Got you-- 7

820 129 8
                                    

Sehun x Kai
Sehun x Jongin (Gs)




"Saat itu ibu di telfon oleh ayah yang aku dengar ayah mabuk disebuah bar, dengan panik ibu menyambar kunci mobil dan jaket miliknya. Aku sendiri di titipkan oleh tetangga. Singkat cerita sejak saat itu mereka menjadi dekat dan menjalin sebuah hubungan". Kai memainkan rambut Sehun sementara Sehun masih diam mencerna kata-kata yg Kai lontarkan.

"Ibu bilang ayah Jongin adalah mantan suami ibu. Mereka bercerai karena sebuah perjodohan dan ibu mengalah membiarkan ayah pergi dengan ibu Jongin yg ternyata masih menjalin kasih dengan mantan kekasihnya diam-diam dibelakang ayah". Sehun mengusap punggung Kai pelan ada rasa iba di hati Sehun mendengar perkataan Kai. Kai tersenyum merasakan sentuhan Sehun di punggungnya.

Sebenernya Kai benci menceritakan masalah keluarganya dia tidak ingin menerima tatapan iba dan perasaan simpati setiap orang yg mendengar kisah percintaan kedua orang tuanya. Dan Sehun baru saja melakukan hal yg Kai benci. Kai menyimpan pisau lipatnya didalam genggaman tangan kirinya sementara tangan kanannya masih sibuk bermain dengan rambut Sehun.

"Jongin dan aku tidak tau jika sebenarnya kami adalah saudara berbeda ibu. Aku baru mengetahuinya sejak pergi kemarin karena ibu bilang ayah mengalami kecelakaan". Sehun mendongak merasakan tubuh di pangkuannya mulai bergetar. Sehun tau Kai amat terpukul sekarang.

"Aku.. Aku sengaja tidak memberi tahu Jongin karena Jongin pasti sangat terpukul. Bisa di bilang Jongin adalah adikku, saat itu ibu sudah mengandung 8 bulan dan ayah menikah dengan ibu Jongin". Kai langsung memeluk erat leher Sehun menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Sehun.

Sehun masih setia mengelus punggung Kai yg bergetar samar-samar terdengar suara isak Kai di telinganya. Namun Kai tetap melanjutkan ceritanya dan Sehun enggan berkomentar disetiap Kai bercerita. Dia tidak ingin Kai berkelana lebih jauh mengenai kisah kelam keluarganya. Jadi Sehun fikir jika dia tidak banyak komentar Kai akan menceritakan garis besarnya saja.

"Dan ayah.. Ayah meninggal sewaktu aku menemui mu kemarin minggu siang"

"Aku tidak tau harus bagaimana lagi sekarang, ibu benar-benar terpukul melihat ayah meninggal dengan keadaan kritis diruang UGD"

"Dan aku tidak bisa banyak berbuat karena masalahku juga tidak hanya keluargaku"

"Sehun? Bagaimana caranya aku memberitahu Jongin?"

Sehun mencium kepala Kai lembut lalu mengeratkan pelukannya ditubuh Kai. Dibalik semua ini Kai adalah sesosok yg lemah dan butuh sandaran. Kai semakin menenggelamkan dirinya didalam rengkuhan Sehun mencari perlindungan disana. "Akan ku bantu, aku antar kau pulang". Kai menggeleng. "Aku ikut bersama mu Sehun, bolehkah?". Sehun mengangguk. "Tentu saja, kita pulang"

Sehun berjalan keluar bilik dengan Kai yg berada didalam gendongan koalanya, berjalan keluar bar dengan wajah datar menuju mobil miliknya sementara Kai diam saja didalam gendongan Sehun. Mungkin dia terlalu lelah terisak hingga malas berbicara atau sudah tertidur di gedongan Sehun.

Ponsel Sehun bergetar saat dia mengambil ponselnya ternyata ponselnya mati. Namun Sehun masih merasakan getaran di tubuhnya saat meraba kantung celana Kai disana terasa getaran dan benar saja ponsel Kai bergetar menampilkan panggilan masuk dari Jongin. Sehun mengambil ponsel Kai lalu mengangkat panggilan Jongin tanpa berbicara.

"Kai? Ada yg aku ingin bicarakan, bisa kita bertemu besok? Maaf aku mengatakannya mendadak ponselku tidak ada pulsa dan baru mengisinya tadi"

"Jangan lupa ya jam 10 pagi di tempat karaoke biasa. Aku mencintamu Kai"

Dan panggilan terputus setelahnya. Sehun memasukkan ponsel Kai kembali kedalam saku celana lalu membuka pintu mobilnya mendudukkan Kai di kursi penumpang. "Sleep tight baby". Ucap Sehun pelan lalu mengecup kening Kai.














Tbc ---



Request BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang