Part 001 : Dari Mata

1.9K 123 6
                                    

Liburan semester kali ini, Rosa memutuskan untuk menghabiskannya di Jakarta. Lebih tepatnya dirumah sepupunya yang bernama Lisa. Banyak hal yang Rosa rencanakan di Jakarta, salah satunya mengobrol dan bergosip dengan Lisa sampai pagi.

Seperti yang sedang mereka lakukan saat ini.

Di balkon lantai 2 sebuah rumah, Lisa dan Rosa sedang mengobrol seru. Ditemani cahaya bulan dan alunan lagu yang mengalun pelan dari speaker, dua orang sepupu itu tertawa kencang.

Mereka sedang asik ngobrol tentang tetangga sebelah rumah Lisa yang sempat jatuh masuk selokan karena dikejar-kejar Gugu-anjing Lisa

"abis dia ngeselin banget Ros, tiap lewat rumah tuh selalu gonggongin Gugu, kaya nyari ribut gitu-" Lisa bercerita dengan ekspresi 'hiperbola' miliknya. "-dan waktu itu kebetulan banget gue lagi ngasih makan si Gugu terus dia lewat sambil ngajak ribut anjing gue. Mereka saut-sautan dan karena gue sebel, gue lepas aja talinya Gugu dan dikejar lah itu orang sama anjing gue yang segede babon. I was like, dude you messed up with the wrong person" Lisa merotasi matanya, tengil.

"Dia kaget terus lari, sampe akhirnya dia kesandung dan malah jatuh ke selokan. Hahaha mampus, rasain tuh" lanjut Lisa dengan semangat.

"jahat lo!" Rosa tertawa ngakak. Separuh karena membayangkan si tetangga yang dikejar-kejar Gugu, separuh lagi karena Lisa. Ekspresi lebay dan 'over the top' milik Lisa, membuat cerita-yang sebenarnya tidak lucu-lucu banget-jadi lebih jenaka dan menyenangkan untuk didengar.

"dia duluan ya, yang ngajak anjing gue ribut" ucap Lisa sambil mengangkat bahu-tidak merasa bersalah.

"terus, dia sekarang masih suka gonggongin Gugu lagi gak?"

"kadang-kadang masih. Tapi gak sesering dulu" jawab Lisa, tangannya lalu meraih ponsel untuk mengganti lagu yang terputar dispeaker.

"gak jelas tetangga lo tuh!"

"ia emang Ros, kan gue udah bilang dia rada 'miring'. Eh btw gantian dong!"

"Gantian apaan?" Rosa melirik Lisa dengan kening berkerut.

"gantian lo yang cerita dong, sissy"

"cerita apa Lis?"

"apaan kek, masa gue terus yang cerita. Capek lidah princess nih. Dibayar enggak, disuruh ngomong terus!"

"itu emang hobi lo bukannya? Gak usah dipancing juga lo udah nyerocos duluan"

"ia sih" Lisa terkekeh. "ya tapi pokoknya sekarang gantian"

"cerita apa? Tadikan gue udah curhat sama lo soal temen-temen kampus gue yang sok eksklusif, abang gue, kucing gue, apala-"

"oh iya!" belum selesai Rosa bicara, Lisa tiba-tiba memotong. "Lo kan masih utang cerita soal cowok yang kemarin malem nyelametin lo!"

Eh! Kemarin malam?

Bayang-bayang wajah dan aroma tubuh Juna langsung menyeruak masuk kedalam ingatan Rosa tanpa permisi.

"Lisaaaa" Rosa mengerang tertahan sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan. Entah kenapa dia tiba-tiba malu sendiri.

"ih kenapa lo?" tanya Lisa dengan tatapan meledek.

Rosa hanya diam, tidak bisa menjawab. Dia merasakan pipinya memanas dan sudut-sudut bibirnya terasa seperti ditarik hingga ke kuping. Membuatnya tersenyum malu-malu.

"lo kenapa sih? Senyum-senyum sendiri kaya orang lagi kasmaran aja" Lisa melirik Rosa sekilas sebelum kembali fokus pada ponselnya.

"kayanya.... gue emang lagi kasmaran deh Lis"

Mawar Untuk Arjuna ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang