Sehun x Kai
Sehun x Jongin (Gs)
"Kai, aku tidak bisa menahan kepergian mu lebih lama". Chanyeol melempar guling di dekatnya ke arah Kai yang tertidur tengkurap.
Sore ini mereka tidak ada kegiatan jadi mereka hanya tidur santai. Kai tidak bergeming diatas ranjang dia masih sibuk memeluk bantalnya erat. Chanyeol memutar bola mata kesal bisa-bisanya teman hitamnya tidak merasa bersalah karena meninggalkan kekasihnya tanpa alasan.
Kai memutar posisi tidurnya menjadi terlentang. "Kau bilang apa padanya?"
"Jongin tidak mengirim ku pesan chat, Sehun yg menanyakan kabar mu pada ku". Balas Chanyeol santai.
Chanyeol awalnya terkejut karena Sehun yg notabenya tidak nengenal dirinya langsung mengiriminya pesan kemarin siang. Kai langsung terbangun menjadi bersandar pada kepala ranjang. Chanyeol masih sibuk bermain ML didalam ponselnya hanya sesekali pemuda itu melirik Kai namun masih membalas perkataan temannya.
"Jongin yg memberi nomer ku?"
"Aku tidak tau, mungkin saja iya?"
"Tenggat waktu berapa hari kau bilang?"
"3 hari dari kemarin"
Kai melepar bantal di dekatnya kencang hingga mengenai kepala Chanyeol dan detik itu juga ponsel Chanyeol jatuh. Ponsel itu langsung menampilkan layar hitam karena terlempar oleh Chanyeol. "Sial! Aku berkemas sekarang"
"Bodoh! Apa yg kau lakukan! Kau membuatku kalah!". Chanyeol langsung turun dari ranjang lalu memumut ponselnya yg untung saja tidak tercecer baterainya.
Kai bergegas menuju lemari mengambil koper miliknya tidak peduli teriakan protes Chanyeol lalu menata bajunya yg dia kira cukup untuk seminggu pergi. Kai bingung sekarang dia belum bersiap membeli tiket kereta untuk pergi dan menyiapkan uang cash didalam dompetnya.
Chanyeol kembali duduk diatas ranjang menaruh ponselnya di meja nakas lalu mengisi daya nya. Dalam diam Chanyeol menatap Kai sambil mengendus kesal. Untung saja pertemanan mereka dekat jika tidak Chanyeol ingin Kai menggantikan ponselnya jika ada kerusakan.
"Kau masih bisa melakukan nya nanti malam Kai, lebih baik kita membeli tiket keretamu bodoh!"
"Kau yg lebih bodoh! Kenapa kau bilang 3 hari lagi aku akan kembali?!". Jawab Kai masih sibuk menyiapkan barang-barangnya.
Chanyeol menaikkan bahunya acuh lalu mengambil toples berisi cemilan di dekat kakinya lalu memakan isinya. "Itu karena kau tidak bertanggung jawab dengan kekasihmu".
"Ini urusan ku bodoh! Aku akan menemui Jongin secepatnya!". Kai berdiri dengan koper yg sudah siap di tangan kanannya.
Chanyeol melirik Kai dengan pandangan 'Apa kau bercanda?'. "Kau yakin akan menemui Jongin? Apa kau pikir Sehun Sehun itu tidak akan menghajarmu habis-habisan?"
"Dia tidak ada hak ikut campur dengan hubungan ku". Ucap Kai acuh sambil membawa koper milihnya didekat pintu kamar Chanyeol.
"Kau bodoh, dia teman dekat Jongin. Tentu saja dia berhak"
"Aku memiliki rencana lain". Kai memutar tubuhnya dia kembali berjalan kearah ranjang lalu mendudukkan tubuhnya didekat Chanyeol. Dia lupa jika Sehun bisa saja melakukan hal yg tidak akan dia duga nantinya.
"Jangan gila Kai". Chanyeol mengendus malas.
"Aku tidak gila, setidaknya sedikit bermain akan seru?". Ucap Kai dengan senyum culas.
Chanyeol menghembuskan nafasnya lelah. "Terserah kau saja". Kai menggoyangkan kaki Chanyeol dengan kaki miliknya. "Ayolah kau tidak menyenangkan!"
Chanyeol melotot. Tidak menyenangkan katanya?. Kai sudah gila benar-benar gila. "Menyenangkan gundulmu! Tidak lupa bukan jika Sehun bisa menghajarmu dengan mudah. Bahkan dengan tangan kosong!"
Kai memanyunkan bibirnya. Kenapa dia selalu salah dimata Chanyeol? Lagi pula tidak ada salahnya kan untuk mencoba. Pikir Kai lalu mendengus kesal. "Aku tidak akan bermain dengan otot aku akan membuatnya jatuh kedalam permainan otak yg aku mainkan"
"Berhati-hatilah, Sehun tidak sebodoh yg kau pikir dan Sehun itu.. "
"Licik?"
"Ya, kau tau itu". Chanyeol mengangguk.
"Kadal tidak akan bisa di kadali". Ucap Kai sambil menyungingkan senyum penuh arti.
Tbc --
Duh jadi dibuat banyak :(( maafkan daku :((

KAMU SEDANG MEMBACA
Request Book
Random--☾︎ 𝑶𝑵 𝑮𝑶𝑰𝑵𝑮 ☽︎-- ➪︎ 𝑪𝑳𝑶𝑺𝑬 𝑶𝑹𝑫𝑬𝑹 ➪︎ 𝑰𝑺𝑰𝑵𝒀𝑨 𝑯𝑼𝑵𝑲𝑨𝑰 / 𝑺𝑬𝑲𝑨𝑰 𝑹𝑬𝑸 𝑷𝑬𝑴𝑩𝑨𝑪𝑨 𝚠𝚊𝚛𝚗𝚒𝚗𝚐: 𝙷𝚞𝚗𝚔𝚊𝚒 𝚡 𝚂𝚎𝚔𝚊𝚒