“Mau ke mana kamu Kevin?” Suara Kenan mengintrupsi ruang keluarga ketika Kevin datang lengkap dengan pakaian casualnya. Kemeja kotak-kotak berwarna hitam putih, celana jeans hitam dan terakhir tentu saja sepatu kets hitamnya yang menempel sempurna pada kakinya.
Sungguh, Vinna terpesona melihat penampilan anaknya itu. Yang biasanya selalu memakai baju dengan urakan, tapi kali ini memakai pakaiannya dengan rapi.
“Biasa Pa, acara kafe. Jadi, gimana penampilan Kevin? Udah mirip artis Korea belum?” tanya cowok itu dengan tangan kanan yang mengusap rambutnya beberapa kali.
“Ganteng Vin! Ganteng bangettt!” seru Vinna membuat Kevin melebarkan senyumnya, berbeda dengan Kenan yang memutar bola matanya jengah.
“Gantengan aku kali Na.” Setelah mengucapkan itu, Kenan melenggang pergi, membuat Kevin menatapnya melongo.
Ia tidak salah lihat kan? Bapaknya cemburu padanya? Bapak es nya itu? Serius? Cemburu? Pada anaknya sendiri? Serius? Hahahaha.
“Santai aja kali Pa, sama anak sendiri kok cemburu. Udah tua Pa, yah jelas dong gantengan Kevin, Kevin kan masih muda gak kayak Pap—”
Pak
“Aw! Sakit Maa....”
“Sama orangtua gak sopan, udah sana pergi! Gara-gara kamu nih Papa jadi ngambek. Awas yah kamu kalo nanti malem Papa tidurnya gak meluk Mama. Mama cincang daging kamu Kevin! Liat aja nanti. Lagian kamu jadi orang gak tau terima kasihnya, kamu itu ganteng juga turunan dari Papa kamu, coba kamu pikirin kalo Mama nikah sama Mang Ujang yang tukang ojek itu, apa kamu sekarang akan seganteng ini mukanya hah?! Jawab Mama Kevin, jawab jangan diem aja! Dasar, anak gak tau malu!” Vinna melenggang pergi, membuat Kevin menelan ludahnya dalam-dalam.
Perkataan panjang lebar mamanya itu sungguh mengerikan! Bisa-bisa ia stress jika berlama-lama mendengar ocehan Mamanya itu.
“Tapi bener juga yah, kalo bokap gue Mang Ujang apa gue bakal seganteng ini?” Kevin berpikir sejenak sampai akhirnya ia teringat janjinya dengan Nara. “Aish, gara-gara Mama gue lupain Bu Nara!” Setelahnya Kevin melenggang pergi.
***
“Kamu telat lima menit sepuluh detik,” kata Nara ketika Kevin baru sampai di hadapannya.
Pandangan Kevin tak bisa teralihkan pada cewek di depannya itu. Sungguh, hari ini Nara sangat cantik. Tidak, tidak. Bukan sangat lagi, tapi sangat sangat sangat cantik!
“KEVIN!” Kevin mengerjapkan matanya beberapa kali ketika Nara berhasil membuatnya tersentak kaget.
“I-iya Bu?”
“Saya dari tadi ngomong panjang lebar kamu diem aja! Lagipula kamu ngapain mandangin saya sampai segitunya. Itu gak sopan Kevin!”
Cowok itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “B-Bu Nara can-tik banget sih,” kata Kevin gugup. Dan, perlu kalian tahu, ini pertama kalinya Kevin merasa gugup! Pertama kalinya!
Nara mengalihkan pandangannya, wajahnya memerah dan seketika jantungnya berdegup kencang. Pandangan Nara perlahan beralih pada Kevin. Seketika matanya mengerjap beberapa kali dengan mulut yang menganga lebar. Bodoh! Nara bodoh! Kenapa ia bisa terpesona pada muridnya sendiri!
Tapi ... malam ini Kevin sangat tampan. Ya Nara akui itu.
“Eh iya, saya baru sadar, kok baju kita sama ya Bu?” Perkataan Kevin berhasil membuat Nara mengambil kembali alam sadarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Music From Badboy✓
Teen Fiction[teenfiction, romance] Dear my love teacher, I want to give you music. Listen, I hope I find you. Stay with me, don't go. ____________________________________________ "Bu, jadi pacar beneran saya mau nggak?" -Kevin Ezra Mahaprana "Kamu sadar gak sih...