Part 012 : Imagination

535 91 8
                                    

A/N : Jangan lupa vote dan komen

"makasih ya Ros, udah mau liburan bareng gue" Juna berucap dengan senyuman kecil yang terlukis di wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"makasih ya Ros, udah mau liburan bareng gue" Juna berucap dengan senyuman kecil yang terlukis di wajahnya. Rosa terpana. Melihat Juna dibawah terangnya cahaya bulan dan kunang-kunang, membuat Rosa menyadari sekali lagi kalau dia memang suka dengan Juna.

Ternyata jatuh cinta itu tidak sesulit yang dibayangkan Rosa. Tidak perlu sebuket bunga mawar, tidak perlu makan malam romantis dengan pemandangan kota dari gedung bertingkat, atau melihat indahnya menara eiffel. Jatuh cinta bisa datang kapan saja dengan cara tidak terduga.

Kalau dalam kasus Rosa, jatuh cinta datang saat Rosa menyadari kepribadian Juna yang membuatnya nyaman sekaligus penasaran.

"Juna!! Ada Rosa nih" baru saja Rosa melangkah masuk kedalam caffe, Yasmin sudah berteriak kedalam ruang loker-dimana Juna berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Juna!! Ada Rosa nih" baru saja Rosa melangkah masuk kedalam caffe, Yasmin sudah berteriak kedalam ruang loker-dimana Juna berada. "mau ngedate kemana lagi nih?"

Tanya Yasmin dengan wajah usil. Walaupun Yasmin sudah tidak asing melihat kebersamaan Rosa dan Juna yang semakin intens setelah pulang dari liburan singkat mereka di Maribaya, gadis itu tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk menggoda Rosa.

"gak ngedate kak" Rosa menjawab sambil mencoba bersikap normal dan tidak memperlihatkan semburat merah yang murai menghiasi pipi mulusnya.

"Ros bentar ya, gue ganti baju dulu" Juna melongokan kepalanya keluar ruang loker. Melihat itu, Rosa tesenyum kecil.

"iya Jun, santai aja sih"

"udah jadian belum?" Yasmi lagi-lagi bertanya pada Rosa. Kali ini dengan nada bisik-bisik.

"apaan sih kak? Enggak kok" Rosa menggelengkan kepalanya pelan.

Sikap polos Rosa membuat Yasmin tersenyum geli. Rosa sendiri juga heran, sejak kapan dia menjadi perempuan yang sok malu-malu seperti ini.

Ini sangat bukan Rosa.

Rosa itu berani, ceplas-ceplos dan full of confidence.

"yaudah, pokoknya kalau jadian jangan lupa PJ-nya ya" Yasmin mengedipkan sebelah matanya, sebelum kembali bertugas dibalik meja kasir untuk melayani pelanggan.

Mawar Untuk Arjuna ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang