Part 027 : Jerk

653 98 21
                                    

A/N

jangan lupa VOTE dan KOMEN.

Rosa mengangkat kepalanya dan melihat pintu mobil yang menyalip mobil Juna terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rosa mengangkat kepalanya dan melihat pintu mobil yang menyalip mobil Juna terbuka. Tidak lama kemudian keluar seorang laki-laki dengan pakaian serba hitam dan topi yang menutupi hapir seluruh wajahnya.

"Brengsek! Jadi dia?" Juna mendesis pelan, namun suaranya masih dapat terdengar ditelinga Rosa.

Tentu saja Rosa kebingungan. Beberapa saat yang lalu Juna tiba-tiba mengajak Rosa pulang tanpa alasan yang jelan. Ditambah lagi dengan informasi dari Juna yang mengatakan kalau ada orang yang mengikuti mereka sejak tadi.

"kamu kenal dia?" Rosa bertanya pada Juna. Dalam hati dia berharap kalau laki-laki berpakaian serba hitam itu adalah kawan dari Juna. Tapi dilihat dari segi manapun mereka sepertinya bukan kawan melainkan lawan

"Kamu tunggu sini" Juna berucap sambil membuka sabuk pengamannya.

"aku mau turun juga" Rosa ikut membuka sabuk pengamannya, tapi Juna buru-buru menahan tangan Rosa.

"Ros, bisa gak kamu jangan keras kepala sekali ini aja" nada suara Juna sedikit meninggi. Mungkin reaksi dari rasa panik yang sedari tadi menjalarinya. "ini untuk kebaikan kamu juga" ucapnya, kali ini lebih halus dan pelan. Seakan-akan memohon.

"terus aku ngapain disini? Diem aja gitu? Ngeliatin kamu? Kalau kamu kenapa-kenapa gimana?" Rosa yang pada dasarnya susah untuk diberitahu, tentu tidak menuruti omongan Juna begitu saja.

"please Rosa. dengerin omongan aku. Tunggu disini dan jangan keluar. Kunci pintu mobil" perintah Juna tegas. Lalu tanpa menunggu jawaban dari Rosa, Juna keluar mobil, menghampiri laki-laki tadi yang sekarang sedang bersandar santai di mobilnya.

Rosa memperhatian dua cowok yang sedang berbicara itu dengan gelisah. Diliha dari gerak tubuh dan suasana disekeliling mereka dapat Rosa tebak kalau pembicaraan mereka bukan berlangsung alot. Rosa mengedarkan pandangan kearah jalan raya yang sepi dan lowong.

Gak ada orang lewat apa?

Rosa kemudian mengambill ponselnya dari dalam tas, menggenggam benda itu kuat-kuat. Rosa berpikiran kalau ada sesuatu yang buruk terjadi, Rosa akan segera menelephone polisi.

"Ya tuhan!!" Rosa mencengkram pintu mobil saat melihat cowok berpakaian serba hitam itu tiba-tiba mencengkram kerah kemeja Juna. Rahang laki-laki itu mengeras, dan detik berikutnya dia mencoba untuk memukul Juna. Namun reflek Juna yang cepat terlebih dahulu menangkisnya, dan balas memukul.

Rosa kaget dan hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Dua cowok itu mencoba untuk saling pukul dan melukai satu sama lain.

"gue harus apa, gue harus apa" Rosa semakin gelis. Tangannya berada dihandle pintu mobil.

Samar-samar Rosa bisa mendengar sumpah serapah yang keluar dari mulut cowok asing itu setiap kali mencoba untuk melayangkan tinju atau tendangannya. Namun Juna lagi-lagi bisa bertahan dan membalas setiap pukulan.

Mawar Untuk Arjuna ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang