetan dengan amarahnya! Perasaannya tidak enak, Kevin merindukan Nara!

235 panggilan tak terjawab, terakhir pukul 11.00 malam, tepat ketika paginya mereka bertengkar. Rasa bersalah seketika bersarang di dadanya, dan semakin besar kala melihat pesan yang dikirimkan Nara.

Jantung Kevin rasanya hampir berhenti berdetak saat melihat pesan terakhir yang Nara kirimkan.

Beautiful tiger💓

|Vin, bentar lagi aku take off
|Aku, kangen kamu
|Vin, kamu nggak mau ketemu aku?
|Vin, untuk terakhir kalinya, pliss
|Vin, 5 menit lagi aku take off
|Aku minta maaf soal Luna
|Kevin, aku sayang kamu😘
|Sampai bertemu di lain hari👋
|Aku harap, kamu selalu bahagia💓

Kevin mengembangkan senyumnya ketika membaca pesan saat Nara menyayanginya, namun senyumnya langsung hilang saat ia terus menscrool pesan dari Nara da fokus berhenti di dua kalimat.

Music From Badboy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang