36. MFB

119 26 1
                                    

2 tahun sudah terlewati. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Rasanya baru waktu itu Kevin memasuki sekolah dasarnya dan sekarang, tanpa disadari ia beranjak menjadi seorang lelaki dewasa.

Banyak yang berubah selama 2 tahun ini. Salah satunya kehidupan Kevin yang sudah banyak berubah. Kevin yang dulu pecicilan, absurd, kekanakan, mudah tersenyum, nakal, bad boy seakan hilang ditelan bumi. Yang ada hanya Kevin yang pendiam, berontak, dan sedikit lebih dewasa.

Selama itu Kevin berusaha mencari Nara, dan selama itu juga Kevin tak pernah bertemu atau melihat cewek itu. Rasa rindu semakin lama semakin meluap, semua usaha sudah ia lakukan hanya untuk mencari gadis itu. Bahkan Kevin rela mengikuti banyak kompetisi-kompetisi menyanyi dengan tujuan bisa menemukan Nara. Sampai akhirnya, apa yang ia inginkan tercapai.

Kevin sudah menjadi artis mendunia saat ini, rasanya mustahil jika tak ada yang mengenal seorang Kevin. Artis muda asal Indonesia yang terkenal dengan suaranya yang luar biasa.

Mengingat itu Kevin tersenyum kecil, andai ada Naranya saat ini, pasti hidupnya lengkap dan bahagia tanpa batas. Membayangkan Nara ada di sisinya saja sudah berhasil membuat jantung Kevin berdetak cepat. Rasa itu masih sama, bahkan semakin bertambah setiap harinya.

Terkadang pikirannya berkata, sudah tiada kah Nara? Namun selalu ditepisnya pikiran itu cepat-cepat. Tidak mungkin, Naranya tidak mungkin pergi meninggalkan dirinya.

Semenjak hari itu, hari di mana ia berdebat dengan Kenan untuk terakhir kalinya Kevin benar-benar melanjutkan kuliahnya di jurusan musik, tapatnya di Royale Collage Music di Inggris.

Ari melajutkan pendidikannya bersama Luna di Universitas Indonesia, bedanya Ari mengambil jurusan bisnis sedangkan Luna sastra asing.

“Vin, buruan. Acaranya dimulai 10 menit lagi,” kata seseorang membuat Kevin terperangah.

“I-iya, duluan aja. Gue nyusul,” ucapnya.

Buru-buru Kevin menata rambutnya yang sudah rapi, lalu melangkah cepat menuju panggung. Ini adalah konser perdananya di Jepang, karena sebelumnya Kevin tidak pernah konser di negara itu.

🎶🎶

“Kevin!” Merasa namanya dipanggil, Kevin menoleh dan tersenyum lebar kala melihat Vinna dan Kenan yang berjalan ke arahnya.

“Apa kabar Ma? Pa?” Kevin memeluk tubuh orang tuanya bergantian.

“Baik banget! Kamu gimana? Baik-baik aja kan? Sehat kan? Makannya cukup kan? Kok kamu jadi kurusan gini sih? Pasti nggak terawat deh makannya!” kata Vinna seperti biasa, heboh.

Bagaimana tidak, akhir-akhir ini Kevin sedang sibuk-sibuknya dengan album keluaran terbarunya, membuatnya semakin sulit bertemu dengan Vinna dan Kenan, mungkin sudah sekitar 5 bulan lebih mereka tidak bertemu.

“Kevin baik-baik aja, Mama aja yang berlebihan,” jawab Kevin dengan senyum kecilnya.

Bukan lagi senyum menggoda yang dulu selalu ditampilkannya. Terkadang, melihat Kevin yang sekarang membuat Vinna sedih sekaligus bahagia. Sedih karena Kevinnya yang ceria berubah menjadi sedikit pendiam setelah ditinggal pergi oleh kekasihnya, dan bahagia karena sifatnya yang sudah mulai dewasa.

“Istirahat yang benar, kamu kelihatan lebih kurus,” kata Kenan singkat.

Saat ini ketiganya sedang berada di ruang make up, pertunjukan kedua baru saja ingin dimulai dan Kevin malah dikejutkan oleh kedatangan kedua orangtuanya.

Music From Badboy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang